New page

1.8K 219 12
                                    

Sesampainya di apartemen, y/n dan Kevin langsung duduk di sofa ruang tengah. Yohan dan Haeun sudah pulang setelah dipaksa oleh y/n.

Y/n memandangi kotak yang sekarang ada di pangkuannya. Kevin duduk di sebelahnya juga memandangi kotak yang dipegang oleh y/n.

"Noona takut buat buka kotak ini" ujar y/n sambil mengelus kotak itu.

Kevin diam, ia menunggu y/n untuk melanjutkan ucapannya. Ia tahu kalau y/n belum selesai mencurahkan semuanya.

"Noona takut, jika kotak ini berisi kenangan Noona bersama appa. Noona merasa bersalah jika mengenang semuanya, Noona belum bisa membahagiakan appa. Noona adalah anak yang nakal, Noona takut" ujar y/n diiringi dengan tangisan.

Kevin langsung memeluk y/n, Kevin hanya menepuk pelan punggu y/n. Ia sama sekali tidak berbicara, ia merasa bahwa y/n sekarang butuh mengeluarkan tangisannya.

Sekitar 20 menit, tangisan y/n sudah mulai mereda. Kevin melonggarkan pelukannya, ia menatap wajah Noona nya yang sudah sangat acak acakan.

Kevin menghapus jejak jejak air mata y/n yang berada di pipi. Kemudian tersenyum hangat memandang Noona nya itu.

"Noona, dengarkan Kevin dulu ya" ucap Kevin yang mampu membuat y/n menatap kearahnya.

"Noona harus percaya, kalau Noona itu adalah anak kesayangan appa. Walau appa membuat kesalahan sebesar apa pun, Noona pasti memiliki rasa sayang yang sangat besar ke appa. Benarkan?" Tanya Kevin yang diangguki oleh y/n.

"Dari situ Noona enggak perlu takut atau memiliki perasaan negatif lainnya. Yang perlu Noona ambil adalah hikmahnya. Semua kejadian pasti memiliki sisi negatif dan positifnya, jadi sekarang Noona harus berpikir positif. Kalau sekarang Noona belum bisa buka kotak ini, kita bisa kok buka besok setelah pikiran Noona mendingin" ujar Kevin memberi pengertian kepada y/n.

Y/n tersenyum tipis kemudian menganggukkan kepalanya, ia meletakkan kotaknya di meja. Kemudian memeluk Kevin dengan erat.

"Dengan kesalahan appa di masa lalu, Noona sekarang punya adik yang sangat tampan dan baik. Kamu adalah orang yang paling berharga di hidup Noona" ujar y/n yang membuat Kevin tersenyum.

"Bener paling berharga nih? Kalau Doyoung Hyung gimana?" Tanya Kevin dengan nada menggoda.

Y/n melepas pelukannya dengan Kevin kemudian memukul pelan lengan Kevin.

"Ngerusak suasana aja, au ah" ujar y/n kemudian y/n berjalan ke kamar.

Kevin terkekeh pelan, ia sangat suka mengganggu y/n. Kevin menatap sekilas kotak pemberian Kartika tadi, kemudian ia berdiri dan berjalan ke kamarnya meninggalkan kotak itu di ruang tengah.

***

Keesokan harinya, pagi pagi sekali y/n sudah memaksa Kevin untuk bangun dan duduk di sofa ruang tengah.

"Noona, kita bisa membukanya nanti. Kotaknya tidak akan pergi Noona" ujar Kevin sambil mengucek ngucek matanya.

Y/n tak membalas perkataan Kevin, tangannya terulur untuk mengambil kotak tersebut.

Y/n menatap Kevin dengan tatapan penuh keraguan. Kevin juga membalas tatapan y/n.

"Noona, jangan menatapku seperti itu. Noona membuatku gugup" ujar Kevin dengan polosnya yang langsung mendapat jitakan dari y/n.

"Benar benar perusak suasana aja" ujar y/n.

Y/n menghembuskan napasnya perlahan, kemudian membuka kotak tersebut. Hal pertama yang mereka lihat adalah beberapa barang yang memiliki kenangan indah untuk y/n dan untuk Kevin.

Entah apa yang terjadi, keduanya sama sama menangis kembali. Mungkin ini adalah hal yang paling mereka sesali karena belum bisa membuat Ardi bahagia.

Skip

Setelah acara penuh dengan tangisan di pagi hari tadi, y/n dan Kevin memilih untuk berjalan jalan di sekitar taman kota. Hanya sekedar menikmati angin dan pemandangan orang orang yang sedang bermain.

"Besok kamu udah mulai kerja lagi?" Tanya y/n.

"Iya, besok langsung padat jadwalnya" jawab Kevin.

"Kalau capek bilang ke Michael, jangan dipaksain" ucap y/n.

"Iya Noona yang bawel" ujar Kevin yang langsung mendapat pelototan dari y/n.

"Oh iya, besok Kevin bakal syuting bareng Doyoung Hyung" ujar Kevin mengalihkan topik.

"Terus?" Tanya y/n.

"Enggak mau ikut gitu?" Tanya Kevin.

"Ngapain ikut? Kerjaan Noona juga banyak ya" ujar y/n.

"Ih bener bener Noona enggak peka banget" ujar Kevin kemudian berjalan mendahului y/n.

Y/n hanya memandang punggung Kevin yang mulai menjauh dengan tatapan yang penuh keanehan.

"Lah salah ngomong nih?" Tanya y/n pada dirinya sendiri.

Kemudian y/n menyusul Kevin yang membuang muka saat bertatapan dengan y/n.

"Ih kenapa sih?" Tanya y/n.

"Noona mah aneh" ujar Kevin.

"Aneh? Aneh gimana?" Tanya y/n yang sama sekali tak paham.

"Aish, sudahlah" ujar Kevin yang membuat y/n kembali mengerutkan dahinya.

Y/n diam sebentar kemudian memahami apa yang salah dari dirinya yang membuat Kevin seperti ini.

Kemudian dengan sekejap, y/n langsung mengampit leher Kevin. Setelahnya mengacak rambut Kevin.

"Ih Noona apa an sih? Sakit tau" ujar Kevin sambil berusaha melepaskan diri.

"Noona bukan ABG lagi ya, enggak elit pakek cara kayak gitu" ujar y/n yang menambah kekuatan mengapit leher Kevin.

"Iya iya, lepasin Noona" ujar Kevin.

Y/n pun melepaskan apitannya, Kevin langsung mengelus lehernya dan menatap tajam kearah Noona nya itu.

"Enggak elit tau kalau pakai cara kayak gitu, kayak ABG aja. Pakailah cara yang elit untuk mendekatkan diri dengan jodoh" ujar y/n yang langsung mendapat cibiran dari Kevin.

"Terserah Noona aja deh, yang bucinnya sama kelinci" ujar Kevin.

Y/n hanya tertawa menanggapi ucapan Kevin.

"Kelinci besar" batin y/n.

TBC
Thx
Xoxoxo

Y/n Daily ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang