-AUTHOR POV-
Keesokan paginya, Daehyun pergi keluar untuk mencari sarapan. Di kulkas memang banyak makanan, tapi makanan mentah yang harus melalui proses yang cukup ribet, tidak pandai memasak. Stok Sereal habis dia sikat tadi malam sedangkan telur ternyata telah busuk.
"Kenapa tidak ada restoran yang terbuka?"
Daehyun berkeliling menggunakan sepedanya untuk mencari restoran. Ia telah mengayuh sepedanya selama 30 menit untuk mencari restoran, tapi ia berakhir di minimarket dekat rumahnya.
"Ramyeon adalah pilihan terakhir jika tidak ada makanan. Lagipula, aku ingin makan makanan panas dan berkuah."
Daehyun baru saja ingin meraih bungkus ramyeon di rak, tapi tiba-tiba tangannya ditahan oleh seorang pria berkemeja biru dan berjas dokter.
"E~i, bukankah baru berselang 2 bulan saat pihak rumah sakit mengadakan seminar tentang bahaya makanan instan di sekolahmu, Daehyun?" tanya pria itu dengan senyum cerianya.
"Oh! Dokter Jung, apa yang kau lakukan di sini?"
"Tentu saja belanja. Dan juga, bukankah aku telah memberitahumu untuk tidak memanggilku Dokter Jung, Daehyun? Kau masih ingat namaku, kan?"
"Tentu saja aku mengingatnya, Dokter Jung Hoseok."
"Panggil aku seperti yang kuminta. Kau telah berjanji denganku dulu."
Hoseok semakin merajuk."Baiklah... Hoseok Hyung."
Mata Hoseok langsung berbinar-binar saat mendengarnya dan membuat Daehyun berpikir, apa Hyung di depannya itu adalah seorang Dokter sungguhan?
Hoseok menarik tangan Daehyun menuju meja yang berada di luar minimarket dan menyuruhnya untuk duduk sementara Hoseok pergi mengambil sesuatu di mobilnya. Berselang beberapa detik, Hoseok kembali dengan tiga kotak bekal yang disusun menggunakan rantang. Itu semakin membuat Hoseok terlihat akan pergi piknik.
"Aku punya bekal dan menurutku ini sangat banyak." Hoseok membuka ketiga bekalnya dan itu membuat Daehyun menelan air liurnya melihat lauk yang Hoseok miliki.
"Ada telur gulung, sup rumput laut, dan bulgogi."
"Woa~h. Hyung, ini sangat banyak dan kelihatannya... sangat enak."
"Tentu saja.” Hoseok mengambil sumpit kayu lalu menempatkanya di atas tangan Daehyun. Tidak lupa mendorong lebih dekat kotak bekal yang berisikan nasi hangat ke arah Daehyun. “Ini sumpit dan nasimu. Makanlah yang banyak, Daehyun."
Daehyun mengerjapkan kedua matanya berkali-kali, melihat kotak nasi dan Hoseok secara bergantian.
“Bagaimana denganmu, Hyung?”
“Aku sudah sarapan. Makanlah. Oh, jangan lupa sup rumput lautnya, ini sangat enak. Kau pasti sangat menyukainya.”
Hoseok semakin mendorong sup rumput laut, tidak lupa mengarahkan sendok ke arah Daehyun.
Daehyun menerimanya dan langsung makan dengan lahap. Di sisi lain, Hoseok menatapnya dengan sangat senang.
"Hyung, apa kau yang memasaknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Boy [BTS]
Fanfiction[Slow Update dan jika ada waktu luang akan direvisi kembali] Maaf atas ketidaknyamanannya. . . "Hanya butuh waktu dan kasih sayang agar memorinya kembali. Aku tahu ini berat... tapi bertahanlah sebentar lagi"-KSJ Dengan kejeniusan dan perilakunya te...