Part 9

54 1 0
                                    

"Bu, bentar!" ucap Rey membuat Bu Riksa kembali menengok ke arahnya, "Jagain jodoh saya ya, Bu, jangan dimarahin! Nanti Ibu berhadapan sama saya! Emang Ibu mau?"

"Sera, emang dia jodoh kamu?" tanya Bu Riksa kemudian mendapat gelengan dari Sera

"Kamu jangan halu, Rey! Mana mau Sera sama modelan kaya kamu!"

"Kan saya bermimpi, Bu. Doain kek!"

"Ah, sudahlah! Kamu kembali ke kelas kamu sekarang!"

"Tapi Ibu janji dulu sama saya!" seru Rey

"Iya, Ibu janji!" jawab Bu Riksa, malas-malasan

"Nah gitu dong! Ya udah gue pamit dulu! Dadah teteh galak!" pamit Rey sambil melambaikan tangannya ke arah Sera yang menatapnya datar.

"Ada ada saja ulahnya!" ucap Bu Riksa sambil menggelengkan kepalanya.

***

"Ser, lo darimana aja sih? Lama amat!" sahut Gigi saat Sera baru saja menjatuhkan bokongnya di kursi kosong sebelahnya.

"Ketemu si manusia sinting. "

"Jangan-jangan lo sama Rey jodoh, Ser!" seru Senja, semangat sekali.

"Gak pokoknya gak!" bantah Gigi membuat Senja menatapnya heran, "Kenapa sih, Gi?"

"Ih udah gue bilangin si Rey tuh playboy cap kaki tiga!"

"Lo ada masalah apaan sih sama si Rey, Gi? Gitu amat lo sama dia,"

"Pokoknya gak ada Rey buat Sera! Gue gak mau ya, dia jadi korban keplayboyan Rey!" balas Gigi

Sera memutar matanya jengah. Karena selalu saja Senja dan Gigi berdebat hanya karena Rey. "Lo kalau mau debat, sana ke ruang piket! Sekalian umumin pake toa!" sewot Sera lalu melanjutkan kegiatannya lagi.

"Eh, Ser, kok tadi lo masuk bareng Bu Riksa?" tanya Senja, masih tidak mengerti. Padahal jelas-jelas Sera udah bilang kalau dia ketemu Rey.

Sera melirik Senja malas, "Udah gue bilang, gue ketemu Rey!"

"Lah apa hubungannya dari Rey sampai ke Bu Riksa?"

"Senja! Maksud Sera tuh dia ketemu Rey terus untungnya ada Bu Riksa juga!" sewot Gigi

Senja hanya menganggut, "Kenapa gak jelasin kaya gitu aja sih?

Gigi menoyor dahi Senja, "Lo aja tuh yang bego!"

"Enak aja, gini-gini juga gue pinter!" sahut Senja tidak terima dikatakan bego

"Berisik!" desis Sera kesal, membuat mereka berdua langsung diam.

"Baiklah anak-anak, mungkin cukup sekian pembelajaran dari Ibu hari ini, sampai bertemu di pelajaran selanjutnya. " Ucap Bu Riksa kemudian keluar dari laboratorium membuat semua siswa senang karena sudah waktunya istirahat.

"Kantin langsung aja yu!" ajak Gigi

"Taro buku, Gi. "

"Ya elah, Ser, bawa aja napa, biar kita gak ribet bolak-balik. "

"Udah lah, ayo, Ser!" ujar Senja lalu menarik pergelangan Sera dan Gigi agar berjalan.

Cold Crush [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang