Distance | 2.5

85.7K 4.2K 56
                                    

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : Mature Content⚠️

Happy reading!

"Apa kau tidak menggunakan bra?"

Olivia tersentak ketika mendengar suara serak Aiden yang berada tepat di samping telinganya, dengan wajah memerah ia menggeleng pelan sebagai jawaban kemudian kembali menuangkan susu ke dalam gelas.

"Kau mau?" tawar Olivia lembut,

"Mau apa?" tanya balik Aiden memeluk erat tubuh bak gitar spayol Olivia erat. Wanita itu selalu terlihat seksi dan cantik di matanya, meski kini Olivia hanya menggunakan kaos kebesaran miliknya.

"Susu."

"Ya. Aku ingin susumu." balas Aiden mesum kemudian mencubit puting menonjol milik Olivia gemas hingga wanita itu menatapnya dengan delikan kesal namun tidak menepis tangan nakal Aiden yang bermain dipayudaranya.

"Eemhhh.." lenguh Olivia mendongak semakin memberikan akses agar Aiden lebih mudah mencium leher jenjangnya. Tangan besar pria itu juga kembali aktif meremas gundukan kenyal miliknya.

"Akh!" pekik Olivia terkejut karena Aiden yang tiba-tiba meletakkan tubuh seksi Olivia di atas kitchen set. Pria itu menarik tubuh Olivia agar semakin menempel dengan tubuh bagian atasnya yang tidak tertutup apapun.

"Bibir nakal ini yang kemarin menghisap penisku 'kan?" tanya Aiden mengusap bibir bawah Olivia sensual dengan ibu jarinya, wanita itu menunduk malu dengan wajah memerah kemudian mengangguk pelan.

Kemarin malam memang ia mengikuti perintah Aiden untuk menghisap kejantanannya hingga keluar dan menelan cairan pria itu. Olivia terlalu mabuk dengan pesona Aiden yang tidak bisa di tolak.

Aiden tersenyum miring ketika Olivia mengulum jari besarnya dengan wajah polos yang seolah memohon untuk dihujam. Bahkan wanita itu terlihat tersenyum nakal sambil mengulum jari Aiden.

"Cukup, sayang." perintah Aiden mengeluarkan jarinya dari dalam bibir kecil Olivia kemudian mencium bibir wanita itu tak sabaran.

"Akkhh.." desah Olivia menerima rangsangan Aiden di lehernya, ia hanya bisa menjambak rambut pria itu dan mendesah karena kenikmatan yang di berikan Aiden. Candu.

Aiden membopong tubuh Olivia kemudian membawa wanita itu menuju sofa di apartmentnya,

"Kau sangat berani rupanya, dasar wanita nakal." ejek Aiden yang membuka lebar kedua paha Olivia dan mengetahui bahwa wanita itu tidak menggunakan celana dalam. Vagina miliknya bahkan sudah terlihat memerah dan sedikit basah.

"Kau merobeknya semalam." ucap Olivia merajuk dengan wajahnya yang terlihat lucu dan menggemaskan, "Benarkah?" tanya Aiden dengan wajah yang di buat-buat seolah tidak percaya.

Dengan polos Olivia justru mengangguk pelan kemudian memeluk leher Aiden dengan tubuh polosnya karena malu.

"Aidennhhh.." lenguh Olivia merasakan usapan lembut tangan Aiden di kewanitannya. Bahkan jari panjang pria itu mulai bergerak mencubit-cubit klitorisnya dengan nakal.

"Bagaimana jika Mr. Kennedy tau anaknya pulang tanpa menggunakan bra dan celana dalam?" goda Aiden menatap sayu Olivia dengan senyum penuh kemenangan,

"Aiden," rengek Olivia memegang tangan besar Aiden yang menggoda bibir vaginanya. "Kau harus membelikanku celana dalam dan bra!" perintah wanita itu menatap tajam Aiden.

"Kenapa aku harus?"

"Karena kau yang merobeknya!" pekik Olivia frustasi dengan permainan kata Aiden sekaligus permainan jari pria itu di kewanitannya. Cairannya sudah meleleh keluar sedangkan jari panjang Aiden masih mengobrak-abruk isi vaginanya.

"Aahhh.." desah Olivia kencang ketika mencapai orgasmenya karena permainan tangan Aiden.

"Dasar lemah." ejek Aiden lagi yang tidak di respon oleh Olivia. Ia masih terengah usai mencapai puncaknya dan lelah dengan perkataan Aiden yang terus-terusan mengejeknya. Olivia malu!

"Kau marah?" tanya Aiden meraih tubuh Olivia kemudian memangku tubuh telanjang wanita itu dengan mudah. Olivia menatapnya selama beberapa detik kemudian memeluk tubuh Aiden erat,

Aiden kembali terkekeh kemudian meremas dan menampar bokong sintal Olivia dengan gemas, "Apa yang kau inginkan?"

"Celana dalam baru dan bra." bisiknya pelan dengan wajah memerah malu. Bukan hanya bokong dan vaginanya yang memerah karena ulah Aiden, tapi wajahnya juga! Pria itu memang perayu ulung.

"Kau mendapatkan apa yang kau mau, sayangku." balas Aiden lembut kemudian mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Olivia. Detik berikutnya, bibir mereka sudah bertemu dan saling melumat satu sama lain.

- - -

asli banyak banget yang comment pada minta Olivia di buat lebih strong lagi dan Aiden kena getahnya. Jujur, aku bingung harus jawab apa sebenarnya tapi terimakasih ya buat yang udah comment soal itu aku senang bacanya. Artinya kalian menyimak cerita aku dengan baik sampai di part ini. *sending virtual hug* 🥺❤️

but still, aku menulis cerita ini sesuai dengan alur cerita yang sudah aku siapkan dari jauh-jauh hari. Dan tidak mungkin tiba-tiba aku ubah karena hasutan kalian yang nyaris buat aku jadi plin plan😤, pasti akan jadi gak seru dan gregetnya hilang kalau alurnya aku ubah jadi begitu. Percaya deh!😂

mungkin next aku buatin cerita yang tokohnya makan omongan sendiri(?)😋

karaktek Olivia sengaja aku buat bucin parah + gampang di bodohin cowok, plusnya dia cantik, holkay, dan body goals. Fyi, karakter tokoh Olivia ini 60% sama persis seperti teman aku di dunia nyata🤫🤫

rajin vote + comment aja ya guys supaya aku cepat update dan kalian akan tau ending love story Aiden dan Olivia gimana hihi🤗❤️

see you!💗

Distance [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang