50. Aku Gila? ✔️

174 33 0
                                    

"Gerhana dan Asa itu berbeda. Gerhana menyedihkan dan Asa menyenangkan. Dua kepribadian dalam tubuh yang sama. Dan kalian harus memilih di antara dua itu mana yang patut menjadi peran utama?"

_Sa_

Happy reading 🎶

Asa mengernyitkan dahi, "Ha? Bunda pernah nanya?"

Dan fix tebakan bunda hampir benar, Asa sedikit lupa akan perbincangan kemarin.

Karena, orang yang memiliki kepribadian ganda akan lupa pada hari hari tertentu, tanggal lahir, hari istimewa, nama orang, tempat. Dan, ia juga akan lupa pada sesuatu yang menimpanya pada hal yang tak ingin ia ingat. Pada saat kepribadian lain ambil alih ia akan berubah menjadi pribadi itu, bukan yang sebenarnya. Bahkan mereka yang memiliki kepribadian ganda akan beda menyebutkan nama dirinya, umur, jenis kelamin, sifat dan karakter bahkan hobi juga ras. Mereka akan lupa dengan apa yang terjadi pada saat pribadi lain ambil alih, banyak yang menyebut mereka seperti orang kesurupan.

Dan Asa mungkin menjadi salah satunya.

"Iya bunda pernah nanya itu sama kamu. Oke, bunda ulangi ya. Kamu tau apa itu kepribadian ganda?"

"Tahu sedikit bunda."

Bunda Gerhana mulai membuka buku tebal itu dan menuliskan sesuatu.

"Gangguan kepribadian ganda adalah kondisi di mana terdapat dua atau lebih kepribadian yang berbeda di dalam diri seseorang. Dua sosok ini masing-masing berdiri sendiri karena, kekerasan fisik, emosional, atau seksual yang terjadi secara berulang-ulang pada masa kecil dan berisiko menyebabkan kepribadian ganda. Sayang."

Pada akhirnya bunda menjelaskan itu semua. Asa sedikit kaget dengan penjelasan bunda, apakah ia memiliki kepribadian ganda? Karena, dari penjelasan yang bunda berikan ada salah satu yang hampir sama dengan dirinya.

"As-Asa...." Asa harus berkata apa?

"Nggak usah takut, ceritain semuanya. Kalau perlu keluarin yang mau kamu keluarin sekarang. Nggak ada yang nyakitin kamu di sini." benar kata bunda, tidak ada Saga di sini dan tidak akan ada yang menyakitinya.

Asa terdiam kaku, ia masih bingung sangat. Ia seperti orang gila saat ini, tapi apakah benar, Dia gila?

Asa mulai membuka suara, Asa mulai menceritakan kondisinya, "Asa nggak inget sewaktu Asa masih kecil bunda. Kata Algi, Asa amnesia."

"Amnesia?" tanya bunda sembari menulis sesuatu di buku tebal yang di pangkuannya. "Tapi, kamu inget orang tua kamu? Kerabat? Teman?"

Asa mengangguk, "Asa inget. Asa cuma Amnesia yang susah mengingat masa lalu Asa. Asa lupa tentang kecelakaan itu, Asa lupa waktu Asa kecil. Kata Algi juga, ini Amnesia Retrograde. Tapi Asa bersyukur bunda."

"Bersyukur?"

Lagi, Asa mengangguk dengan senyum tipis. "Asa jadi lupa sama masa lalu Asa yang mungkin sudah Asa tebak lebih menyakitkan dari sekarang. Sekarang aja Asa dibenci sama ayah, apalagi pas Asa kecil? Asa lahir dengan satu ginjal bunda. Ginjal Asa udah nggak berfungsi sejak Asa lahir di dunia ini, dan itu pasti sangat membuat ayah benci Asa, apalagi dengan terjadinya kecelakaan di Surabaya yang membuat ginjal Asa-"

Asa menarik nafas resah, dan mengelap sudut matanya yang keluar butiran air mata.

"Ginjal Asa rusak juga, Asa terbentur pembatas jalan, dan pas mengenai ginjal Asa yang saat itu rentan banget, itu juga salah Asa kerena nggak mau pakai sabuk pengaman. Dan, kalau aja dulu mama nggak donorin ginjalnya Asa udah mati bunda. Nggak ada orang yang hidup tanpa ginjal." Asa menangis sejadinya setelah menyelesaikan kalimat yang sangat miris tersebut.

GERHANA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang