Solution

4.3K 378 0
                                    

Saat baru memasuki gedung SM, pundak y/n di tepuk. Secara otomatis y/n langsung menengokkan kepalanya.

"Oh Yohan appa, ada apa?" Tanya y/n.

"Habis dari ruangan mu, kamu langsung keruanganku ya. Aku ingin meminta bantuan" ujar Yohan.

"Kalau begitu sekalian saja, semua barangku sudahku bawa" ucap y/n.

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang rekaman milik Yohan. Sesampainya disana y/n bertanya apa yang ia bisa bantu. Ternyata ada jadwal rekaman untuk NCT Dream.

Karena masih menunggu 30 menit, y/n meminta ijin untuk keluar sebentar.

"Appa, aku ingin keluar sebentar" ijin y/n sambil menggenggam ponselnya.

"Ada apa?" Tanya Yohan yang masih fokus dengan kertas di depannya.

"Mau menghubungi eomma" ujar y/n dengan lirih, namun masih bisa di dengar oleh Yohan.

"Yaudah telponlah, segera selesaikan masalahmu" ucap Yohan yang diakhiri dengan senyuman, y/n membalas dengan senyuman dan keluar menuju lorong paling ujung yang menghadap jalan.

Y/n berdiri menghadap jalan yang berada di bawahnya. Ia melihat nomor yang tertera di ponselnya. Ia menimang nimang apa ini adalah waktu yang tepat? Setelah mendapat kepercayaan diri, y/n pun menghubungi nomor tersebut.

Nada sambungan pun berbunyi yang membuat jantung y/n berdetak lebih cepat. Tangan kirinya bergetar, ia berusaha menguranginya dengan meremas ujung bajunya.

"Halo? Y/n?"

Saat y/n mendengar suara itu, entah mengapa ia ingin menangis. Ia menutup mulutnya menggunakan tangan kirinya.

"Eomma" panggil y/n dengan nada yang bergetar.

"Ada apa? Kok nangis?"

"Eomma, mianhe"

"Kenapa? Ada masalah?"

"Y/n minta maaf, kemarin sudah mengabaikan eomma. Y/n juga enggak tau kenapa y/n kayak gitu, eomma jongmal mianhe"

"Enggak papa sayang, mama juga minta maaf"

"Eomma, appa dimana?"

"Appamu sedang tugas keluar kota"

"Kapan appa kembali?"

"2 bulan lagi, kenapa?"

"Enggak papa kok, oh ya eomma jangan berikan nomor ini kesiapa siapa ya"

"Iya, yaudah eomma tutup dulu telponnya"

"Ne"

Sambungan terputus, y/n langsubg menggenggam telponnya dengan erat. Sampai buku buku jarinya memutih. Ia sangat marah saat ini, dan membuat ia ingin menangis. Tanpa permisi air mata y/n lolos begitu saja.

Tangan kirinya meremas rambutnya frustasi. Ia harus berbuat apa sekarang, apa yang harus ia katakan, apa resiko semua ini. Karena terlalu larut dengan emosinya, y/n memutuskan untuk keruangan rekaman kembali.

Saat memasuki ruangan sudah ada para member NCT Dream, tanpa memperdulikannya y/n berjalan menuju Yohan.

"Y/n kamu kenapa?" Tanya Yohan terkejut dengan mata sembab y/n.

"Aku tidak apa apa, aku ijin ke toilet. Ponselku akan ku taruh disini, jika ada yang menelpon tolong jawab" ujar y/n yang dibalas dengan anggukan oleh Yohan.

Y/n pun keluar dan bergegas menuju ke toilet. Sedangkan para member NCT Dream hanya diam tak mengerti apa yang terjadi.

Yohan pun menyuruh Haechan untuk melakukan rekaman terlebih dahulu. Di tengah rekaman, ponsel milik y/n berbunyi. Yohan pun langsung mengangkat telpon tersebut.

"Halo"

"Kamu siapa? Anak saya dimana?"

"Ah anda pasti eommanya y/n"

"Ne, y/n sekarang dimana? Dan anda siapa?"

"Y/n sedang pergi ke toilet, saya seniornya di kantor. Ponselnya diletakkan di meja, karena ada telpon saya angkat"

"Ah begitu, kalau begitu nanti saja saya telpon lagi"

"Ne"

Sambungan terputus, dan Yohan serta member NCT Dream melanjutkan rekaman.

Beberapa saat kemudia y/n kembali dengan wajah yang sudah lebih fresh. Y/n sesekali membantu Yohan dalam beberapa bagian, dan memberikan beberapa saran.

TBC
Thx
Xoxoxo

Y/n Daily ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang