38. SD Card

49 5 2
                                    

-Daehyun POV-

Semua gadgetku disimpan oleh Hoseok Hyung, bahkan komputer yang semulanya berada di ujung kamar juga sudah tidak ada. Tapi itu bukanlah masalah besar bagiku, sebab selama hard disk masih berada digenggaman dan kepalaku masih jernih, semuanya akan lancar~

Baiklah. Ruangan yang memiliki komputer adalah kamar Yoongi Hyung dan... eh? Aku baru ingat! Selama berada di rumah ini, aku sama sekali tidak pernah memasuki kamar mereka selain kamar Yoongi Hyung. Astaga... ini merupakan masalah yang sangat besar. Tidak mungkin aku minta izin kepada Yoongi Hyung untuk memakai komputernya. Hmm... apa aku menunjukkan SD Card ini ke Hoseok Hyung agar dia mengembalikan leptopku saja?

Tidak! Jangan. Menunjukkan SD Card adalah langkah yang bodoh. Bukannya mendapatkan leptopku kembali, tapi SD card ini pasti akan diambil. Itu berarti, tidak ada cara lain selain mengendap-endap untuk mencarinya sendiri. Bukankah itu tujuan Seojun-Sshi menaruhnya di dalam sini?
Sekarang masih jam sepuluh malam, pasti semua orang masih bangun. Yoongi Hyung juga pasti belum pergi. Ahh... ini membuatku hampir gila! Aku benar-benar ingin melihat isi dari SD card ini!

Aku menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. Ya, aku harus sabar. Tidak boleh gegabah. Waktu adalah kuncinya. Selama aku berhati-hati, semuanya akan berjalan sesuai rencanaku. Lebih baik aku keluar dan berjaga di ujung balkon lantai dua saja, menunggu pemilik Genius Lab pergi. Sebelum keluar, aku membuat tiruanku terlebih dahulu dan membawa selimut berwarna hitam untuk menutupi diriku. Setelah mengunci pintu kamar, aku berjalan sehati-hati mungkin menuju balkon yang langsung memperlihatkan seluruh halaman depan.

.

.

Ini sudah sejam aku menunggu, tapi kenapa Yoongi Hyung belum terlihat. Dia tidak menggunakan baju serba hitam, kan? Apa masih lama? Hm? Oh! Ada sorotan lampu mobil dari kejauhan. Apa itu taxi?

Semakin lama mobil itu mendekat, sebuah mobil hitam dan berhenti di depan pagar. Dari tampaknya saja, itu bukan taxi. Saat aku semakin memfokuskan pandanganku ke mobil itu, tiba-tiba saja semak-semak yang berada di sebelah kanan halaman bergoyang tidak wajar. Aku pikir yang keluar adalah hewan, tapi nyatanya seorang pria berjas lengkap! Sejak kapan dia berada di sana?! Apa aku harus memberitahu yang lain? Gawat, pria itu malah pergi membuka pagar dan mobil itu telah masuk.

"Tuan, mari saya bawa Anda!"
Huh? Suara siapa itu? Tidak mungkin aku dapat mendengar suara pria yang berada di pagar. Suara itu... lebih tepatnya berada di bawahku.

"Pelankan suaramu, bagaimana jika Daehyun mendengarmu?!"
Kali ini tidak asing, itu suara Seokjin Hyung. Terlebih lagi, kenapa namaku di bawa-bawa?

"Hyung, kapan kau bisa tenang?"

"Sampai aku kembali ke rumah ini lagi, Yoongi."

Apa Seokjin Hyung pergi juga? Aku pikir dia hanya ingin melihat Yoongi Hyung pergi.

"Terakhir aku memantaunya, dia berada di kamarnya."

"Apa dia sudah tidur?"

"Belum. Sepertinya dia habis minum susu."

"Susu? Dari mana dia mendapatkannya?"

"Hyung, hentikan."

Akhirnya aku melihat Yoongi Hyung dan Seokjin, mereka berjalan menuju mobil hitam yang telah terparkir tidak jauh dari rumah. Tidak lama kemudian, pintu supir terbuka dan seorang... Dongwook-Sshi? Apa yang dia lakukan di sini? Ia terlihat sangat menghormati Yoongi Hyung dan Seokjin Hyung.
Dongwook-Sshi membukan mereka pintu penumpang dan kembali menaiki duduk di bangku supir setelah memastikan barang-barang Yoongi Hyung dan Seokjin telah naik di bagasi.
Kaca mobil turun dan hanya memperlihatkan bagian atas wajah Yoongi Hyung.

Genius Boy [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang