Distance | 2.3

83.8K 4.5K 87
                                    

⚠️ Warning : Mature Content ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Warning : Mature Content ⚠️

Happy reading!

Mata Aiden menajam melihat sosok wanita yang sejak tadi ia tunggu akhirnya tiba, dengan dress yang luar biasa ingin membuat Aiden menyeretnya ke sebuah ruangan kemudian menghujamnya hingga menangis merasakan nikmat duniawi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Aiden menajam melihat sosok wanita yang sejak tadi ia tunggu akhirnya tiba, dengan dress yang luar biasa ingin membuat Aiden menyeretnya ke sebuah ruangan kemudian menghujamnya hingga menangis merasakan nikmat duniawi.

"Ingat Aiden, dia bukan milikmu lagi." Benjamin dengan iseng membisikkan hal itu di telinga Aiden kemudian berjalan sombong ke arah Natalie yang berada tak jauh dari Olivia dan wanita bernama Lily itu.

Olivia-nya terlihat sedikit terusik ketika seorang pria di angkatan Aiden mencoba mendekatinya. Bahkan dengan berani menyentuh lengan terbuka Olivia tanpa peduli dengan wajah risihnya.

"Kau tidak ingin menghajar Thomas?" tanya Logan yang sejak tadi mengikuti arah tatapan Aiden. Pria itu menggeleng pelan sebagai jawaban kemudian meneguk segelas alkohol yang berada di tangannya, ia ingin melihat bagaimana cara Olivia menolak pria itu.

"Bagaimana jika aku yang menghajar Thomas dan menjadi pahlawan untuk Olivia?" ujar Carter menaikkan sebelah alisnya, Aiden menatapnya tajam karena mengerti ke arah mana maksud ucapan pria itu.

"Maka aku akan membunuhmu detik itu juga."

"She is mine." ujar Aiden kemudian berjalan mengikuti langkah Olivia yang berjalan menjauh meninggalkan Thomas yang terlihat kesal karena penolakan yang ia dapatkan.

Mari kita lihat, apa Olivia juga akan menolak dirinya?

Tangan besar Aiden dengan lancang menelusuri pinggang ramping Olivia kemudian meremas bokong sintal wanita itu. Olivia tentu saja terkejut ketika merasakan tangan nakal yang berani meremas bokongnya keras.

Untungnya dirinya sedikit jauh dari keramaian dan orang-orang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Maklum saja, ini acara terakhir sebelum mereka fokus dengan perkuliahan.

Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, tapi jika boleh jujur Olivia sedikit lega setelah mengetahui bahwa pelaku remasan di bokongnya itu adalah Aiden Deverson.

"Apa? Kau ingin marah?" tantang Aiden menempel tubuhnya dengan tubuh Olivia yang sediki menegang karena berada di dekat pria itu sekarang. Setelah sekian lama.

Olivia menunduk tak berani menatap ke arah mata Aiden yang seolah mengintimidasi dirinya ditambah lagi wajah pria itu terlihat marah. Tangan Aiden bahkan dengan berani bergerak naik turun mengelus bokongnya sintalnya seolah hanya ada mereka berdua di ruangan besar itu.

"Apa kau tidak tersiksa memakai dress ini?" tanya Aiden meraih dagu Olivia agar wanita itu menatapnya, Olivia mengernyit bingung "Maksudmu?"

"Dada besarmu itu seolah berteriak ingin dibebaskan." mata tajam Aiden menatap ke arah dada Olivia yang terlihat lebih besar dan naik karena dress yang ia kenakan. Aiden tidak suka karena banyak pria menatap Olivia terang-terangan sejak tadi.

Olivia menunduk mengikuti arah pandangan Aiden kemudian merutuk dalam hati karena ucapan pria itu tidak salah, pantas saja ada begitu banyak kakak kelasnya yang meliriknya nakal tadi.

Olivia menggigit bibir bawahnya gugup karena ucapan benar Aiden dan terdengar vulgar itu, "Memang seperti ini modelnya." jawabnya pelan

"Memang sengaja di pakai untuk memamerkan lekuk tubuh seperti ini maksudmu?" tanya Aiden tak suka, tangan pria itu bahkan mencengkram pinggang Olivia keras hingga wanita itu langsung meringis pelan merasa sakit.

"Aiden,"

"Kenapa?" ujar Aiden menjatuhkan kepalanya pada ceruk leher Olivia yang juga terekspos malam ini. Wanita ini benar-benar menguji kesabarannya.

"Emmhh.." lenguh Olivia mencengkram tangan besar Aiden ketika bibir pria itu mulai bermain di lehernya. "Rasanya aku ingin menggagahimu disini. Didepan mereka semua agar mereka tau bahwa kau adalah milikku."

"Kau ingin aku melakukannya?" tanya Aiden dengan mata menggelap, Olivia panik mendengar pertanyaan pria itu kemudian menggeleng cepat.

"Jangan gila."

Aiden terkekeh kemudian memilih untuk membawa tubuh Olivia ke dalam pelukannya. Mana mungkin ia membiarkan orang-orang menatap tubuh seksi Olivia yang luar biasa menggoda tanpa kain penutup. Aiden bisa mati saat itu juga.

Tanpa sadar Olivia tersenyum kecil dengan tingkah Aiden yang menurutnya menggemaskan, tapi senyum itu langsung pudar ketika mendengar ucapan Aiden setelahnya.

"Aku sudah memikirkan hukuman apa yang cocok untukmu, wanita nakal."

- - -

Okay segini dulu untuk hari ini, Olivia emang lemah di hadapan Aiden guys😂

ada yang mau di sampaikan untuk Aiden?

fyi, semua cerita aku itu aku private secara random. Kalian hanya perlu follow account ini untuk membaca keseluruhan part (include pictures and videos) tanpa perlu keluar biaya sedikitpun. Hanya follow. Yang part-nya eror, hanya muncul sebagian, picturenya loading lama dan ujungnya malah gak ada, alasannya kemungkinan besar karena kalian tidak follow account ini.

Jadi, follow account aku untuk membaca keseluruhan cerita. Ini juga berlaku untuk semua karya aku. Terimakasih.

see you!💗

Distance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang