Part 40

25 0 0
                                    

Waktu sudah semakin larut. Tetapi tidak menjadi halangan untuk anggota Cattivo tetap menunggu kawannya yang kritis. Bahkan ada beberapa yang sudah tertidur karena lelahnya. Hanya tinggal Mars yang masih memelekkan matanya karena benar-benar ingin tahu kondisi sahabatnya itu.

"Bang," Suara seseorang mengintrupsi Mars yang sedang duduk di depan IGD itu.

"Lo udah lapor polisi?" tanya Mars lalu diangguki oleh Leo. Cowok itu langsung saja mendekati Mars yang tampak lelah menghadapi semua ini.

"Polisi udah nyelidikin motifnya. Dan kayanya yang bakal dipenjara cuman Tamara,"

Mars menatap heran adiknya itu. "Bara gak sekalian?"

"Bara sama anggota Travierso lain itu disuruh sama Tamara. Lo inget apa tujuan awal Travierso dibuat?"

"Mereka cuman mau Cattivo ngaku kalah ke mereka," ujar Mars

"Nah tapi pas tadi diselidikin polisi, tujuan Travierso yang sekarang dirubah Tamara gara-gara dia pengen balas dendam sama keluarganya Sera. "

"Emang anjing tuh si Tamara!" gerutu Mars sambil mengepalkan tangannya menampilkan urat-uratnya.

"Udah yang penting sekarang lo balik ke rumah, istirahat. Biar gue aja yang nungguin Rey. Tenang aja polisi udah nyelidikin kasus ini. "

Mars beranjak berdiri. "Mars," panggil seorang wanita dari belakang Mars membuat cowok itu menoleh.

"Tante," Mars lalu menyalami wanita yang datang bersama suaminya itu. Mereka orang tua Rey.

"Gimana udah bisa diambil pelurunya?" tanya wanita itu.

"Belum, Tan. " Jawab Mars, tampak ada penyesalan di suara cowok itu.

Pria yang merupakan ayah Rey langsung saja menepuk pundak Mars. "Kamu gak usah merasa bersalah, ini musibah. "

"Maaf ya Om, Tan, saya juga gak nyangka kalau ujungnya kaya gini,"

"Kamu pulang aja, biar om sama tante yang nungguin,"

Mars mengangguk pelan sambil menatap kedua orang tua dihadapannya. "Nanti kabarin ya Om, kalau Rey udah dipindahin. "

"Iya, ya sudah kamu sama temanmu pulang saja, kalian pasti belum istirahat dari tadi. " Ayah Rey menatap Leo yang ada di belakang Mars membuat Leo langsung saja tersenyum tipis.

***

Drtt...drtt....

Suara getaran ponsel itu membuat Mars langsung meraba nakas di samping tempat tidurnya. Cowok itu mengernyit heran mendapati belasan misscall dari para sahabatnya.

"Ada apa, Lan?" tanya Mars ketika sambungan teleponnya dijawab oleh Aland.

"Lo buruan ke rumah sakit sekarang!"

"Ada apa emang?"

"Rey, udah lo buruan ke sini!"

Mars langsung saja mematikan sambungan teleponnya itu. Cowok itu kemudian membasuh mukanya dan berganti baju lalu buru-buru turun ke bawah.

"Mars mau ke mana kamu?" tanya sang Mama

Mars menatap Mama nya yang baru saja selesai membuat sarapan. "Mars buru-buru Ma,"

"Kamu ini ya Hari Sabtu aja sibuk terus! Sarapan dulu sini!"

"Mars pergi, Assalamualaikum. "

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang