[2] Pieces Love : Lalisa ✓

[♥] - Pengemis.

Dalam rangka lebaran tahun ini, keluarga Sehun cuman bisa bagi-bagiin THR ke tetangga. Karena keluarga mereka gak menerima tamu, demi keamanan juga.

Jadi, sekarang Sehun dan keluarga nya lagi bagiin THR didepan rumah. Yang ngantri banyak, mulai dari anak tetangga, pemulung, gelandangan sampe pengemis.

Tapi ada satu pengemis yang menarik perhatian Sehun. “Lisa?!” pengemis cantik, dengan rambut kusut, kulit kusam, dan baju robek-robek itu mendongak ke atas.

Pengemis yang dipanggil Lisa itu langsung lari. Sehun mengejarnya. “Lisa?! Tunggu, Lis!” pergelangan tangan Lisa di cekal oleh Sehun. Gadis itu terdiam di tempat.

Mata Sehun berair-air.

Gak pake lama, Sehun langsung meluk Lisa. “Hikss...kamu kemana aja? Mamah, Papah, semuanya nyariin kamu. Sayang...” Sehun benar-benar tak bisa menahan rasa rindunya pada Lisa. Seseorang yang ia cintai.

Lisa memberontak, kemudian mendorong tubuh Sehun menjauh. “LO JAHAT SAMA GUE! DISAAT GUE LAGI BUTUH PELUKAN, LO MALAH PERGI DAN NINGGALIN GUE!!!” teriak Lisa histeris, Sehun semakin berderai air mata dibuatnya. Dia tak tega.

“Lis....gue pergi untuk berobat.”

Setelah adegan ala-ala drama korea tadi. Sehun langsung membawa Lisa pulang kerumahnya. Kedua orang tuanya sudah menunggu disana. Tiga tahun Lisa menghilang, sekarang ditemukan dalam kondisi yang sangat membuat nya prihatin.

Sampai sana, reaksi kedua orang tua Lisa tak jauh berbeda dari Sehun. Menangis, berpelukan, tapi Lisa hanya menanggapinya dalam diam. Dia terlanjur sakit hati.

Lisa menatap kedua orang tuanya, dengan mata yang berkaca-kaca. “Apa Lisa pernah main-main sama omongan Lisa sendiri? Mamah, Papah liatkan. Akibat dari perceraian kalian berdua, yang bikin aku kayak gini!” bentak Lisa pada mereka.

“AKU JADI PENGEMIS BERTAHUN-TAHUN. TAPI AKU SENGAJA, GAK MAU KETEMU SAMA KALIAN, TERUTAMA SEHUN!”

Pertahanan Lisa hancur. Air matanya langsung tumpah, begitu sekali kedip. “Aku lebih baik menderita Mah, Pah, daripada harus ngeliat dua orang yang aku sayang berpisah.” lirihnya, tersedu-sedu.

“Lis, jangan pergi lagi!”

♥♥♥♥♥

Disini, bisa terjadi apapun.
Lo mau Lisa jadi gelandang? Bisa aja.