“Maaf Lisa, aku hanya butuh ke perawananmu, bukan cinta mu!”
Untuk kali pertama dalam hidupnya, Lalisa menangis hebat. Kata-katanya benar, tersenyum lah sampai dunia ini runtuh karena senyumanmu. Itu memang benar.
Nyatanya, Nathan sudah berani menjatuhkan harga dirinya hanya karena sebuah senyuman manis yang ia berikan. Lisa sudah tidak perawan, karena Nathan.
“Hikss, bagaimana jika aku hamil? Apa kau ingin bertanggung jawab?” nada bicaranya masih santai, namun wajahnya tidak.
Nathan perlahan melangkah mundur, “Maaf, aku tidak bersedia.” lepas setelah itu, Nathan pergi meninggalkan dia Apartement ini seorang diri dengan keadaan naked.
Ia memang tak melihat wajah Nathan, tapi ia bisa mengingat tentang Nathan cukup baik di ingatannya. “Kalau membencimu membuat ku sakit, lebih baik aku berusaha memaafkanmu, Nathan...”
Hidup Lalisa hancur, setelah ia melahirkan seorang bayi perempuan tanpa status seorang ayah. Dan karena itu, ia mengurangi tabungan untuk membayar operasi matanya untuk membayar biaya persalinan.
Tapi, Lisa tak pernah menyalahkan kehadiran bayi perempuan itu. “Baby, kau harus tumbuh dengan cantik. Harus lebih kuat dari Ibu, ok?!” gumamnya.
Lisa itu sebatang kara.
Jadi, tak ada satupun orang yang bisa ia ajak untuk berkomunikasi selain teman-temannya dulu, dan juga Nathan.
Ia akan pergi bekerja dari pagi ke pagi, sebagai buruh cuci dan juga penjual kue kering. Terik matahari, sampai hujan deras sangat sering ia rasakan.
Dia kuat, karena selalu tersenyum.
Dan pastinya juga karena Baby Mona.Tapi itu dulu.
Sebelum kehadiran Wahyu, mengubah segala kehidupannya. Menjadi seseorang yang kini terlihat hampir sempurna dimata orang, jika dulu adalah kebalikannya.
Mulai dari membiayai operasi matanya, hingga Lisa bisa melihat dengan jelas sekarang. Sampai, menikahinya dan menerima Lisa apa adanya.
“Terima kasih, karena sudah mau berbagi kisah pahit, dan keluh kesahmu padaku.”
“Terima kasih kembali, untuk segala kebahagiaan yang telah kau berikan padaku. Mungkin, sebuah senyuman saja masih belum cukup.” balas Lisa.
Lisa telah berbahagia sekarang. Dengan laki-laki yang sangat mencintainya apa adanya. Yang sudah, memperbaiki segala kekurangannya. Wahyu Diningrat.
Dan lagi, perkataannya terbukti benar. Tersenyum lah sampai bumi runtuh karena senyumanmu. Nyatanya, Lisa sudah berhasil membuat orang-orang jahat dimasa lalunya runtuh dalam permasalahan hidup.
Nathan yang dihukum mati, karena melakukan tablar lari pada seorang direktur.
Serta, Angel dan Melati yang mendekam dirumah sakit jiwa akibat tekanan yang mereka terima dari orang lain.
Dan Wahyu, yang sudah berhasil diruntuhkan hatinya oleh seorang Lalisa.
Wahyu.
Nathan.
♥♥♥♥♥
YEAY, HAPPY ENDING🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Pieces Love : Lalisa ✓
FanfictionLalisa oneshoot vers two book. @Sabuncuci_ | 2020