4. Tawa✔️

611 74 19
                                    

"Siapkah kau tuk jatuh cinta?"

(HiVi)

Mau sekarang juga jadi eelah:v

(Athana)

Happy reading 🎶


Asa mengayunkan langkah nya menuju parkiran bukan gerbang seperti biasa, karena hari ini dia akan mengerjakan PR bersama seorang Athana. Temannya yang lain mungkin sudah pergi duluan, karena tadi Asa sedikit kesusahan mencari Athana jadi agak lambat.

Jangan tanyakan , kemana Athana? Bukannya sekelas? Kalian tahu lah kemana perginya laki laki jika pelajaran matematika dimulai? Apalagi seorang Athana yang malas belajar. Sudah tidak dihiraukan.

Asa tampak kesal ketika melihat seorang cowok jangkung yang tengah santai duduk di jok motor metik nya itu, apa dia tidak memikirkan Asa yang mencarinya kelimpungan sambil membawa tas nya? Untung saja tas seorang Athana tidak berat. Sambil menghentakkan kaki nya Asa bersiap untuk menjitak kepala Athana dari belakang karena dia memunggungi Asa.

Satu......

Dua.....

Tiggg......

"Aaaaarrgghh. Kok gak kena sih!!" Yap jitakan Asa ternyata meleset sebab Athana yang mengetahui dan langsung membalikan badan. "Lo punya mata batin yaa?!!atau sesuatu yang gaib?!!untuk ngejaga lo?!! Padahal kan posisi nya lo munggungi gue. Tapi kok gak kena sih!!" Tanya asa sambil mengintrogasi lebih tepatnya

"Udah? Cepetan gue gak punya waktu banyak." titah Athana sambil memakai helm di kepalanya

"Kok Lo ngeselin, gak jawab pertanyaan gue?! Tas lo gue bawa bukannya makasih !!" Protes Asa sambil berkacak pinggang

"Thanks. Perlu? Kalau perlu, jawabannya ENGGA!!"kata Athana dan berteriak diakhir kalimat. "Cepat naik!!" Titah Athana lagi yang kini telah siap untuk pergi.

"Santaii." kata Asa dan bersiap untuk naik "ok, jalan!!" Titah Asa yang sudah duduk miring kesamping di jok belakang, dan melepaskan tas nya untuk di simpan ditengah antara Atha dan Asa.

Di perjalanan keduanya sama-sama hening, tak berkata apapun. Asa yang cerewet pun diam, tapi Asa sedikit kesal. Pasalnya Athana itu menjalankan motornya sangat pelan untung saja ini bukan jalan raya, Jadi kan Asa gereget sendiri.

"Please deh, kutil kuda! Bisa cepetan engga jalanin nya??!!" Kata Asa tidak terlalu kencang karena ini sangat pelan ingatt sangatt jadi cukup kedengar .

"Beda jalan, beda rasa!" Kata Athana santai,

Apaan coba ya, Asa yang tak mengerti tentang motor, jalanan, mesin, dan satu lagi rasa?. Hanya kicep, entah apa arti dari perkataan Athana. Mana jalan nan komplek sekolah cukup sepi dan hanya ada beberapa motor dan mobil yang berlalu lalang , tetap saja Asa tak paham.

Dan kali ini mereka memasuki jalan raya yang cukup besar banyak mobil, motor, truk, bis dan lain nya. Tak tau kenapa Athana menjalankan motornya sangat kencang sampai-sampai Asa kaget dibuatnya ingat lagi sangat. Yang tadi pelan sekarang kenacang ralat ngebut! Macam pembalap Rossi yang tertinggal jauh sekali. Asa hanya memegang tas nya dan tas Athana sebagai pegangan tak berani memeluk atau memegang pundaknya karena Asa tau itu dosa.

"HEHH! LO GILA YAA!! INI KENCENG BANGET KUTIL KUDAA!!" kata Asa tentunya sambil berteriak karena tak mungkin berkata pelan seperti tadi.

"BEDA RASA NAK AYAM!!!" balas Athana tak kalah kencangnya

GERHANA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang