Part 19

36 2 0
                                    

Sera berdecik pelan. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tetapi ia masih berjalan di pinggir jalan karena tidak menemukan satu pun kendaraan umum. Padahal biasanya kendaraan umum selalu siap sedia kapan pun.

Akhirnya Sera memilih untuk duduk di halte yang dilewatinya tadi. Gadis itu kemudian membuka handphone miliknya yang ia taruh di saku celananya, berniat mengabari salah satu orang yang pasti bisa menjemputnya.

"Jemput gue dong. " Ucap Sera saat sambungan telepon mulai terhubung

"Di mana lo?"

"Nanti gue share lokasinya ke lo. Buruan tapi jangan lama!"

Setelah itu Sera memutuskan sambungannya sepihak lalu mengirimkan lokasinya. Sesaat sesudah memutuskan sambungan itu, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk yang membuat dirinya seketika tegang.

082213******
Ingat Arsena?

Sera rasanya seperti ingin mengumpat kesal karena nomor itu sama sekali tidak dikenal olehnya. Dan mengapa dia membawa-bawa Arsena?

Sera buru-buru menelepon nomor itu tetapi hasilnya nihil karena si pemilik nomor sepertinya langsung mematikan handphonenya itu.

"Ck! Maunya apa sih!" gerutu Sera

Sera benci ketika ada orang yang menghubunginya tentang Arsena, kakaknya yang sudah tiada yang jelas-jelas sudah ada makamnya.

"Ser?" panggil seseorang yang baru saja datang dengan motornya membuat lamunan Sera buyar seketika.

Sera menengok ke arah lelaki dengan jaket hitam CATTIVO itu. "Cepet amat, naik pesawat lo?"

"Cepet salah, telat salah, mau lo apa?"

"Ck! Baperan amat lo!"

"Udah buruan naik!" titahnya kemudian Sera pun naik ke atas motor lelaki itu. Dan motor itu pun langsung melaju.

"Lo ngapain sih malem-malem di sini?" tanya lelaki itu.

"Kepo!" ujar Sera, "Mars, gue mau tanya. "

Mars seketika menoleh ke arah Sera yang duduk di belakangnya, "Apaan?"

"Lo liatnya ke jalan! Bukan ke gue!" tutur Sera membuat Mars langsung menghadap ke jalanan lagi.

"Mars, Arsen udah meninggal kan?"

CITTT!

Mars yang mendengar nama Arsen dari mulut Sera seketika langsung mengerem motornya tanpa melihat kendaraan dibelakangnya.

"Lo emang ya! Gimana kalau dibelakang ada mobil?" cerocos Sera

"Lo lagian ngapain bawa-bawa Arsen? Gue kaget!" keluh Mars

"Gue cuman nanya. "

"Ya kan lo lihat sendiri pas kakak lo dikubur, masa masih nanya ke gue?"

"Tapi kok rasanya gue gak yakin kalau itu Arsen. "

Mars memijit pangkal hidungnya, "Terus? Lo percaya kalau Arsen masih hidup?"

"Gue rasa yang dikubur itu bukan Arsen!"

"Lo mau kita gali lagi kuburannya?" tanya Mars kesal

"Gue dapet sms dari orang. "

***

Kejadian saat menjemput Sera tadi membuat Mars terus-terusan kepikiran. Siapa coba orang yang berani-beraninya mengirim pesan itu kepada Sera? Membawa-bawa saudaranya yang sudah tiada lagi.

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang