Part 11

41 3 0
                                    

"Gara-gara lo sih, Ja, jadi kabur kan!" Gigi malah menyalahkan Senja

"Seenaknya aja lo, emangnya dari tadi lo nggak berisik?"

"Kalau lo gak mancing-mancing mana mungkin gue kaya gitu!"

"Berisik lo, ayo buruan kerjain!" ajak Senja

"Gue nyontek lo aja deh!"

Senja melirik malas ke arah Gigi, "Udah tau otak gue pas-pasan malah maksain!"

***

"Eh, ini yang ada di post instagramnya si Rey itu kan?" celetuk salah satu murid yang sedang berjalan di lorong bersama temannya sambil melirik ke arah Sera yang tetap menatap jalan di depannya.

"Keburu insecure gue kalau saingan sama dia!" sahut si murid satu lagi

"Ya kali aja gue saingan sama ratu sekolah!"

Sera tidak memusingkan hal itu. Dia langsung belok ke arah belakang sekolah, karena menurutnya tempat itu tempat yang aman dan cocok untuknya.

"Ehm," Sera berdeham karena ada seorang lelaki yang habis memanjat pagar belakang sekolah.

Lelaki itu mendongak, menatap Sera sambil cengengesan. "Eh, ada teteh galak," ujarnya sambil menggaruk lengannya yang tidak gatal.

"Ngapain lo di sini?" tanya Sera tidak santai

"Habis urusan ketertiban negara yang harus melibatkan saya diurusan itu, kalau tidak yang ada—" ucapan Aryan terpotong karena Sera keburu membekap mulutnya.

"Gak usah dijelasin, berisik!" Sera kemudian menjauhkan tangannya.

"Lah kan tadi teteh galak nanya, kok sekarang marah-marah?"

"Hm. "

"Teteh galak ngapain di sini?"

"Tugas,"

"Hah? Tugas apa teh?"

"Mtk. Udah lo pergi sana!"

"Ya udah, Aryan ganteng pamit ya teh!" pamit Aryan kemudian pergi meninggalkan Sera yang sedang mencari tempat yang nyaman.

"Rey, di mana lo?" teriak Aryan menggema di lorong kelas 11 sambil menepuk nepuk tangannya.

"Woi Rey, gue udah panggil lo dari tadi! Budek lo?" tanya Aryan yang sudah masuk ke dalam kelas 11 IPS 2 itu tanpa melihat bahwa ada guru yang sedang mengajar.

"Ray Rey Ray Rey! Kamu tidak lihat saya lagi mengajar?" tanya Bu Teti, guru geografi yang kebetulan ada jadwal mengajar di kelas itu.

"Lah? Bukannya udah istirahat ya?" celetuk Aryan menengok ke arah Rey, meminta pertolongan.

"Istirahat mimpi kamu! Ini masih jam pelajaran Aryan!"

"Tadi perasaan udah bel deh, Bu!"

"Aduh, Bu, saya izin ke toilet, mencret nih Bu!" seru Rey sambil memegangi perutnya lalu pergi keluar kelas diikuti Aryan.

"Eh Aryan! Mau ke mana kau?" teriak Bu Teti tetapi Aryan hanya menjulurkan lidahnya sebagai jawaban.

Rey berhenti tepat di samping pintu kelasnya, lalu menengok ke arah Aryan, "Ngapa lo nyariin gue?"

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang