Part 37

21 2 0
                                    

"Nah gitu dong senyum!" ujar Rey, "Ya udah jangan lupa lo mandi, biar gak bau!"

Sera menatap cowok dihadapannya tajam. "Ya udah sana lo juga balik! Ngapain masih di sini?"

"Ya elah! Teteh galak gue marah-marah mulu! Nanti keriput lo!" Rey mencolek hidung mungil cewek itu.

"Diem deh lo!" sewot Sera

Rey menatap Sera serius membuat gadis itu langsung kikuk di tempat. "Ser, gue minta satu hal ke lo boleh?"

"Minta apa?" tanya Sera sambil menetralkan mimik wajahnya.

"Mulai sekarang lo jauhin Bara ya, demi gue dan yang lain,"

***

"Eyoooo mamen! Rey ganteng kembali!" seru Rey yang baru saja menginjakkan kaki di Warman lalu bercengkrama dengan Aidan dan Devano yang menyambutnya di luar.

"Gila lo malem-malem baru ke sini! Kemana aja lo?" tanya Bastian

Rey terkekeh lalu menaruh sekantong kresek di meja dihadapannya. "Apaan tuh?" celetuk Aryan yang saat ini posisinya duduk di depan meja berbentuk kotak itu.

"Gue bawa martabak, bagi-bagi aja!" Aryan langsung saja memanggil Aidan dan Devano yang sedang mengobrol di luar.

"Wah enak tuh!" seru Devano sambil duduk di sebalah Aryan yang sedang membuka bungkus martabak itu.

"Tumbenan banget lo Rey, mau bawa ginian?" tanya Aidan sambil mengunyah martabak manis itu.

"Tadi gak sengaja lewat tukang martabak, ya gue beli aja!" jawab Rey, "Eh, Mars mana?"

"Tuh di belakang," sahut Bastian

Rey berjalan menuju belakang Warman. Di sana ada pintu belakang yang menghubungkan Warman dengan taman yang dibuat oleh anggota inti Cattivo ini.

Rey berjongkok di tengah rerumputan di sana lalu menentuh bahu Mars pelan, membuat cowok yang tadinya melamun itu menoleh, "Udah balik lo?" tanya Mars

"Gue udah di sini, berarti gue udah balik!" ujar Rey sambil ikut duduk di sebelah Mars.

Mars menatap Rey yang sedang menatap tanaman di depannya. "Tadi dia curiga?"

"Enggak, soalnya tadi gue ajak dia ke taman," Rey mengalihkan pandangannya jadi menghadap Mars, "Tapi dia malah keinget abangnya. "

"Abang? Lo bawa dia kemana?" tanya Mars cowok itu jadi deg-degan tidak jelas.

"Ke taman lalu lintas. Katanya sih terakhir dia ke sana sama abangnya, lo tau?"

"Nggak, gue gak tau," Mars mengalihkan pandangannya lagi menjadi menghadap depan. "Tapi lo udah minta dia jauhin Bara?"

Flashback on

"Mulai sekarang lo jauhin Bara ya, demi gue dan yang lain," ujar Rey sambil menatap Sera dengan serius.

Sera memutar bola matanya jengah, "Kemarin Mars, sekarang lo, emang ada apa sih sama Bara? Sampai kalian nyuruh gue jauhin dia?"

"Dia gak baik, dia orang jahat. "

"Rey, yang lebih lama temenan sama Bara itu gue! Bukan Mars, lo, atau teman-teman lo!"

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang