17. Aksi Keren! (Revisi)

97 11 12
                                    

Helaan nafas panjang dan pelan keluar dari mulut Daehyun. Yoongi yang mendengarnya langsung tahu kalau Daehyun benar-benar mempermasalahkannya.

“Dua bulan sebelum aku bekerja dengan kalian, web sekolah yang menampung biodataku berhasil diretas, padahal aku sudah menanamkan programku… bukan yang terbaru makanya tidak terlalu kuat,” kata Daehyun lalu menatap Yoongi. “Dua IP Address berbeda, kemungkinan saja dua orang yang berbeda.”

Yoongi hanya dapat membatu saat Daehyun mengatakan itu. “Dua?” tanyanya tidak percaya.

Daehyung mengangguk. “Kenapa kau kaget, Hyeong? Itu hanya pendapatku karena bisa saja mereka adalah orang yang sama. Apa kau tahu tentang ini?”

“Sama sekali tidak. Tolong lanjutkan.”

“Prog—”

“Maksudku, lanjutkan tentang Ip Address itu.”

Daehyun menatap Yoongi lalu tersenyum. “Baiklah. Awalnya, aku tidak terlalu mempermasalahkannya karena itu hanyalah sebuah biodata. Tapi, tidak dengan pengintaian. Setelah diretas, aku merasa telah diawasi oleh sekelompok orang. Dari belakang layar maupun langsung terjun ke lapangan.”

Daehyun membuka salah satu folder dan itu membuat Yoongi sangat terkejut dan langsung menyambungkannya ke layar monitor untuk melihat jelas, rekaman CCTV yang telah dihapus oleh pihak asing. Daehyun berhasil mengembalikannya lagi.

“Apa itu selama 2 bulan penuh setelah peretasan itu?”

Daehyun mengangguk.

“Aku juga kurang yakin, tapi saat aku mencoba mencari rekaman CCTV di hari dan daerah yang selalu kulewati, itu hilang. Makanya aku mulai curiga, tapi karena aku kekurangan alat, maka pekerjaan ini tertunda dan membuatku harus membuktikannya secara langsung.”

Yoongi duduk di kursinya sambil mengaktifkan perekam suara tanpa sepengetahuan Daehyun yang serius melihat monitor.

“Jelaskan secara detail maka aku akan mengizinkanmu untuk memakai semua peralatan ini sesukamu, walau aku tidak ada.”

“Ditambah satu pertanyaan dengan jawaban yang jujur. Bagaimana?”

“Satu atau lebih tidak apa-apa. Aku akan menjawab semampuku.”

Daehyun langsung setuju dan mulai menjelaskan. Ia mengatakan bahwa selama dua bulan itu ia selalu di awasi setiap tiga kali seminggu.

Awalnya ia mengira itu hanyalah sebuah kebetulan atau perasaan, tapi saat minggu ke-3, ia langsung menyadari bahwa ia telah diikuti oleh dua pria yang mencurigakan. Mereka selalu menggunakan masker bahkan atasan yang memiliki tudung. Memang terkadang terdapat orang menggunakan masker dan tudung, tetapi aura yang dipancarkan dua pria itu sangat berbeda dengan yang lain. Daehyun tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya. Intinya, mereka tidak berbahaya baginya, namun ia harus jauh-jauh dari dua pria itu.
Ia juga semakin yakin karena CCTV di setiap jalan bahkan toko juga seperti telah diretas untuk fokus ke arahnya.

“Dan saat satu pihak asing lagi berhasil meretasnya, pengintaian mereka meningkat drastis. Mereka mengawasiku selama seminggu penuh… memangnya aku kriminal?”
Lalu mendengus kesal karena privasinya terganggu.

“Apa mereka juga mengawasimu saat mulai bekerja dengan kami?”

“Tentu saja! Bisa di bilang itu puncaknya. Jika Hyeong tahu, aku seperti memiliki sasaeng. Ternyata begini yang dirasakan oleh para artis… oh, apa itu berarti aku terkenal-auw! Kenapa Hyeong mencubit hidungku?” seru Daehyun kesal karena Yoongi tiba-tiba mencubit bahkan menariknya cukup kuat.

Genius Boy [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang