Part 45 (END)

69 4 2
                                    

"Tunggu, gue ambil dulu jaket. " Mars lalu kembali masuk ke Warman. Mengambil jaketnya.

"Ada apa, bray? Kok lo ribut-ribut sama Bara?" tanya Aidan

"Nggak. Gue duluan, mau anter dia dulu."

"Oke, hati-hati! Jangan kebut-kebut Mars!" pesan Bastian

Mars menghampiri Sera yang menunggu di motornya. Mars jadi merasa kasihan pada sepupunya yang satu ini. Cewek yang awalnya galak dan judes ini sekarang berubah menjadi cewek yang tidak bersemangat dan lesu sekali.

"Lo bawa jaket nggak?" Sera menggeleng. Mars lalu memakaikan jaket miliknya ke tubuh Sera.

Mereka berdua naik ke atas motor ninja milik Mars. Sera menyenderkan kepalanya ke pundak sepupunya itu. 

"Mars?" panggil Sera lalu dijawab gumaman oleh cowok itu, "Lo yang ngelaporin Tamara ke polisi?"

"Hm. Kata abang lo juga dia emang harus dapet pelajaran. Gedeg gue lihat dia,"

"Kapan lo laporin dia?"

"Pas lo di rumah gue, gue suruh Leo yang urus. " Jawab Mars, "Kenapa emangnya? Lo mau cabut tuntutannya?"

Sera berdecih, "Ngapain? Enak banget di dia, gue yang rugi. "

Mars terkekeh hambar. "Ada ya, perempuan nekat kaya Tamara,"

Sera mengubah posisinya jadi duduk tegap. Tidak bersender ke pundak Mars seperti tadi. "Ada lah! Kalau lo terus-terusan nyakitin cewek, pasti si cewek itu bakal sakit hati, terus bisa jadi dendam kesumat!"

"Lo gitu nggak?" tanya balik Mars

"Nggak lah! Gue anaknya nggak dendaman!"

"Lo nggak dendam sama dia gara-gara udah bikin Rey meninggal?"

Sera menghela napasnya. Lagi dan lagi topik yang tidak mau ia bicarakan justru muncul. "Mars, gue nggak mau bahas dia,"

"Sampai kapan lo mau menghindar, Ser? Lo kan udah janji ke gue bakal berusaha lupain dia,"

"Mars, lo enak tinggal ngomong lupain lah, ini lah, tapi gue yang enggak! Ngelupain nggak semudah balikin telapak tangan!"

Sera mendadak kesal dan sedih di dalam satu waktu. Memang, ia berencana melupakan Rey. Tapi bagaimana pun, kalau di otaknya hanya ada Rey, gimana cara dia melupakannya?

Semua orang mengingatkannya pada Rey, padahal dia ingin mencoba melupakannya. Kalau kaya gini, siapa yang harus disalahkan?

"Iya maaf," tutur Mars, "Lo inget nggak pertama kali lo sama Rey ketemu?"

"Inget lah! Di koridor sekolah, dia tiba-tiba rayu gue, mana geli lagi!" ujar Sera sedikit nyolot.

"Bukan, lo sama Rey udah pernah ketemu sebelumnya. "

"Kapan?" Sera mendadak lupa

"Pas gue sama yang lain telat gara-gara kami berangkat bareng naik mobil gue, dan di situ macet. Untung lo tiba-tiba keluar dari sekolah, jadi lo ngebantuin kita. Inget nggak?"

Sera ingat sekarang. Saat itu Sera disuruh fotocopy tugas oleh Bu Riksa. Karena mesin fotocopy sekolah sedang rusak, Sera harus pergi ke fotocopy yang ada di depan sekolah.

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang