Talks

2.3K 240 9
                                    

Ruang tengah apartemen yang ditinggali y/n dan Kevin terasa sangat hening. Y/n yang tak tau mau mengatakannya darimana, sedangkan Kevin yang tak tau harus mengatakan apa. Hingga akhirnya y/n membuka pembicaraan.

(Memakai bahasa Indonesia)

"Kevin, kakak mau ngomong sesuatu" ujar y/n mengawali pembicaraan ini.

"Kakak mau ngomong apa?" Tanya Kevin sambil menghadap ke arah y/n.

"Sebelumnya kakak mau tanya dulu, Kevin kangen enggak sama mama dan papa?" Tanya y/n pelan.

"Kak, Kevin udah bilang berapa kali sih, Kevin enggak mau membicarakan hal ini lagi" ujar Kevin sedikit kesal.

"Kakak tau, tapi kakak tau perasaan papa dan mama, mereka pasti merindukan Kevin" ujar y/n berusaha memberikan pengertian.

"Kalau mereka benar benar merindukan Kevin, pasti mereka akan mencari Kevin dan menemui Kevin. Mereka berdua hanya mementingkan ego masing masing" ujar Kevin.

"Tadi papa nemuin kakak, dan mengatakan bahwa dia ingin bertemu sama Kevin. Apa Kevin mau?" Tanya y/n.

"Tidak, Kevin enggak mau membuka luka lama yang sudah mulai mengering. Dan Kevin hanya ingin bersama kakak, Kevin sudah tidak ingin mengenal mama Kartika dan papa Ardi" ujar Kevin final dan langsung masuk ke kamar.

Y/n hanya bisa menghela napasnya, walau hal itu juga yang ia inginkan. Tapi di satu sisi ia juga merasa harus memperbaiki hubungan keluarga ini. Y/n menyandarkan badannya di sofa dan mulai memejamkan matanya. Ia mencari ketenangan dalam kesunyian.

Ditengah kesunyian itu, tiba tiba y/n merasakan bahwa seseorang memeluknya. Y/n membuka matanya dan terlihat lah Kevin yang memeluk tubuhnya dengan erat. Y/n membalas pelukan Kevin sambil menepuk nepuk pelan punggung Kevin.

"Maaf" ucap Kevin pelan.

"Kenapa minta maaf?" Tanya y/n.

"Maaf kalau Kevin jadi beban untuk kakak, Kevin cuma memikirkan diri Kevin saja tanpa mikirin posisi kakak" ujar Kevin.

"Hush enggak boleh ngomong gitu, Kevin bukan beban kakak. Kevin adalah tanggung jawab kakak, jadi Kevin jangan pernah mikir kayak gitu. Dan lagi semua itu juga hak Kevin, Kevin mau bertemu atau tidak dengan mama dan papa. Kevin punya hak itu" ujar y/n.

"Yang terpenting Kevin sudah mengatakan yang sebenarnya, jangan paksain kalau enggak mau, okay?" Tanya y/n.

"Iya kak, makasih udah selalu disamping Kevin" ujar Kevin.

"Terimakasih kembali, kakak juga makasih kamu mau hidup sama kakak selama ini" ujar y/n yang mengeratkan pelukannya.

"Oh iya, tadi ngapain aja sama Mina? Pdkt an?" Tanya y/n.

"Ih kak y/n mah" ujar Kevin terus melepaskan pelukannya.

"Tadi itu cuma ngerjain tugas enggak lebih" ujar Kevin sedikit ngegas.

"Ya santai aja kali, kapan kapan bawa Mina ke rumah" ujar y/n.

"Mau ngapain emangnya?" Tanya Kevin dengan penuh selidik.

"Cuma makan makan biasa, memang kenapa?" Tanya balik y/n.

"Yaudah, nanti Kevin tanyakan" ujar Kevin yang diakhiri dengan senyuman yang tertahan.

"Itu kenapa kok senyum senyum gitu" ujar y/n.

"Enggak, siapa yang senyum" ujar Kevin mengelak.

Y/n hanya tertawa pelan kemudian mengusap rambut Kevin.

"Oh iya, tadi gimana sama kak Doyoung?" Tanya Kevin.

Y/n Daily ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang