Part 28

26 1 0
                                    

Mars tampak tertawa mendengar celotehan yang keluar dari mulut Bastian, "Emang anjing tuh adik gue, masa kucing sampe dipakein kiutang segala!"

"Namanya juga kucing, Bas! Cocok lah dipakein kaya gitu!" seru Aidan sambil terkekeh.

Bastian menatap kesal temannya, "Ya tapi gak kutang emak gue juga!"

"HAHAHA...Ngakak anjir pake kutang emak lo!" ujar Rey

Mars meraba saku seragam celananya, mengambil ponselnya yang tadi bergetar menandakan sebuah notifikasi.

082213******
Temuin gue di gudang belakang, sendiri!

Mars buru-buru berdiri dari sofa, lalu merapihkan jaket hitamnya. "Mau ke mana, Mars? tanya Rey, seketika berhenti terbahak karena Mars yang tiba tiba berdiri.

Mars melirik sebentar, "Gue ada urusan, lo semua di sini aja. "

"Ada apa sih? Kok buru-buru amat?" sambar Aidan

Mars tak mengubris perkataan Aidan, ia langsung saja keluar dari Warman dan mengendarai motornya yang terparkir di sana.

"Ada apaan sama anak itu?" tanya Bastian sambil melihat Mars yang mulai mengendarai motornya.

"Paling ke rumah pacarnya," ucap Rey sambil mengambil pisang goreng di hadapannya.

Aidan terkekeh sebentar, "Masih cemburu nih, ceritanya?"

Aland tiba-tiba menatap ketiga temannya itu dengan tatapan tajam, "Gue rasa ada masalah. "

***

Prok..prok...prok..

Suara tepuk tangan terdengar menggelegar di dalam gudang kosong itu. Mars yang berdiri di tengah-tengah langsung menatap sekitarnya, mencari sumber dari tepukan tangan itu.

"Apa kabar ketua CATTIVO yang tampak menakutkan ini?" tanya seorang perempuan yang barusan bertepuk tangan.

Mars menatapnya tajam, "Mau lo apa?" tanya Mars, masih tetap santai.

"Mau gue? Bunuh cewek itu!" perempuan itu kemudian tertawa menggelegar.

"Sialan! Lo udah bikin kakaknya meninggal, dan sekarang lo mau bikin adiknya meninggal juga?" tanya Mars, mulai emosi.

"Yang buat dia meninggal itu adiknya sendiri! Bukan gue!"

Mars melipat kedua tangannya di dada, kemudian melangkah maju mendekati perempuan itu, "Oh ya?"

"IYA! KENAPA MASALAH?!" teriak perempuan itu sambil menatap tajam mata lelaki di hadapannya ini.

BRUK!

Mars mendorong bahu perempuan di hadapannya ini. Membuat perempuan itu langsung tajuh ke tanah yang jadi pijakannya. Bukan, bukannya Mars berlaku kasar terhadap perempuan, tetapi yang dilakukan perempuan ini di masa lalu cukup membuat Mars kesal, marah, dan sedih di waktu yang bersamaan.

"Sialan lo!" decak perempuan itu kemudian bertepuk tangan, memberi aba-aba bagi pasukannya agar menyerang Mars.

"Bunuh dia!" titahnya, dan tak lama Alvaro beserta anggota TRAVIERSO yang lain datang dari arah kiri dan kanan Mars. Membuat cowok itu merasa dikepung sekarang.

"Lo nyuruh gue ke sini sendiri, hadapin gue sendiri!" Mars sedikit berjongkok menatap perempuan berhati iblis itu.

"Jangan macem-macem sama dia! Urusan dia urusan gue juga!" ujar Alvaro sambil menarik jaket Mars agar menjauh dari perempuan itu.

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang