30. Athana itu Beda ✔️

313 31 11
                                    

"Lo itu gampang banget ya, mainin perasaan orang. Untung aja gue bukan salah satu dari orang itu, tapi gak tau tuh sama ketiga sahabat gue. Gue harap Asa, Mentari, sama Viaul gak suka sama satu orang yang sama, apalagi orangnya itu lo! Gue gak akan sudi,"

_Zeeanka Amberra_

Happy reading 🎶

Asa masih tidak menyangka dengan apa yang dilontarkan Athana tadi pagi. Ada perasaan lega dan ada juga perasaan tidak lega. Asa tak menyangka Athana akan berucap dengan nada tinggi seperti tadi pagi, sebenarnya Asa sering mendapat bentakan dari Athana, namun kali ini rasanya beda, rasanya tak adil, iya tak adil, karena waktu itu Athana mengucapkan bahwa ia menyayangi Asa, dan sekarang mana kata-kata itu? Apakah kata-kata itu sudah tenggelam oleh rasa benci yang sangat dalam, tapi kenapa?

Athana memilih Sasha dari pada Asa, padahal tadi niat Asa hanya membela Mentari, bukannya Athana juga membela Sasha? Tapi kenapa Asa tak boleh membela sahabatnya sendiri? Mentari baik, Mentari tak akan bermain tangan kecuali jika lawannya sudah kelewat batas, bahkan tadi hanya tamparan kecil, yang sepatutnya Sasha tidak usah lebay.

Asa juga merasa lega, karena kemarin tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Athana, ternyata yang menggantikan baju Asa adalah asisten rumah tangga Athana. Asa akan berbicara ini pada Mamahnya. Dan Oma Juju.

"Makanan itu jangan diliatin tapi dimakan!" Ucap Viaul memecahkan keheningan diantara mereka berempat.

Setelah kejadian tadi pagi, entah itu Asa atau Mentari, keduanya sama-sama diam dikelas tak banyak bicara. Bahkan Mentari yang notabenya sedingin kulkas, hari ini ia menjadi kutub berjalan, tak ada kata yang dilontarkan Mentari, kecuali anggukan dan gelengan. Entahlah, Mentari rasa dia tidak percaya atas ucapan Athana tadi pagi. Mentari tak menyangka Athana akan membentak dirinya didepan umum, Mentari tak menyangka.

Athana adalah sosok luar biasa baiknya di kehidupan Mentari, Athana tak pernah berbicara sekasar itu pada Mentari. Walupun Mentari tak terlalu dekat dengan Athana, tapi dirinya tahu bahwa Athana bukan orang seperti itu, apalagi gara-gara pacarnya yang kadang tak pernah dianggap oleh Athana. Bahkan saat pelajaran pertama Mentari pergi ke toilet sendiri untuk melepaskan air matanya berjatuhan pada pipinya yang tirus, bibir yang tak pernah diberi polesan liblam jadi semakin putih pucat. Mentari menangis gara-gara Athana. Dan ini pertama kalinya, kalian pikir orang yang baperan hanya Asa? Tidak, Mentari juga. Bahkan Mentari tak bisa dibentak oleh orang-orang.

"Lo tau gak Tos?" Tanya Zeeanka sambil menoel pundak Viaul disampingnya.

Viaul yang baru saja menyuapkan makanan kedalam mulut langsung menggelengkan kepalanya, "Kata Mommy gue, orang yang diem terus didepan makan, berarti orang itu kesurupan." Jelas Zeeanka yang membuat Viaul dan Asa melotot, kecuali Mentari.

Asa dengan sigap memakan makannya, iya, mereka berempat sedang ada di kantin sekolah. Ini sudah waktunya pulang sekolah dan mereka menyempatkan untuk memakan bakso terlebih dahulu di kantin, tadinya Viaul mengajak mereka untuk makan basreng, ditempat biasa. Namun Asa dan Mentari langsung memelototi Viaul dengan wajah garang.

"Oya? Tapi kayaknya bener deh." Ucap Viaul sembari mengangguk. Asa termakan omongan Zeeanka yang hanya sekedar gurauan.

"Elah, emang bener!"

"Ngeri gue ...."

Mentari masih diam tak merespon ucapan Zeeanka dan Viaul, sedangkan Asa memakan lahap baksonya.

"Astagfirullah! Zee temenin gue!" Viaul memegang kedua bahu Zeeanka dan mengguncangkannya.

"Apaan sih? Lagi makan juga."

GERHANA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang