28. Kantor (Revisi)

73 10 8
                                    

Napas Daehyun masih memburu setelah berhasil kabur dari situasi yang sangat menegangkan itu. Situasi seperti itu sangat berbahaya! Ia sama sekali tidak ingin merasakannya kembali. Ia mengecek di belakangnya, kanan dan kiri, bahkan pengawasannya terhadap setiap jendela yang terlihat mencurigakan tidak luput dari pengawasannya sekarang.

“CCTV tidak memgarah kepadaku... apa itu berarti aku aman?”

Untuk saat ini, ia bisa lega sedikit sebab kedua pria itu tidak mengikutinya. Tidak ada tanda-tanda akan kemunculan dua pria itu juga.

“Aneh....”

Bukannya ia tidak bersyukur kalau dua pria itu tidak megejarnya, hanya saja... mereka memiliki kaki yang lebih panjang darinya dan dilihat dari proprosi tubuh mereka, sudah tentu mereka akan dengan cepat menyusulnya. Terlebih lagi terdapat motor yang dapat mereka gunakan. Namun, kenapa mereka tidak mengejar? Daehyun kembali ke dalam mode berpikirnya.

“Apa yang kedua pria itu tunggu?”
Ia segera menampar kedua pipinya karena pikiran-pikiran buruk hampir memenuhi isi kepalanya. "Auch... sakit," gumam Daehyun pelan lalu mengusap-usap lembut tempat tamparannya. Sudah ditetapkan, dia harus mengontrol tenaganya lain kali. Pipinya cukup terasa pedih.

“Baiklah. Fokus... Huft, aku pasti bisa.”

Daehyun sekarang berada tidak jauh dari gedung yang memiliki label BT Corp. Tinggal melewati satu belokan maka ia akan berada di kawasan perusaan itu. Ia harus mendonggak ke atas untuk melihat puncak gedung yang setinggi 27 lantai itu. Setelah puas melihat area gedung itu, ia berjalan mendekat ke para penjaga yang menjaga pintu utama.

"Selamat siang, aku ke sini karena ada urusan dengan Hyeong-ku. Apa aku bisa masuk?" tanya Daehyun kepada salah satu penjaga berjas lengkap menggunakan kacamata hitam dengan alat komunikasi di salah satu telinganya, begitu juga dengan ketiga penjaga lainnya. Alih-alih mengatakan mereka sebagai satpam, mereka lebih pantas dipanggil dengan sebutan bodyguard. Tubuh mereka benar-benar... besar.

"Ten-uhuk! Dengan siapa Anda ingin bertemu?"

"Eh... dengan Tuan Kim Seokjin? Aku tidak tahu dia bagian apa, tapi Hyeong-ku yang lain mengatakan bahwa ia bekerja di sini. Apa aku boleh masuk untuk memastikannya?"
Bodyguard itu mengangguk dan memberikan Daehyun jalan.

"Silahkan, untuk informasi lebih lanjut Anda bisa tanyakan dengan resepsionis di sana," sahut Bodyguard itu sambil menunjuk meja resepsionis.

Daehyun mengkerutkan dahinya bingung. “Segampang itu?” pikirnya, sebab ia dengan mudahnya dipersilahkan untuk masuk.

"Apa Sungwoong Ahjussi bohong? Mungkin. Dia memang tidak menyayangiku, begitu juga sebaliknya," batin Daehyun.
Wajahnya kembali menjadi masam jika mengingat keluarga itu. Bodyguard yang menyadari perubahan mood Tuan kecilnya itu seketika bingung dan menatap satu sama lain dalam diam. Apa mereka melakukan sesuatu yang salah? Pertanyaan itu terlihat di mata mereka.

Sebelum salah satu bodyguard maju dan bertanya, meminta kejelasan. Daehyun lebih dulu melepas ranselnya dan membawanya ke hadapannya. Itu semakin membuat wajah para bodyguard pucat akan tindakan tiba-tiba itu. Tuan kecil mereka tidak ingin didekati!

“Ini.”

Daehyun mengeluarkan setangkai lolipop dan mengarahkannya ke bodyguard di depannya.

“Maaf?”

“Lolipop.”

Bodyguard itu mengangguk lalu segera memgambil dan membukanya.

“Silakan.”

Kemudian kembali menyodorkannya ke Daehyun yang berkedip tidak percaya.

“Itu untukmu. Apa kau tidak suka lolipop? Ah, apa kalian tidak boleh makan lolipop saat bekerja?”

Genius Boy [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang