Part 2

93 4 0
                                    

10 menit yang lalu, Sera sudah sampai di rumahnya. Ia baru saja selesai makan. Hari ini adalah jadwalnya untuk latihan karate. Sera pun langsung bergegas untuk mandi dan mempersiapkan alat yang akan dia bawa.

Setelah selesai mandi dan menyiapkan alat yang akan dibawa, Sera langsung berpamitan pada Bundanya.

"Kamu bareng bunda aja. " Ucap Vina, sang bunda

"Kenapa?"

"Sekalian bunda mau keluar. Kamu pulangnya mau sama siapa?" tanya bundanya

"Bunda gak bisa jemput, atau kamu mau pulang sendiri? Tapi kayaknya jangan deh, soalnya kamu pulangnya malem. "

"Sera pulang sendiri. " Putus Sera

"Bener? Mau naik apa kamu?"

"Ojek. "

"Ya udah nanti kabarin bunda kalau udah sampai rumah, bunda harus lembur." Ujar bundanya, membuat Sera kecewa

***

"Eh, Ser, kenapa muka lo? Lesu amat?" tanya Bara, teman ekskul karatenya

"Nggak. "

Bara kemudian mendekati wajah Sera, kemudian jari  tangannya menarik ujung bibir Sera, membuat sebuah senyuman. "Udah gini aja, lo jelek kalau cemberut!"

"Apa sih?" tanya Sera ketus kemudian menjauhkan jari Bara dari bibirnya

"Ketus amat, neng!"

"Diem, Bar, gue lagi gak mau diganggu. "

Bara kemudian memberikan sebuah minuman pada Sera yang wajahnya sedari tadi berkeringat karena kecapean sehabis latihan karate. "Nih, minum!" 

Sera langsung saja menerimanya dan meneguknya. "Makasih. "

Sejauh ini, hanya Bara lah, cowok yang bisa dekat dengan Sera hanya karena mereka sudah bersahabat sejak Sera memutuskan untuk ikut karate.

Bara yang bisa membuat Sera tersenyum bahkan sesekali tertawa. Tetapi Bara selalu salah menyangka, ia kira Sera memang tertarik padanya. Padahal Sera hanya menganggapnya seoeang sahabat. Masih untung jadi sahabat, bukan pembantu.

"Lo pulang dijemput gak?" tanya Bara saat keduanya sudah selesai latihan dan berjalan ke area parkiran motor

"Gak, gue pulang sendiri. "

"Tumben? Nyokap lo kemana?"

"Ada urusan. "

"Gue anterin lo deh, bahaya malem-malem gini. "

"Gak usah, Bar, nanti lo muter lagi jalannya. " Tolak Sera

"Gapapa kali, sekalian temenin gue makan dulu. "

"Gue masih bisa pulang sendiri, Bara. "

"Gak, gue takut terjadi sesuatu. "

"Kalau gue dicegat preman juga, gue kan bisa bela diri!"

"Pokoknya lo harus pulang sama gue!"

"Jangan maksa gue!"

"Ser, kalau terjadi sesuatu sama lo gimana?" tanya Bara yang memang khawatir

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang