Daehyun kembali memasuki Dream Hospital dan menanyakan keberadaan Namjoon dan Hoseok lagi. Beruntungnya, suster yang berada di sanan segera memberitahunya bahwa operasi itu telah selesai.
“Hanya perlu mengikuti koridor ini?”
"Tepat sekali. Anda hanya perlu mengikuti koridor ini. Terdapat papan arah di setiap belokan, jadi tidak perlu takut jika tersesat. Ah, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter, suster, atau pegawai yang ada. Mereka sudah pasti akan membantu Anda.”
Daehyun mengangguk mengerti.
Setelah mendapatkan informasi yang ia inginkan, Daehyun segera pergi dan tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pegawai tersebut, Daehyun juga memberikan pegawai itu sebuah lolipop kecil.Sepanjang perjalanan, banyak pengawai rumah sakit, pasien, dan orang yang hanya sekedar menjenguk kenalan mereka seketika melambatkan langkah kaki atau bahkan menghentikan perjalanan mereka dan aktifitas yang mereka lakukan sebelumnya. Atensi mereka langsung tertuju kepada Daehyun yang mengenakan tas merah yang menutupi seluruh punggung belakang, hoodie putih dengan pergelangan tangan yang harus ia tarik atau lipat terlebih dahulu karena kepanjangan, dan celana cargo panjang berwarna hitam, itu berhasil membuat pasang mata yang melihatnya merasa gemas dengan penampilannya.
Daehyun merasakan tatapan itu, tapi ia memilih memgabaikannya dan segera menelusuri setiap koridor sambil mencari pintu dengan papan nama bertuliskan ‘khusus dokter’. Ia tidak ingin para Hyeong-nya kelaparan karena kebiasaannya yang terkadang mengubah tujuan utamanya. Ia selalu teralihkan jika ada sesuatu yang tidak beres di sekitarnya. Lebih buruknya, ia tidak takut akan menghampiri sumber itu.
“Uh, seharusnya aku tidak masuk ke gang dan menolongnya waktu itu—“ Seketika ia terdiam, langkahnya terhenti. “Tapi, bagaimana jika tidak ada yang melihatnya? Ah, tidak perlu. Tidak perlu dipikirkan lagi.”
Daehyun menggeleng, berusaha menghilangkan gambaran terburuk yang terjadi jika ia mengulangi waktu untuk menghindari pria itu, pasien Park. Yah, setidaknya ia melakukan hal yang baik dan benar. Tindakannya itu membuat tugas polisi, petugas kesehatan, dan bahkan reporter tidak repot-repot mengunjungi gang sempit itu hanya karena akan terdapat laporan tubuh ditemukan di sana.
Yah, setidaknya ia melakukan hal yang benar dan ia akan bangga dengan hal itu. Menyelamatkan orang, walau pasien itu sendiri sangat menjengkelkan di matanya.
“Yang ini, kan?”
Daehyun menatap pintu yang memiliki papan nama yang selama ini ia cari.
‘Khusus Dokter’
Ya, itu yang ia cari!
Tok.
Tok.
“Masuk.”
Itu bukan suara salah satu Hyeong-nya. Namun, mengingat itu adalah ruangan khusus dokter, sudah pasti terdapat dokter-dokter lain di dalam. Dengan berani, Daehyun membuka pintu itu secara perlahan setelah mendapat izin, lalu mengintip terlebih dahulu sebelum masuk. Takut salah ruangan.
“Eh? Ternyata kau sudah datang~” Mendengar nada suara yang ceria ditambah aura berbunga-bunga yang terpancar dari ujung ruangan tersebut membuat Daehyun menghela napas lega. Itu Hoseok, salah satu Hyeong-nya, sedang tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya untuk menyuruhnya segera ke tempatnya.
Daehyung hanya dapat ikut senang dan tersenyum akan ketularan itu. Benar-benar happy virus yang sangat cepat merambat.
Hoseok senang. Dia dengan cepat menarik kursi yang berada di sampingnya untuk Daehyun. “Cepatlah masuk dan duduklah di sini, Daehyun.”
Daehyun mengangguk dan sedikit canggung berjalan masuk karena Hoseok tidak sendiri di ruangan itu, ada beberapa dokter muda sedang menatapnya. Dia menyempatkan dirinya untuk membalas sapaan mereka, walau kode yang Hoseok berikan sangat jelas untuk menyuruhnya cepat-cepat menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius Boy [BTS]
Fanfiction[Slow Update dan jika ada waktu luang akan direvisi kembali] Maaf atas ketidaknyamanannya. . . "Hanya butuh waktu dan kasih sayang agar memorinya kembali. Aku tahu ini berat... tapi bertahanlah sebentar lagi"-KSJ Dengan kejeniusan dan perilakunya te...