-Daehyun POV-
"Woah~" Sekali lagi aku terkagum degan apa yang universitas ini miliki. Pantas saja orang-orang berlomba-lomba untuk memasuki tempat ini! Lihat saja pencapaian yang mahasiswa di universitas ini raih! Bahkan, di sepanjang koridor terdapat sertifikat maupun piala, terutama ruangan yang kumasuki saat ini.
“Taekwondo... basket... voli....”
Ehm... yah... terlalu banyak jika harus disebut satu-satu. Lagi pula, etalase kaca yang menjadi tempat semua piala itu sangat tinggi. Aku tidak dapat mencapainya untuk melihat satu persatu. Huft... padahal aku ingin mencari nama Jimin Hyeong dan Taehyung Hyeong.
“Waaah!”
Sorakan itu kembali mengalihkan perhatianku. Ah, benar juga. Aku ke sini karena penasaran dengan apa yang mereka soraki, bukan untuk melihat-lihat semua prestasi ini.
Aku semakin menelusuri koridor hingga menemukan dua daun pintu yang selalu digunakan untuk ruangan olahraga.“Gym ini... sangat besar. Apa memang Gym universitas seluas ini?”
Ruang yang kumasuki ternyata merupakan Gymnasium yang sangat besar! Dua lantai dengan langit-langit yang tinggi, lantai pertama untuk kursi penonton yang melingkari arena di bawahnya atau mungkin bisa dikatakan bahwa arena itu berada di basement? Entahlah. Ruangan ini sangat besar. Tempatku masuk bahkan berada di bagian oaling atas kursi penonton.
Di tengah lapangan ada matras yang di pasang sebagai arena Sparing. Itu yang kulihat dari layar besar yang berada di tengah langit-langit Gym, tapi tetap saja sangat sulit bagiku untuk melihat siapa yang bertanding dari kejauhan. Ternyata ini alasan kenapa tidak ada orang yang aku lihat, mereka semua berkumpul untuk menyaksikan pertandingan.
Berbagai macam teriakan memenuhi Gymnasium, terutama para mahasiswi yang terlihat... tidak dapat dideskripsikan. Di tangan mereka sudah ada berbagai macam benda pemberi penyemangat. Mulai dari terompet, banner, kamera dengan lensa besar... teropong kecil? Kenapa mereka membutuhkan teropong kecil? Sedangkan monitor besar itu sudah cukup untuk mereka menikmati pertandingan itu. Apa memang kurang jelas yang seperti kurasakan sekarang? Atau karena perbedaan tinggi tubuhku dengan mereka, para mahasiswa, yang seperti hutan? Apa layarnya yang kurang besar atau tempat ini yang kelebihan orang? Dan, kenapa semakin lama benda yang kulihat semakin menakjubkan? Aku tidak menyangka mereka membawa benda-benda tersebut ke kampus.
"Oppaa!"
"Jungkook!! Sedikit lagi!"
"Jimin! Pertahankan!"
Mendengar para pesorak menyerukan nama yang tidak asing berkali-kali, membuatku semakin penasaran dengan rupa petarung itu. Aku segera memberanikan diri untuk melihat lebih dekat. Rasanya seperti berjalan melewati pohon-pohon yang dipenuhi oleh ranting. Berkat tubuhku yang kecil, aku berhasil menerobos hingga tiang pembatas. Ini merupakan keuntungan mempunyai badan kecil! Walau aku sempat terhimpit, tapi setidaknya aku berhasil melewati kerumunan orang.
"Oh! Itu benar-benar mereka!" seruku saat melihat kedua atlet yang sedang bertarung, Jungkook Hyeong berada pada pihak Merah, sedangkan Jimin Hyeong berada di pihak Biru."Apa mereka sedang melakukan perlombaan?" tanyaku pada salah satu mahasiswa.
"Tidak, mereka hanya latihan," jawabnya tanpa melihatku.
"Latihan?!" seruku tidak percaya karena melihat begitu banyaknya penonton.
"Latihan akan menjadi turnamen jika mereka berdua yang naik. Itu yang dikatakan oleh yang lain." Ia bergeser sedikit untuk memberiku tempat untuk duduk, dari sini pandanganku lebih jelas.
Aku hanya menganguk mengerti dan ikut menyaksikan pertarungan mereka. Suasana semakin memanas saat Jungkook Hyeong berhasil memberikan Jimin Hyeong sebuah tendangan berputar tepat di dada dan itu membuat Jimin Hyeong terhuyung ke belakang, suara tendangannya benar-benar tidak main-main. Sebagai balasan, Jimin Hyeong menendang sisi atas kepala Jungkook Hyeong, kakinya benar-benar lurus ke atas!
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Boy [BTS]
Fanfiction[Slow Update dan jika ada waktu luang akan direvisi kembali] Maaf atas ketidaknyamanannya. . . "Hanya butuh waktu dan kasih sayang agar memorinya kembali. Aku tahu ini berat... tapi bertahanlah sebentar lagi"-KSJ Dengan kejeniusan dan perilakunya te...