9. Perjanjian dibatalkan. (revisi)

156 16 2
                                    

Setelah melihat tulisan itu, Jimin segera kembali ke kamar dan membangunkan Taehyung untuk memberitahunya tentang apa yang baru saja ia dan Jungkook temukan.

“Tetaplah berada di sampingnya dan jika dia terbangun, cegah dia untuk keluar."

Taehyung mengangguk mengerti tanpa memberikan pertanyaan apapun. Ia lebih mementingkan Dongsaeng-nya yang berada di pelukannya.

“Tidak apa-apa… tidak apa-apa.”

Taehyung terus mengulang kalimat tersebut sambil mengelus rambut Daehyun yang masih tertidur dengan pulas.

Di sisi lain, Jimin telah kembali ke ruang keluarga dan melihat bahwa tulisan itu sudah terhapus.

Jimin pergi ke pintu geser itu lalu mencolek kaca pintu, benar-benar sangat bersih. Bahkan bau cairan pembersih tidak ada.

“Kau sudah mengambil gambarnya?”

“Tentu saja.”

Jungkook menjawabnya tanpa mengalihkan pandangannya, ia sibuk membersihkan tangannya. Padahal selama ini ia sangat mahir dalam membersihkan tempat kejadian maupun apapun itu. Ia melakukan semua tahap-tahap pembersihan sesuai dengan intruksi yang pernah diajarkan oleh Hoseok kepadanya.

Tapi, kenapa bisa ia membiarkan noda pilox merah itu menempel di telapak tangannya?

Ia menatap telapak tangannya dengan instens. Tangannya gemetar.

Jimin yang melihat Jungkook bergeming segera menepuk pundaknya.

“Itu tidak akan terjadi.”

Jungkook mendengarnya hanya dapat mengangguk lalu mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

“Itu tidak akan terjadi.”

Ia mengulangi kalimat Jimin lalu pergi mengecek sekali lagi apakah ada noda yang tertinggal atau tidak di pintu kaca geser itu.

Walau Jimin tidak melihatnya secara langsung, ia dapat menggambarkan bagaimana kerasnya Jungkook menghapus noda itu.

Ada CCTV di setiap sudut, jadi pasti para Hyeong yang lain melihatnya. Tapi, kenapa mereka belum juga menghubungi ponsel Jimin? Apa mereka masih tidur? Sekarang sudah jam 7 pagi. Namjoon selalu bangun saat matahari telah terbit dan hal pertama yang ia lihat adalah CCTV rumah itu.

Drtt..

Drtt...

Suara getaran ponsel terdengar di ruang makan.
Jungkook menatap Jimin dengan heran.

“Apa ponselmu mati?”

Lalu segera meninggalkan Jimin untuk mengambil ponselnya.

Jimin juga segera mengecek ponselnya yang sempat ia ambil saat masuk kamar tadi, dayanya masih banyak bahkan tidak ada notifikasi sama sekali, tapi kenapa ponsel Jungkook yang dihubungi? Bukannya mereka sudah sepakat kalau terdapat masalah saat mereka bertiga, maka ponsel Jimin yang akan dihubungi.

Jimin menggeleng lalu mengikuti Jungkook yang masih mencari keberadaan ponselnya.

“Oh, aku mendapatkannya!”

Jungkook mendapatkannya di laci kabinet gantung dapur.

“Kenapa kau menaruhnya di situ?”
“Tadi malam aku lapar. Jadi, aku pergi mencari sesuatu untuk dimakan— nomor siapa ini?”

Nomor tidak diketahui tertera di layar ponsel Jungkook.

“Apa kau mengetahuinya?”

Jimin segera mencari di kontak ponselnya, tetapi tidak menemukan nomor yang sama.

Genius Boy [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang