Distance | 3.5

81.6K 4.2K 46
                                    

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Happy reading!

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Olivia kini sudah sibuk memoles wajahnya dengan make-up natural. Menyapukan sebuah lipstick nude di bibir tipisnya kemudian tersenyum kecil menatap refleksi dirinya.

Wanita itu membuka ponselnya mengecek apakah Aiden ada mengirimkannya pesan atau tidak, dan hasilnya nihil. Olivia akan marah pada kekasihnya itu jika sampai ia melupakan soal reuni hari ini.

Butuh waktu yang cukup lama untuk Olivia menutupi semua jejak kemerahan yang di buat Aiden tadi malam agar ia bisa menggunakan dressnya dengan nyaman. Dan Olivia tidak ingin semuanya sia-sia.

Natalie Grhana :
Kau dimana Olivia?
Hei
Jangan terlalu lama bersolek!
Aku dan Ben sudah menuju ten11
Olivia!
Kau dimana
Lily sudah disini bersama ku

Olivia Kennedy :
On my way

Olivia langsung mengetikkan kalimat itu ketika matanya menangkap notifikasi pesan dari kekasihnya. Aiden sudah berada di depan mansionnya. Dengan cepat ia berlari menuju halaman mansionnya dan langsung masuk ke dalam mobil pria itu.

Ya Tuhan! Aiden sangat tampan malam ini!

Berbeda dengan Olivia yang menatap Aiden dengan mata berbinar cerah, Aiden justru menatap Olivia dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan datarnya. Apa kekasihnya ini sudah tidak waras berani menggunakan dress terbuka seperti itu!?

"Kau ingin aku mengacaukan reuninya?" tanya Aiden sinis sambil menatap wajah Olivia dengan tatapan datarnya yang menusuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin aku mengacaukan reuninya?" tanya Aiden sinis sambil menatap wajah Olivia dengan tatapan datarnya yang menusuk.

"Maksudmu?" tanya Olivia mengernyit bingung mendengar kalimat barusan, jangan bilang soal—

"Pakaianmu. Ganti."

"What!?" pekik Olivia menatap kekasihnya tidak percaya, detik berikutnya ia langsung merangkul lengan Aiden mesra. "Aiden, please. Kali ini saja. Aku janji." ujar Olivia menatap kekasihnya dengan tatapan memohon.

"Tidak. Ganti atau kita tidak akan berangkat." ucap Aiden datar tanpa mau menoleh ke arah Olivia yang menatapnya tajam. Wanita itu diam selama beberapa detik kemudian keluar dan membanting pintu mobil Aiden kuat kemudian melangkah lebar kembali ke dalam mansionnya.

Sia-sia ia harus menghabiskan waktu lama untuk menutupi semua bercak merah di tubuhnya jika pada akhirnya Aiden menyuruhnya menggunakan dress tertutup! Apa Aiden berniat membuatnya terlihat kuno diacara reuni mereka nanti? bagus sekali.

Beberapa menit setelah keluar dari dalam mobil mewah Aiden, Olivia telah kembali dengan dress one shoulder off berwarna hitam miliknya. Aiden tersenyum tipis kemudian meraih tangan kekasihnya, mencium punggung tangan Olivia beberapa kali dengan lembut.

Olivia masih tetap diam tanpa mau menoleh. Menarik tangannya dari jangkauan Aiden dengan wajah datar kemudian langsung melipatnya di depan dada tanpa mengatakan apapun.

Aiden menghela nafas panjang melihat kekasihnya yang masih saja diam setelah beberapa menit mereka membelah jalanan. Dengan kesal ia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Masa bodoh dengan polisi yang bisa kapan saja datang dan memberikannya surat pelanggaran.

"Kau benar-benar marah, Olivia?" tanya Aiden memutar tubuhnya menatap Olivia.

"Jalankan mobilnya." ucap Olivia dengan wajah datar tanpa mau menoleh ke arah pria di sampingnya. Benar-benar muak dengan tingkah konyol Aiden.

"Tidak akan sebelum semuanya membaik. Kau marah padaku?" tanya Aiden dengan suaranya yang luar biasa lembut hingga nyaris membuat Olivia terbuai dan memberikannya ciuman ganas.

"Kita sudah terlambat." ucap Olivia singkat

"Aku tidak peduli." Aiden meraih wajah Olivia agar mau menatapnya, mengusap lembut pipi wanita itu dengan ibu jarinya.

"Sayang, aku hanya tidak ingin tubuhmu menjadi tontonan. Kau mengerti maksudku 'kan? aku bukan pria sabar." ucap Aiden memberikan penjelasan dengan sabar sambil mencium puncak kepala Olivia berkali-kali dengan lembut.

"Tapi aku sudah menyiapkannya sejak tadi!" ucap Olivia nyaris berteriak dengan wajahnya yang sudah memerah kesal. Aiden tersenyum tipis mendengar suara Olivia barusan— atau lebih tepatnya berusaha sabar kemudian memeluk tubuh wanitanya lembut.

"Kau boleh menggunakannya lain kali. Jika kita hanya pergi berdua ke acara private. Okay?" ucap Aiden mencuri ciuman singkat di bibir kekasihnya.

"Jalankan saja mobilnya. Atau bawa aku pulang sekarang juga." ucap Olivia final yang mau tak mau membuat Aiden melepaskan pelukannya dan kembali melajukan mobilnya sambil sesekali melirik ke arah Olivia.

Kekasihnya itu masih cemberut dengan kedua tangan terlipat di dada. Sialan. Seharusnya Olivia mengerti alasan Aiden tidak memberikannya izin menggunakan pakaian seksi. Reuni kali ini akan di hadiri oleh 3 angkatan. Akan ada banyak mata yang akan menatap tubuhnya dengan tatapan lapar nanti.

Dan Aiden tentu saja tidak rela jika tubuh Olivia di nikmati dengan gampangan.

- - -

happy 200k+ guys!
thankyou so much 😭🌈💗

Distance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang