Ada satu hal yang tidak pernah Daehyun pikirkan sebelumnya... para Hyeong benar-benar sangat berbakat dalam hal tarik suara! Namjoon, Hoseok, dan Yoongi dalam hal rap. Daehyun pernah mencoba mengikuti mereka, tapi hal hasil lidahnya terbelit. Sedangkan, Seokjin, Taehyung, Jimin, dan Jungkook dalam hal vocal. Sangat merdu dan jernih. Ia seperti tidak akan bosan jika mendengarnya setiap hari!
“Woah~ jika kalian membentuk Idol group, aku bersedia menjadi manager kalian! Aku akan menjadi penggemar nomor satu!” Daehyun mengatakannya dengan mata yang telah membulat dan tangan yang tidak berhenti memberikan para Hyeong sebuah apresiasi.
Fakta yang sudah tidak asing bagi Daehyun selama tinggal bersama para Hyeong seminggu lebih salah satunya adalah masakan Seokjin.
Menurutnya, masakannya sangat enak dan itu sudah tidak perlu diragukan lagi, begitu juga dengan Jimin yang handal dalam membuat kudapan. Uh, dia seperti tinggal di hotel! Mendapatkan pelajaran baru atau lebih dalam soal kedokteran dari Hoseok dan Namjoon. Terutama hal dalam kesehatannya dan pertolongan pertama. Taehyung dengan selera tinggi soal seni, kemarin mereka berdua bersama Namjoon pergi kepameran seni. Itu sangat menyenangkan, menurut Daehyun. Dan terakhir Jungkook, Daehyun sempat tidak percaya atau lebih tepatnya sulit dipercaya sebab Jungkook sangat kuat, pandai menari, masakannya juga enak, dan gambarnya juga sangat keren. Apa kelemahannya? Microwave? Ia terlihat sedikit ragu saat menggunakannya, pikir Daehyun.
Terlebih lagi, jejeran koleksi buku Namjoon yang sangat banyak itu membuat Daehyun sempat masuk ke dalam mode berpikirnya. Dia yakin sebagian besar sudah ia baca dan pelajaran-pelajaran yang tersampaikan dari buku itu masih berada dalam otaknya, tapi yang membuatnya berpikir adalah di mana dia pernah membacanya?
Materi dari buku itu masih ada, tetapi informasi kapan dan di mana ia membacanya tidak dapat ia temukan di otaknya. Aneh.
“Aku lupa.” Hanya itu yang dapat Daehyun katakan pada dirinya.
Selain itu, ia juga baru tahu kalau Seokjin merupakan pekerja kantoran. Seokjin kembali bekerja setelah mengambil cuti panjang, itu yang Seokjin katakan kepadanya. Yang penting, pangkat Seokjin di kantor bukanlah main-main sebab dia selalu memakai setelan jas yang sangat bagus dan kelihatan mahal. Jimin dan Taehyung merupakan seorang mahasiswa tingkat pertama tahun ini. Sedangkan Jungkook, sekali lagi sulit dipercaya karena badannya tidak sesuai dengan anak SMA lainnya. Ya, Jungkook masih berada di tingkat terakhir masa SMA nya tahun ini, walau ia lebih tua setahun dari umur seharusnya. Mereka tidak mau mengatakan di mana tempat kerja mereka kepada Daehyun, katanya nanti juga Daehyun tahu.
“Kenapa seperti telah direncanakan? Entahlah. Sekarang aku harus fokus mendengar penjelasan yang akan diberikan oleh Yoongi Hyeong,” batin Daehyun dengan mood yang sedikit turun jika mengingat perkataan manis Yoongi.
Walau ia telah dibanjiri dengan kekaguman para Hyeong, ia tetap jengkel jika mengingatnya. Yoongi berhasil melengkapi perasaan itu dengan mengatakan bahwa ia dilarang untuk masuk ke studio dan bahkan menyita semua gadgetnya, kecuali ponsel yang ia dapat dengan penuh permohonan. Ia berhasil membujuknya, tapi sebuah perjanjian baru lahir. Ia tidak bisa boleh menggunakan ponselnya lebih dari empat jam dan ia hanya dapat menggunakannya saat para Hyeong melihatnya. Saat mendengar itu seluruh tubuh Daehyun langsung kaku dan hanya menatap Yoongi dengan penuh tanda tanya. Anehnya, ia dipersilahkan menonton TV bahkan memainkan game console. Yoongi hanya melarangnya menyentuh ponsel, leptop, dan komputer. Yang lainnya boleh.
"Ingat, mereka semua telah mengizinkanmu untuk tinggal di rumah yang seperti mansion ini, Daehyun. Mereka juga lebih tua darimu. Jadi, kau tidak bisa membantahnya," kata Daehyun pada cermin yang berada di ruang makan lalu kembali pada apa yang harus ia hadapai kali ini. Yaitu enam tempat makan dengan berbagai warna yang ia yakini Seokjin-lah yang menyiapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Boy [BTS]
Fanfiction[Slow Update dan jika ada waktu luang akan direvisi kembali] Maaf atas ketidaknyamanannya. . . "Hanya butuh waktu dan kasih sayang agar memorinya kembali. Aku tahu ini berat... tapi bertahanlah sebentar lagi"-KSJ Dengan kejeniusan dan perilakunya te...