40. Rencana

77 3 3
                                    

Daehyun sekali lagi mengangkat tangannya, menghentikan pria bertopeng itu mengeluarkan kalimat yang membuatnya sangat kesal. Melebihi saat semua gadgetnya disita oleh Hoseok.

"Apa maksudmu melarangku menggunakan gadget dan programku selama 48 jam?"

"Karena itu akan membosankan, dan permainannya akan dengan cepat selesai. Aku tidak menginginkan itu."

"Maksudmu permainan yang akan kita mainkan memakan waktu 48 jam?! Permainan macam apa itu?"

"Aku hanya ingin bermain denganmu."

Daehyun mengkerutkan keningnya sambil menyilangkan tangannya. Seperti biasa, ia tidak memandang pria bertopeng itu. Terlebih lagi, kenapa harus membuat kontrak? Ia merasa, persetujuan atau kontrak yang mereka sedang diskusikan terlalu menguntungkan pria bertopeng itu. Mereka baru saja mendiskusikan perjanjian pertama, bagaimana dengan perjanjian selanjutnya? Ia yakin pria bertopeng itu atau Loey tidak hanya membuat 2 atau 3 perjanjian.

Loey mengangkat dua jarinya.

"Seperti yang aku katakan tadi, ini hanya permainan antara kau dan aku. Jadi, aku ingin kau menyingkirkan benda kecil itu."

Benda kecil yang dikatakan Loey adalah alat pertahanan diri sekaligus GPS, Shooky. Daehyun mengangguk tanpa masalah karena memang ia tidak ingin membawa Shooky bersamanya. Ia setidaknya harus menjauhkan masalah besar ini dari para Hyung. Ia tidak ingin lagi membuat masalah dan membuat para Hyung menanganinya, sedangkan ia hanya diam dan menyaksikan. Walau ia masih kaget dengan kenyataan bahwa ia diawasi total tanpa sepengetahuannya, Daehyun tetaplah anak yang tahu namanya mengingat kebaikan orang lain kepadanya.

Loey mengangkat satu jarinya lagi.

"Jika kau meminta tolong kepada serangga-"

"Mereka bukan serangga...."

Daehyun mengatakannya dengan nada cemberut.

"Hm? Kalau begitu apa? Sebutan 'Hyung' tidak cocok untuk mereka."

"Setidaknya, sebut saja nama mereka."

"Baiklah."

"Huh?"

Daehyun cukup bingung dengan respon Loey, yang terlihat sangat mencurigakan. Sesuatu sedang direncanakan tanpa sepengetahuannya lagi. Lama-lama, ia benci dengan namanya rahasia.

Loey melanjutkan kalimatnya yang terputus tadi.

"Jika kau meminta tolong kepada mereka, maka aku akan langsung bergerak dan menemuimu. Permainan berakhir saat kau melakukan itu."

"Aku akan menyetujuinya, jika dua pria itu tidak mengikutiku juga."

"Selama 24 jam pertama, setelah itu mereka akan mulai mencarimu. Begitu juga denganmu, kau sudah boleh mencari bantuan. Siapa pun itu, kau bebas."

"Memangnya kita bermain petak umpet? Pake waktu segala."

"Bisa dikatakan begitu."

"Huh?"

"Aku akan menjelaskannya nanti setelah kontrak ini selesai. Karena aku juga tidak ingin membuang waktuku jika kau tidak menyetujui kontrak ini. Tidak masalah, kan?"

Daehyun mengangguk.

Loey mengangkat satu jarinya lagi.

"Berjanjilah untuk tidak melakukan hal-hal yang berbahaya."

Daehyun menghela napas pendek. Memandang Loey tidak percaya.
"Bagaimana aku berjanji kalau sekarang saja aku melakukan hal-hal yang berbahaya?"

"Lakukan saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genius Boy [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang