"Mami!!!"
Lika hampir tersedak jika ia tak menyingkirkan kopi hitam didepan nya ini. Wanita cantik itu memutar tubuhnya, ia menangkap sang putra dengan tangan merentang dan memeluk tubuhnya dengan erat.
"Why?"
Rafa masih diam, anak itu masih memeluk tubuh Lika dengan erat. Entah apa yang terjadi dengan anak nya ini, namun firasat Lika membenarkan jika Rafa sedang tidak apa-apa.
Lika dengan sabar mengelus punggung mungil itu, isakan mulai terdengar. Lika menghela nafas, dugaan nya benar jika Rafa sedang ada apa-apa.
"Mau cerita?"tawar Lika diangguki Rafa.
Mata anak itu memerah, hidung nya pun sama memerah juga. Mungkin faktor ia menangis terlalu lama membuat anak itu menjadi seperti ini.
"Ra..Rafa di ejekin ga punya daddy."
Bagai kalimat yang sakral diucapkan, Lika memegang dada nya sesak. Mungkin jika ia yang dihina, diejek maupun di injak-injak ia akan terima. Selagi tak merugikan nya maka akan ia terima. Namun jika menyangkut Rafa anaknya, ia tak bisa menyembunyikan jika ia akan sama sakitnya.
"Ke..kenapa bisa gitu?"
Rafa menggeleng, anak itu kembali memeluk leher Lika dengan kuat. Isakan itu terdengar lagi.
"Selama ini Ra..Rafa diam mi, ta..tapi yang dilakuin Zaky tadi b..uat Rafa kesel!"adu Rafa dengan pelukan yang erat.
Lika menutup matanya, rasa sakit itu kembali lagi. Dahulu sudah ia kubur mati-matian namun kembali lagi dengan sendirinya.
"Memang Zaky kenapa sayang?"ucap pelan Lika
"Ta..tadi ibu guru kan kasih tugas menggambar. Nah tugas nya menggambar anggota keluarga, ta..tapi Rafa cuma punya mommy jadi Ra..rafa cuma gambar mommy. Terus Zaky ejekin Rafa kalau Ra..Rafa ga punya Daddy! Ra..Rafa pengen punya Daddy miii. Kemana Daddy Ra..Rafa? Atau yang dibilang Zaky bener kalau Ra..Rafa ga punya Daddy?"
Lika menggeleng pelan, ia tak sanggup menceritakan semua kepada anak dibawah umur seperti Rafa. Rafa tak akan mengerti, jika pun Rafa mengerti Lika tak mau jika anak nya akan ikut-ikutan membenci Daddy nya.
"Rafa punya daddy, Daddy Rafa lagi kerja. Makanya Rafa rajin belajar, biar Rafa cepet-cepet ketemu sama Daddy. Daddy itu suka sama anak yang pinter!"ujar Lika menghapus kasar air mata nya itu.
Ia menatap sang anak yang mengerutkan dahinya.
"Rafa pinter mi! Buktinya Rafa bisa 3 bahasa. Indonesia, Inggris sama Jawa! Terus Jawa nya bercabang lagi ada Jawa tengah, Jawa barat, dan Jawa timur."jelas Rafa membuat Lika terkekeh.
Memang Lika mengajari Rafa anaknya untuk pintar berbahasa. Dan ia telah berhasil mengajari 3 bahasa seperti Indonesia, Inggris dan Jawa. Sepertinya mempelajari bahasa Indonesia yang mempunyai banyak suku membuat Lika bersemangat karena anaknya cepat sekali menangkap.
"Rafa harus bisa belajar bahasa asing lagi. Karna kalau Rafa ga bisa berbahasa asing, nanti sudah ngomg sama Daddy nya."jelas Lika.
"Contohnya mi?"
"Bahasa Jepang, Jerman, Mandarin, and see masih banyak lagi. Rafa harus rajin belajar lagi okey? Daddy selalu menunggu Rafa. Dan rafa harus sabar nunggu Daddy juga okey?"ujar Lika tersenyum kecut.
Sebab, ia pun tak tau dimana pria brengsek tersebut. Apakah pria itu memikirkan nya? Ah sudah lah.
"Lama ga mi?"
"Engga sayang, Ra..Rafa jangan jadi cowo yang lemah ya? Ra..rafa harus kuat, kalau ada yang jahilin Ra..rafa bales aja! Jangan takut. Kita sama-sama makan nasi okey?"
"Okey mi! Rafa mau keatas dlu ya. Udh jam 8 mau bobo, selamat malam mami! Rafa sayang mami. I love you."ucap anak itu lalu berlari kearah tangga.
Lika menggeleng dengan tingkah sang anak. Lambat lain tubuh sang anak menghilang karna sudah masuk kedalam kamar. Lika tersenyum kecut lagi, kenapa disaat ia sudah bahagia lelaki itu diungkit kembali?
"Brengsek!"
****
Cerita sudah direvisi, Nemu typo comen aja.

KAMU SEDANG MEMBACA
alaska & alika ( TAMAT)
Jugendliteraturpernah dapet berberapa rank pertama di tagar wattpad. DON'T PLAGIAT ME! Publishing 19-Mei-2020 Tamat 03-Agust-2020 "gue ngandung anak lo brengsek!.." "gugurin kalau masih mau sama gue!" seketika hati Lika seperti di timpa seribu jeruji hancur!! ba...