part 4

101K 3.9K 122
                                    

Berberapa Minggu kemudian.

Efek hamil muda memang lah sedikit ribet dan sedikit menyusahkan untuk wanita seusia Lika. Apalagi ditambah Lika yang memiliki pekerjaan yang lumayan numpuk di salah satu butik ternama dikota Gnudnab. (Kebalikan Bandung)

"Hufttt, melelahkan sekali."

Ia melirik kearah jam dinding, ternyata sore telah menyapa nya. Tak terasa ia berjam-jam mengurusi kertas-kertas diatas mejanya ini.

Lika menyandarkan tubuhnya di kursi, ia memijit pelipisnya pelan namun pasti. Matanya terpejam, tangan kirinya ia gunakan untuk mengelus perut nya yang sudah meninjak umur 4 Minggu.

Semua memori terputar ulang seperti kaset yang rusak. Lika adalah gadis yang kuat! Ia terlahirkan dari keluarga yang biasa saja. Tak kaya dan tak miskin! Mama nya bekerja sebagai pegawai kantoran, meneger lebih tepatnya. Dan papi nya sendiri bekerja sebagai meneger disalah satu bank di kota Gnudnab.

Mereka sibuk dengan urusan masing-masing sampai lupa jika mereka mempunyai keluarga. Dan akhirnya setiap pulang mereka akan marah! Saling melempar umpatan, cacian dan makian. Lika sendiri sudah muak akan semua prilaku mereka, dan ia memilih untuk memisahkan diri dan tinggal di apartemen.

Bukan nya sadar, mama papi nya Lika terus saling menyalahkan. Mami nya yang mementingkan ego dengan mempertahankan reputasi kerjanya lalu melupakan Lika dan papi nya yang tak mau mengalah karna gengsi.

Sampai pada akhirnya papi Lika bermain belakang dengan wanita tak lain adalah jalang. Lika selalu marah ketika melihat itu, namun seakan telinga lelaki tua itu congek ia menulikan pendengaran nya dan selalu mengulangi kesalahan-kesalahan itu. Lika selalu menyarankan mami nya untuk berpisah, namun maminya pun keras kepala. Kekeh untuk bertahan dengan rumah tangga yang hancur bak kaca yang pecah.

"Okey nak, jangan khawatir. Kamu akan mami lindungin! Kamu harus kuat ya, mami tunggu kamu lahir didunia."gumam Lika dengan tangan mengelus purutnya yang rata itu.

Lika tak mempunyai siapa-siapa lagi, mami papi nya sudah malas berurusan dengan Lika. Karna Lika sudah mengakui jika ia tengah mengandung!

Mami nya dengan tega menampar Lika, lalu membawa baju-baju Lika dan menyuruhnya pergi. Sedangkan sang papi memilih bodo amat dan masuk kerumah! Memang harus diragukan, Lika anak kandung atau anak angkat?

Tapi toh Lika tak ambil pusing, ia mempunyai apartemen dan butik. Ia bertekad akan mengembangkan butik nya dan mengurus,membesarkan anaknya sendiri.

Iya, sendiri karna kalian tau. Ayahnya saja tak mau bertanggung jawab, jadi ya sudah. Lika bukan tipe wanita yang harus memohon-mohon meminta pertanggung jawaban! Jika ia bisa sendiri kenapa harus meminta bantuan? Begitu cara fikir Lika.

"Okey, kita lihat. Akan kah kehidupan ini berubah!"gumam Lika lalu membuka matanya.

*****
Sudah direvisi, masih ada typo?silahkan comen.

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang