⚠️Warning : Mature Content⚠️
Happy reading!
Berbeda dengan Olivia dan teman-temannya yang sibuk mengadakan pesta pajamas. Aiden dan teman-temannya justru kini tengah menghabiskan malam mereka di sebuah club sebelum harus mengikuti ujian minggu depan.
"Kau bertengkar dengan Natalie?" tanya Carter pada Benjamin yang meneguk minumannya tanpa banyak kata seolah ingin mabuk dengan cepat dan melupakan semua masalahnya. Pria itu terlihat kacau malam ini.
"Ya. Wanita selalu marah tanpa sebab." jawab Benjamin malas, Logan tertawa mengejek melihat wajah frustasi Benjamin kemudian mendorong sebuah botol alkohol ke dada Benjamin. "Ini akan membuat mu melupakan wanita itu dalam sekejap."
Aiden tersenyum miring mendengar ucapan Carter barusan dengan sebuah rokok yang terjepit di antara bibir tebalnya. Mereka memang sudah berencana akan mabuk malam ini sebelum berkutat dengan ujian nanti.
"Aiden, jangan merokok." ucap seorang wanita yang sejak tadi menggengam lengan Aiden erat dengan wajahnya yang tertekuk, "Aku tidak menyuruhmu untuk ikut." ucap Aiden dingin kemudian kembali menghisap nikotin miliknya santai.
"Wanita itu tidak nyaman berada disini, Aiden. Tempatnya bukan disini." ucap Logan terkekeh melihat raut wajah tersiksa Hannah saat ini. Ya, wanita itu entah bagaimana caranya sudah berada disana bersama Aiden sejak tadi.
"Kenapa kau mengajaknya?" tanya Benjamin mengerutkan keningnya bingung, "Hannah ingin merayakan kemenangan lomba kami katanya." jawab Aiden meneguk segelas alkohol miliknya hingga tandas.
Malam semakin larut dan club yang mereka kunjungi saat ini terlihat semakin ramai. Bersamaan dengan itu, keempat pria yang tadi masih mengobrol asik itu justru terlihat mabuk dan mulai kehilangan kesadaran masing-masing saat ini.
"Wanita itu, sama saja!" racau Benjamin mengangkat sebuah botol alkohol tinggi-tinggi kemudian langsung meneguknya buas.
Aiden terkekeh dengan kesadaran yang tersisa kemudian menghembuskan asap rokok dari mulutnya, "Aiden! Ayo pulang." ajak Hannah yang sejak tadi memegang lengan Aiden erat.
Aiden yang mabuk dan hingar bingar club bukan perpaduan yang bagus. Di tambah lagi Hannah tidak pernah pergi ke tempat seperti ini sebelumnya.
"Berhenti mengaturku, sayang." ucap Aiden melantur kemudian dengan sengaja menghembuskan asap rokoknya ke depan wajah Hannah hingga wanita itu terbatuk karena ulahnya.
Logan tertawa lepas menyaksikan hal itu kemudian melahap bibir jalang yang entah sejak kapan sudah berada di pangkuannya.
Hannah menatap Logan yang terlihat buas bahkan ketika mabuk kemudian melirik Aiden yang masih sibuk dengan minumannya, teman-teman pria itu bahkan sudah menggaet jalang murahan.
Ragu-ragu Hannah meraih wajah Aiden dengan tangan gemetar ia mulai mendekatkan wajahnya dengan Aiden. Mengecup, melumat, dan menggoda bibir pria itu sebelum akhirnya Aiden sudah sepenuhnya terpancing dengan rangsangannya.
Dengan ganas Aiden membawa tubuh Hannah ke atas pangkuannya kemudian kembali mengobrak-abrik bibir wanita itu bringas seolah tak ada hari esok. Hannah sendiri kewalahan karena ulah Aiden namun tak berani melawan. Ia takut kesadaran Aiden kembali dan menyadari tingkah murahannya saat ini.
Dengan mata sayu dan kesadaran yang tersisa sedikit Carter melihat bagaimana Hannah meraih wajah Aiden tadi, dan bagaimana akhirnya Aiden membawa wanita itu meninggalkan club dengan mata menggelap karena nafsu.
Semoga saja Aiden tidak melakukan hal bodoh dengan Hannah.
- - -
double update karena seharusnya part ini sama part sebelah itu jadi satu guys🥺
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Olivia sudah menyukai Aiden sejak lama, diam-diam memperhatikan pria itu, juga diam-diam menyiapkan sarapan untuk...