19

64.2K 2.9K 83
                                    

Belajar dewasa, negatifnya ditinggal positif nya diambil. Tolong harap dimengerti🙏
******

Hari berganti hari, Alika yang kerap dipanggil Lika itu sudah rapi dengan setelan putih hitam. Ia berniat untuk melamar di perusahan, bagaimana pun ia tidak boleh goyah. Ia sudah kehilangan Rafa, sekarang ia harus bisa mempertahankan martabat nya sebagai manusia.

Jika ia masuk diperkantoran, Lika tidak akan bisa diusik oleh Naumi - Naumi itu. Ia akan lebih leluasa, karena perusahan yang ia mau lamar tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga Aditama.

Bahkan dengar-dengar perusahan ini lebih besar dan lebih maju dibanding perusahan Aditama milik Alaska.

"Semoga gue diterima! Ya walaupun.. Lulusan manajemen, setidaknya gue tau lah dikit-dikit tentang perusahaan." Ucap Lika didepan cermin, ia terlihat cantik. Rambut  panjang dan berwarna  ia ikat menjadi satu.

Kaki jenjang dibalut rok hitam serta baju putih disertai dasi yang memang ada pada baju membuat aura Lika keluar. "Okey! Ayo semangat Lika," gumam Lika lalu melangkah keluar dari kos an nya.

________

"Ibu silahkan tunggu diruangan interview, 5 menit lagi akan dimulai." Ucap resepsionis itu dengan ramah, Lika mengangguk lalu berjalan kearah ruang yang dikhususkan untuk para pelamar kerja.

Jujur Lika sempat minder, ia gugup. Tapi balik lagi, ternyata disetiap ia jalan semua menatapnya kagum. Agak risih, tetapi bagaimana lagi..

Berjalan nya waktu, interview dimulai. Sekarang giliran Lika untuk masuk.

Wanita itu berjalan bak sudah perfesional, Lika memberikan senyuman manisnya. Lalu duduk di depan meja khusus setelah dipersilahkan duduk.

Lika agak mengeryitkan dahi, kalau interview kerja kan pasti ditanya? Ini kenapa jadi hening.

"Mulai besok kamu jadi sekertaris pemilik perusahan,"

Ha? Lika cengo, "maksdnya gimana ya pak? Yang saya tau.. saya melamar bukan menjadi sekertaris pemilik perusahan. Saya melamar menjadi pegawai biasa," ujar Lika, ia masih bingung sumpah.

"Saya juga tidak faham dengan atasan saya, beliau meminta kamu menjadi sekertaris nya secara mendadak. Bahkan selama ini ia tidak memerlukan sekertaris, ia bekerja sendiri.. tapi beliau juga kadang menjadikan saya sekretaris dadakan si," curhat orang itu, namanya Ibrahim. Lika agak Canggu tapi ia mengangguk saja.

"Panggil saya Ibrahim, saya disini sebagai rekan kerja. Jika mau melihat-lihat perusahan, nanti saya bisa antar. Tetapi kamu urus semua yang diperlukan perusahan dimeja resepsionis dulu.. oh iya, jangan lupa saya sudah punya istri. Jangan senyum seperti itu, nanti saya pindah haluan ke kamu HAHAHHAHAHAHAH," oke fix ini receh, tetapi Lika hanya tersenyum kikuk.

"Maaf.. pak, saya tidak bermaksud untuk meng.." ucapan Lika terpotong,

"Tidak, saya bercanda. Saya tau kamu menghargai saya, makanya kamu senyum kan? Okey sekarang kamu boleh keluar dulu. Masih banyak pekerjaan saya okey?" Lika tersneyum, orang ini memang loyal. Tidak gampang tersinggung dan gampang diajak bercanda.

Wanita itu melangkah keluar, sebelum tangan nya memegang knop pintu. Ia dikejutkan dengan sosok didepan nya.

"GEOVANI!!"

Bola mata Lika membola, ia berteriak memanggil nama Geovani. Demi apa ia bertemu dengan sahabat lama nya? Oh my good!

"Hey, lama engga ketemu."

Pliess ini bukan sifat Geo, lelaki ini sedikit berubah. Tampilan nya rapi, serta aroma tubuhnya sangat memabukkan.

"Issss, sahabat gue.. Lo kerja disini juga? Sumpah ini gue ga mimpi kan yo? Gue juga kerja disini jadi sekertaris!! Gila ga si?" Ucap Lika, gadis itu sekarang menjadi sorotan publik.

Semua mata melirik takut kearah Geo, sedangkan Lika dengan santai nya nyerocos tanpa henti.

"Kapan mulai kerja?"

"Hm, kata pak Ibrahim besok. Terus aku disuruh urus berberapa berkas ke meja resepsionis dulu. Nanti selanjutnya mau liat-liat perusahan, biar aku terbiasa." Jawab Lika tanpa beban, wanita itu belum menyadari jika ia menjadi sorotan.

"Hm! Bisa minggir dikit? Itu ada yang mau interview." Teriak Ibrahim dari dalam ruangan.

Sedangkan Lika kaget, ia dengan cepat menarik tangan Geo agar menyingkir. Bahkan sebagian karyawan ada yang memekik melihat Lika yang lancang kepada Geo.

"Eh, lo nyadar ga sih kita jadi tontonan?" Ucap Lika dengan lirih, ia baru ngeh setelah mendengar pekikan karyawan.

Sedangkan Geo hanya menaikan alis, ia mengacak-acak rambut Lika. Setelah itu ia pergi. Sebelum ia pergi geo sempat membisikan sesuatu.

"Jam 7 jangan sampai telat," ucap geo pelan tepat ditelinga Lika. Sedangkan Lika menegang, ia menganga kenapa sahabatnya seperti itu?

"Ck, geo!"

🦁🦁🦁🦁🦁🦁
I am sorry cuma 750 kata, terima kasih part kemarin 40 komen nembus wqwq..

Sekarang 50 komen bisa? Kalau bisa aku usahain up, jangan bosen buat komen ya!!

Spam komen
Go

Go

Go
;;;;;;
Aku tunggu komen kalian guysss!!!

I love you😍

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang