14

66.7K 2.9K 55
                                    


Umur nya masih kecil, ia terlihat tak bersemangat. Namun ia tetap andil dalam makan malam keluarga ini.

Keluarga Aditama adalah keluarga yang masih punya keturunan Belanda dan Jerman, mereka mempunyai bisnis Batu Bara dan properti yang cukup besar. Semua orang tahu bahkan hafal jika melihat keluarga itu, keluarga yang harmonis.

"Rafa? Makan nya mau nambah?" Ucap Mia adik Alaska.

Rafa hanya menggeleng. Ia melanjutkan makan nya dengan diam.

Mia itu sudah menikah 2 tahun yang lalu dan memiliki anak perempuan bernama Gea. Wanita itu sudah tidak bisa memiliki anak lagi karna rahim nya sudah diangkat akibat ada gejala-gejala yang timbul saat hamil Gea anaknya. Sebab itu sang mama yakni Naumi sangat mengharapakan dari alaska untuk mendapatkan cucu laki-laki seperti Raka. Pintar dalam bidang apapun!

"Alaska tidak pulang?" Tanya naumi dijawab gelengan oleh semua orang termasuk aji sang kepala keluarga.

"Rafa, nanti keruangan opa?"

Rafa hanya mengangguk, anak itu semakin kesini semakin diam. Dingin tak tersentuh.
Bahkan ia sudah dibujuk dengan mainan dan diajakin main bersama Gea anak itu hanya mengangguk atau menggeleng tanda menolak dan sesekali menatap kesegala arah dengan tatapan kosong.

Naumi sebagai nenek sering sekali memberi perhatian lebih, namun yang ia dapat selalu tatapan dingin dan gelengan dari sang cucu.

Alaska? Jangan ditanya, setelah kejadian itu ia semakin jarang pulang. Jika pulang ia hanya mengambil baju lalu pergi lagi. Ia tak melirik Rafa, melihat nya ada saja seperti nya Alaska tak pernah.

_____

"Bosan?" Tanya aji kepada sang cucu.

Mereka sedang duduk disofa dengan menikmati secangkir kopi untuk aji dan susu untuk Rafa.

Anak itu mengangguk sebagai jawaban, ia kembali lagi yakni menatap kesegala arah lalu menatap dengan pandangan kosong.

"Kapan Rafa ketemu mami?"

"Rafa kangen mami?"

Raka mengangguk, kali ini tatapan nya sangat terlihat tatapan benci, marah bercampur aduk disana.

"Kenapa tega pisahin Rafa sama mami? Salah Rafa apa?"

"Rafa ga salah apa-apa. Hanya waktu yang salah."

Rafa menunduk, air matanya turun. Bahkan selama ini ia hanya bisa menangis didalam kamar. Setelah makan malam, ia selalu mendengar canda tawa Gea dengan sang mama Mia dan ayahnya Ibnu. Ia iri, namun ia tidak bisa apa-apa. Daddy nya tak pernah pulang, mami nya entah Rafa tidak tau maminya dimana.

Ia tak pernah mendapat kasih sayang setelah perpisahan nya dengan sang mami. Itu yang dirasakan Rafa.

"Rafa salah apa? Rafa selalu nurut sama mami. Kalau waktu itu Rafa tau, dengan bertemu Daddy semua kayak gini.. Rafa milih sama mami! Rafa benci sama Daddy."ungkap Raka dengan mata memerah.

Anak itu sudah tegak dari duduk nya, siap untuk berlari namun tangan nya dicegah.

"Rafa tidak salah, waktu yang salah. Jalani ya? Opa yakin Rafa akan ketemu mami lagi.. tapi bukan sekarang. Nanti okey?"ucap aji memeluk sang cucu.

Entah lah ia yang dingin akan sekitar bisa melakukan hal hangat seperti ini adalah keajaiban.

Ia ingin mempertemukan Alika dan Rafa. Namun ancaman istrinya ampuh membuat ia bungkam dan memilih untuk memperhatikan dua manusia itu secara diam-diam.

"Opa janji, Rafa akan ketemu. Tapi bukan sekarang."

"Janji?"

"Janji."

Mereka berpelukan, Raka menenggelamkan kepala nya di leher sang opa. Tangisan sang cucu belum mereda namun sedikit demi sedikit nafas itu mulai teratur mungkin Raka tidur.

Aji berjalan kearah pintu, mengantarkan sang cucu ke kamar nya.

Gimana?kalian masih sayang Rafa?
Miss you Rafa.🖤

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang