[♥] - About L.

5K 711 57
                                    




- “Aku akan selalu tersenyum, sampai bumi ini runtuh karena senyumanku.”








“Kalian ingin titip apa? Biar aku saja yang memesan makanannya....”

Ketiga sahabatnya itu kompak memberikan smirk jahat diwajah mereka, sayangnya Lisa tidak bisa melihat itu. Yang Lisa bisa, hanya tersenyum lebar seperti sekarang.

Jessy menjawab. “Aku ingin dua mangkok bakso, dan es jeruk. Tolong cepat ya!”

“Aku sedang diet, jadi belikan aku permen susu saja.” tambah Jenita.

“Hey, kalau begitu aku ingin memakan rawon, sop daging, dan es teh hangat!” seru Rosa heboh. Lisa mengangguk patuh, lalu melangkah pergi.

Lisa melangkah lurus, tanpa harus meraba-meraba seperti yang dilakukan orang buta pada umumnya. Ia hanya perlu tersenyum, maka ia merasa seperti tidak buta.

Perlahan-lahan, ia mulai menyusun beberapa makanan yang dipesan oleh Jessy, Jenita dan Rosa tadi di atas nampan yang ia pinjam dari kantin Bi Ayu.

Setelah selesai menyusunnya, dengan sangat hati-hati ia mengangkat nampan tersebut. Dan baru saja dua langkah, kakinya seperti sengaja disandung oleh seseorang.

Prangggg

Kuah bakso panas milik Jessy menyimbur wajah cantik Lisa, jangan lupa juga dengan rawon dan sop daging milik Rosa yang membuat bajunya basah kuyup.

Tubuhnya sudah tersungkur dilantai, dengan kondisi lutut yang mengeluarkan darah. Tapi sayangnya, Lisa masih tetap tersenyum seakan tak terjadi apapun padanya.

“Ahhh maafkan aku Lisa, kakiku hanya refleks saja tadi. Mungkin dia tidak menyukai kehadiranmu.” Orang itu Angel, teman sekelas Lisa, dia tersenyum meremehkan.

Sedangkan teman-temannya malah menertawakan Lisa. Di tempatnya, ketiga sahabat Lisa juga ikut tertawa layaknya hal tadi adalah sebuah lelucon yang lucu.

Lisa mendongak dengan senyuman. “Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” lagi dan lagi, senyuman malaikat terbit diwajah Lisa.

Perlahan Lisa mulai bangkit, sambil membersihkan bajunya yang sudah kotor, walaupun itu terasa percuma. Tiba-tiba....

Byurrrr

“Ops! Sorry Lisa, aku menumpahkan kecap di rambut. Oh Ya Tuhan!” lagi dan lagi.

Melati, teman satu geng dari Angel itu pura-pura menunjukkan ekspresi wajah yang bersalah. Padahal, ia senang melakukannya.













Angel, dan Melati. Wajah kalian akan siap terpampang dimading sekolah besok!”










♥♥♥♥♥





🙃🙃🙃🙃

Gantung lagi~~~

[2] Pieces Love : Lalisa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang