2. Cerita ✔️

805 90 28
                                    

"Kenapa kalian lebih suka kisah dramatis? Mengapa tidak yang romantis? Yang banyak adegan manis, daripada yang sinis."

_Gerhana Tsabita Aleasa_

Happy Reading 🎶

Sepertinya hari senin memang hari yang sangat di benci oleh beberapa siswa-siswi yang masih atau harus mengikuti upacara bendera. Contohnya Asa, Zeeanka, Viaul, serta Mentari yang langsung menggosip ria di warbar dekat sekolahnya, mereka membicarakan tentang upacara pagi tadi yang sangat memakan waktu.

“Sumpah, tadi pak Endi pidato nya panjang banget. Mana di ulang-ulang lagi, di kira kita bolot apa? Sampe harus di ulang mulu kata-katanya.” seru Viaul membuka obralan mereka, tentunya dengan menyuapkan basreng ke dalam mulut.

Asa menimbali dengan kerutan di dahi, “Dih? Lo juga perasaan ngomong di ulang-ulang mulu.”

Viaul menatap Asa tak percaya. “Masa si?”

Asa menjawab dengan anggukan. “Iya. Ada dua kata yang lo ulang.”

“Maksud lo yang 'ulang-ulang' sama 'kata-kata' gitu?” Asa mengangguk lagi. “Nggak percaya, ternyata lo sebodoh ini.”

Asa menggigit bibir bawahnya menahan tawa melihat raut wajah Viaul yang sudah setan mode on. “Bercanda!”

Zeeanka menoel tangan Asa yang berada di depannya, saat sang pemilik tangan sedang tertawa. “Eh, anak ayam.” panggil Zeeanka.

Asa menghentikan tawanya, “Kok gue nggak suka ya di panggil itu?”

“Nggak suka di panggil anak ayam sama orang lain, tapi suka di panggil anak ayam sama Athana? Oh, gue lupa kan itu panggilan kesayangan.” dengan seenak jidat, Mentari masuk kedalam obrolan, ralat bukan masuk namun langsung menohok diri Asa.

Asa menatap tajam Mentari, namun tatapan itu langsung terganti oleh gelak tawa saat Mentari menaikkan kedua alisnya.

“Gerhana Tsabita Aleasa udah gila, bentar lagi bakal jadi pasien rumah sakit jiwa nih.” celetuk Mentari kembali.

“Ati-ati, ucapan itu doa tar ... bisa aja lo yang gila.” Viaul menimbali dengan menakut-nakuti Mentari.

Ucapan adalah doa, kalimat itu sering menjadi guyonan semata oleh orang-orang yang tak mengerti apa itu definisi doa.

Zeeanka yang sedari tadi di acuhkan, terus saja mengaduk-aduk es teh manisnya dengan wajah kesal. “Saaaaa,” panggil Zeanka dengan suara sebal.

Asa menoleh ke sampingnya lalu mengangkat kedua alis sambil mengunyah basreng.

“Kok tadi, lo sampe lupa nama Athana?” tanya Zeeanka.

“Nah iya tuh,” komentar Viaul.

Asa berusaha mengingat, kenapa ia juga sampai lupa? Matanya bergerak ke sana kemari seperti mencari jawaban, tapi nihil ia tidak mengingat kenapa dirinya bisa lupa dengan nama temannya itu.

Akhirnya, Asa menghembuskan nafas resah lalu menatap sahabatnya satu persatu. “Gue juga nggak tau kenapa, tiba-tiba lupa aja. Dan lupanya itu lupa banget.”

GERHANA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang