31

48.5K 2.3K 206
                                    

Alaska menatap wanita didepan nya, ia mengangkat alis pertanda ia bingung.

"Kenapa?"

"Ha?"

Alaska mendengus, " ngapain kesini? ada masalah kantor?" Tanya Alaska

Sedangkan Alika menggeleng, ia sendiri bingung kenapa bisa sampai sini.

"Hm, gimana kabar lo? Masih butuh perawatan?"

Alaska kembali menatap Alika, ia hanya mengangkat bahu nya acuh. Alaska sendiri ingin keluar dari rumah sakit, namun papi nya tidak mengizinkan nya sembelum bener-bener sehat.

"Eh, tadi gue bawa Rafa! Rafa kemana?" Ujar Alika panik, Alaska menatap Alika kesal! Bagaimana bisa ia melupakan Rafa anaknya?

"Gimana sih lo? Terus Rafa sekarang dimana?" Ucap Alaska ikutan panik, ia turun dari ranjang Melepaskan infus yang terpasang dari tangan nya.

"Ck, cepetan! Ngapain Lo bengong disitu. Ini urgent, Rafa ilang!" Ucap Alaska ketus, bagaimana pun Alika adalah wanita yang melahirkan Rafa anaknya.

Alika mengangguk, mereka mencari Rafa dilorong-lorong rumah sakit. Alaska sempat tanya sama pihak resepsionis dan satpam namun hasilnya nihil.

"Hiks, Alaska Rafa ilang!"

Alaska membalikan badan nya menghadap Alika, ia juga bingung. Rumah sakit ini begitu luas, ia harus bertanya kepada siapa? Cctv? Dirumah sakit ini tidak boleh sembarang orang mengecek cctv.

Alaska mendekat kearah Alika, ia sempat ragu. Namun isakan itu terdengar pilu dan menyakitkan, ia merangkul ah lebih tepatnya memeluk tubuh mungil itu. Tangan nya ia buat untuk mengelus punggung Alika, alih-alih diam Alika malah tambah menangis kejer.

"Lo kenapa sih!"

Alika mendongak dan menatap sang empu, wajah nya yang basah dengan air mata membuat Alaska kelimpungan. Bukan ini yang ia mau, ia sebenernya tidak suka melihat wanita menangis tapi apa lah daya setia hari ia membuat wanita menangis terutama Alika dan ibunya.

"I..itu Rafa!" Tunjuk Alika kearah anak berjaket navy yang sedang bergandengan dengan wanita muda.

Alaska menoleh, Yap benar itu Rafa anaknya. Dengan cepat Alaska berlari kearah Rafa!

"Hei! Main ilang aja, untung ga kenapa-napa." Tegur Alaska, ia sudah mirip seperti ibu-ibu komplek yang marahin anaknya. Sedangkan Alika dengan cepat merengkuh tubuh Rafa.

"Kamu ga papa sayang? Kenapa sih kamu sering ilang? Bikin mami khawatir tau ga!"

Rafa tertawa melihat kedua orang tua nya khawatir, ia menatap wajah Daddy nya jahil. "Nih Rafa beliin Daddy coklat biar cepet sembuh!"

Alaska menerima coklat tersebut, ia tersenyum kecil. Anaknya bisa semanis ini ternyata.

"Oh iya, ini kenalin Tante Nadine. Dia yang bantuin aku milihin coklat buat Daddy hehehe." Ucap Rafa setelah memukul jidatnya pertanda lupa, ia memperkenalkan Nadine kepada Alika dan Alaska.

Alaska mengangguk, ia berjabat tangan dengan Nadine diikuti oleh Alika.

"Thanks udah jagain anak gue,"

"Ah iya ga papa, tadi sempet liat dia jalan sendiri makanya aku samperin." Jawab Nadine tersenyum manis kearah Alaska.

Alika mengeryitkan dahi, apa ia tidak salah dengar bahwa Nadine menggunakan aku? Padahal Alaska tadi pake gue. Kenapa dia malah pake aku-kamu!

"Yasudah saya pergi dulu, dahh Rafa!" Ucap Nadine diangguki Rafa dan Alaska. Alika hanya acuh, ia kebakar api cemburu.

Rasa cintanya kepada Alaska memang sudah tergantikan oleh rasa benci. Namun siapa tahu benci dan cinta itu beda tipis, jadilah seperti ini.

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang