[♥] - About L ²

4.1K 662 29
                                    






"Nathan, ini bunga untukmu..."

Laki-laki berparas menawan bernama Nathan itu menatap Lisa dengan wajah yang jijik, tapi langsung berubah begitu melihat banyak orang yang menatapnya.

Mau tak mau, ia mengambil bunga tersebut. "Terima kasih, banyak Lalisa." ucapnya.

"Melihatku saja kau tidak bisa, jadi untuk apa aku melihatmu juga?"

Lisa senang mendengarnya, gadis berponi itu semakin tersenyum lebar. Nathan menoleh kekiri, dimana Lisa menatap ke arah sampingnya dengan senyuman manisnya.

Ah, padahal Nathan berada di samping kiri gadis itu. Nathan tersenyum kecut, lalu meninggalkan Lisa sendiri disana.

Saat Lisa sadar Nathan sudah pergi, senyuman diwajahnya luntur seketika. Tapi tak merubah keadaan wajahnya menjadi murung atau bersedih.

"Yang benar saja?! Angel mengkosumsi narkoba, disaat usinya masih sangat muda?!"

"Kupikir, dia lebih buruk daripada si gadis buta tak berguna, bernama Lalisa itu!"

Lisa berbalik, ketika namanya disebut. Ia pun melangkah menuju mading sekolah berada, dimana para murid sudah ramai-ramai berada disana.

Lisa tak perlu membacanya, karena ia masih dapat mendengar dari orang-orang disebelahnya. "Melati, tak kusangka ayahnya adalah mafia terjahat di kota ini." ucap salah satu murid yang berada disana.

Cukup tau. Maka dari itu Lisa tak ingin berada lama-lama disana, perasaannya sangat tak enak menyaksikan berita tentang keburukan orang lain.

Saat dalam perjalanan menuju kelasnya, ditengah-tengah koridor anak kelas 1. Tiba-tiba, Lisa dihadang oleh sekelompok anak cowok, yang terkenal berandalan.

Lisa menunduk sambil tersenyum, padahal ia jelas lebih tua dari mereka. Hendak melangkah lagi, namun rambut nya sudah ditarik oleh salah satu anggota kelompok itu.

"JANGAN TERSENYUM BODOH! APA KAU PIKIR, DENGAN TERSENYUM KAU DAPAT MELIHAT LAGI?!" mereka tertawa.

"Dengan tersenyum, aku merasa kuat!"

"Hahaha dasar gadis buta!"

Sreekk

Bughhh

Laki-laki itu tumbang hanya dengan sekali pukulan. Teman-temannya tak bisa melawan, karena yang memukul adalah anak kepala sekolah disini. Bisa habis mereka.

"Kau baik-baik saja?" Lisa mengangguk.

Dia tersenyum, lalu setelah itu pergi. "Aku akan terus menunggu, sampai kau datang padaku dan menumpahkan segala emosimu."

Lisa harus mengucapkan terima kasih pada laki-laki baik itu, tapi sayangnya ia tak bisa melihat wajahnya. "Bajingan kau, Wahyu!" tapi Lisa tau siapa namanya.

"Terima kasih, Wahyu!"











♥♥♥♥♥



Masih mau lanjut tidak?

[2] Pieces Love : Lalisa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang