Prefix

18.5K 687 16
                                    

Terlihat seorang gadis sedang berjalan sambil menggeret kopernya. Sudah 5 tahun ia meninggalkan negara kelahirannya demi menempuh pendidikannya di negeri tetangga.

Sesampainya di depan pintu bandara ia menelpon seseorang.

"Aku sudah sampai"

"..."

"Baiklah"

Sambungan terputus secara sepihak, gadis tersebut hanya menghela napasnya dan memberhentikan sebuah taksi. Supir taksi membantunya memasukkan kiper ke bagasi. Gadis tersebut sudah masuk sambil menyenderkan tubuhnya di jok mobil.

"Nona, kemana tujuan anda?" Tanya supir taksi tersebut.

"Ke perumahan Indah Mawar blok A nomor 3" ucap gadis tersebut.

"Baik" ujar supir tersebut.

Selama diperjalanan gadis tersebut hanya memandang keluar dan sesekali bersenandung kecil. Tak terasa ia sudah menempuh kurang lebih 1 jam yang mengantarkannya menuju rumah mewah milik orang tuanya itu.

Supir taksi mengeluarkan bawaan gadis tersebut dan menaruhnya di dekat pagar. Gadis tersebut memberikan beberapa lembar uang kertas berwarna merah.

"Nona ini terlalu banyak"

"Ambil saja, anggap saja rezekimu hari ini" ujar gadis itu.

"Terimakasih, saya permisi" pamit supir taksi.

Gadis tersebut hanya tersenyum, kemudian menggeret kopernya memasuki rumah mewah tersebut. Sesampainya di depan pintu ia langsung membukanya. Sesuai dugaannya tak ada siapa siapa di dalam rumah yang besar ini.

Ia hanya menghela napas kemudian berjalan menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya, dan memandang beberapa saat kamar itu yang sudah ia tinggalkan 5 tahun ini.

"Tak ada yang berubah" ujar gadis tersebut kemudian memasuki kamar dan menguncinya.

Di dalam kamarnya ia membereskan bawaannya dan membersihkan badannya yang terasa lengket. Setelah selesai ia memutuskan turun menuju dapur.

Sesampainya di dapur ia melihat seorang wanita yang sudah berkepala empat. Gadis itu hanya duduk sambil mengambil pisang diatas meja makan.

"Kapan sampainya?" Tanya wanita tersebut.

"30 menit yang lalu"

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya wanita tersebut berbasa basi.

"Seperti yang kau lihat" ucap gadis tersebut sekenanya.

"Sudah bertemu papamu?"

"Aku saja tak diantar olehnya" jawab gadis tersebut.

"Dan apa gunanya aku bertemu dengan pria seperti dia" ucap gadis tersebut sarkas.

"Y/n kamu tak boleh berbicara seperti itu, dia ayahmu" ujar wanita tersebut.

"Udah deh ma, aku udah enggak mood makan" ujar y/n kemudian berlalu menuju kamarnya.

Sedangkan mamanya (Karin) hanya menghela napas. Memang hubungan anak dan suaminya sedikit mendingin karena kesalahan yang dibuat oleh suaminya.

Beberapa saat kemudia masuklah sang suami dengan jas yang sudah ia jinjing dan dasi yang sudah kendor. Karin tersenyum menyambut sang suami (Ardi).

"Y/n mana?" Tanya Ardi setelah menyium pucuk kepala Karin.

"Di kamarnya, kamu belum jelasin?" Tanya Karin sambil membawa jas milik Ardi.

"Bagaimana aku mau jelasin, dia selalu menghindar" ujar Ardi sedikit lesu, andai saja saat itu ia tak keluar pada malam itu.

"Sabar, aku yakin pasti anak kita akan tau kebenarannya" ujar Karin menenangkan suaminya.

Disisi lain y/n sedang mencari lowongan kerja sebagai komponis di luar negeri. Ia sama sekali tak betah untuk tinggal disini.

Netra nya menangkap situs resmi milik salah satu entertainment besar di Korea. Disana tertulis dicari komponis. Ia pun langsung mengirim profil dan berbagai ketentuan yang ada. 25 menit kemudian ia sudah mengirimkannya dan mendapat balasan akan diumumkan penerimaan karyawan baru pada lusa.

***

Hari ini pengumuman dari SM diadakan. Y/n hanya mengecek beberapa kali email-nya. Dirasa belum ada tanda-tanda email masuk. Ia pun memutuskan untuk menyusun not balok menjadi alunan musik yang indah.

Beberapa saat laptop nya menampilkan notifikasi dari email. Langsung saja ia membuka email tersebut.

Tertulis bahwa ia diterima di SM entertainment. Dan 2 Minggu lagi ia harus berada di gedung SM untuk melakukan rapat bersama CEO.

Y/n tersenyum dan keluar dari kamarnya dan menuju mamanya yang berada di ruang tengah.

Y/n langsung saja memeluk wanita yang paling berharga dihidupnya itu. Karin sedikit bingung dengan kelakuan anaknya itu.

"Kamu kenapa? Kok kayak seneng banget?" Tanya Karin sambil mengelus kepala anak satu satunya.

"Y/n di terima di salah satu agensi di Korea" ujar y/n.

"Wah benar? Selamat ya kapan kamu akan berangkat?" Tanya Karin.

"Minggu depan, dan besok akan kuurus semua yang aku perlukan" ujar y/n.

"Baiklah, kalau ada kesusahan bilang mama ya nanti mama akan bantu"

Y/n hanya mengangguk dan kembali ke kamarnya menyiapkan beberapa berkas yang perlu untuk kepindahan menuju Korea.

TBC
Thx
Xoxoxo

Y/n Daily ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang