part 7

86.4K 3.7K 78
                                    

"Mami!!"

Anak itu berlari kearah meja kerja Lika. Ia memamerkan kertas selembar dihadapan Lika. Lika tersenyum lalu mengecup kedua pipi anaknya dan tak lupa bibir tipis sang anak juga.

"Rafa anak mami dapet nilai sempurna lagi?"

"Iya mi! Terbuktikan kalau Rafa itu pinter? Dapet 100 lagi."ujar nya dengan bangga.

Lika terkekeh geli, ia menggendong sang anak lalu memutar-mutar badan Rafa sampai Rafa tertawa lepas akan kelakuan maminya.

"Mami geli!"

"Biarin, siapa yang ngajarin anak kesayangan mami sombong gini?"

"Bukan sombong mi, ini tuh rasa bangga yang diperlihatkan untuk mami tercinta!"ucap nya yang mulai melantur.

Bagaimana anak seusia Rafa bisa mengerti bahasa-bahasa alay seperti itu? Siapa yang mengajari!

"Bisa aja, jadi kali ini Rafa minta apa? Kemarin mobilan rrmot udah sekarang apa?"ucap Lika menurunlan anak nya dengan hati-hati.

Lika melangkah duduk di sofa, tak lama Rafa pun ikut duduk disebelahnya.

"Ra..fa minta Daddy boleh mi?"

Lika menoleh langsung saat Rafa mengatakan itu. Lika tersenyum. Senyum kali ini tersirat banyak makna.. Lika tak tau mencari lelaki brengsek itu dimana, selama ini ia sudah tak berkomunikasi lagi. Bahkan menanyakan kabar saja Lika tak pernah. Lantas bagaimana ini?

Sebenci-bencinya Lika terhadap Laka, lika tetap menghargai bahwa Laka adalah ayah dari Rafa. Dan ia menatap wajah polos putra nya. Dadanya semakin sesak, bagaimana ia menjelaskan nya?

"Rafa pengen banget ketemu Daddy ya?"

Rafa mengangguk antusias.

"Rafa udh bisa bahasa Jepang mi! Udh empat bahasa yang Rafa bisa. Kapan ketemu Daddy nya? Daddy ngomong nya biasanya pake bahasa apa mi? Kalau mami jelasin kan nanti Rafa tinggal belajar bahasanya.”

Lika menghembuskan nafasnya pelan, tangan nya berkeringat. Bagaimana ia harus menjelaskan? Tolong bantu Lika kali ini saja.

Lika sangat menghargai pengorbanan sang anak, yang selalu belajar agar ia bertemu dengan sang Daddy. Namun Lika hanya bisa memberikan janji palsu. Laka lelaki itu tak akan menampakan hidung nya! Lelaki itu brengsek, lelaki itu pergi meninggalkan nya.

"Laka anak pinter, kalau Rafa udh cape ngafalin dan belajar bahasa-bahasa asing. Ya udh segitu aja."jeda Lika langsung digelengi Rafa.

"Engga mi! Rafa ga cape kok, guru rafa selalu kasih coklat karna Rafa katanya anak yang cerdas. Jadi cuma belajar bahasa Rafa masih sanggup mi!"jelas Rafa

Lika hanya mengangguk, ia memeluk tubuh mungil Rafa.

"Nanti ya, Rafa masih sabar kan?"

Rafa menatap mata sang mami dalam diam. Ia mengelus air mata maminya dengan halus.

"Mami jangan nangis okey? Rafa ga papa mi. Daddy pasti pulang, Rafa masih sabar kok. Next Rafa belajar bahasa Mandarin. Biar Daddy ga bingung pas ngomong sama Rafa."ucap nya dengan tampamg polos.

"Rafa."

"Iya mi?"

"Hal pertama yang Rafa lakuin kalau Rafa ketemu sama Daddy apa?"

"Rafa cuma mau meluk Daddy mi, terus ngucapin terima kasih karna udh buat Rafa hadir didunia. Karna kalau gada Daddy sama mami Rafa ga akan ada disini."jelas nya.

Lika menggeleng lemah, ia kembali memeluk sang anak. Pelukan nya sangat erat, bagaimana mungkin anak sekecil ini sudah mengerti hal-hal seperti itu? Rafa adalah anak yang sangat cerdas! Itu yang Lika simpulkan.

"Mami sayang Rafa, jangan tinggalin mami."

"Rafa juga sayang mami, i love you mi. Mami selalu nomer satu dihati Rafa, dan Rafa ga akan ninggalin mami. Rafa janji!"ucap nya menenggelamkan kepala di ceruk leher sang mami.

Rafa mengelus rambut sang mami, sedangkan Lika menangis dalam diam. Ia kasihan dan tak tega melihat rafa yang penasaran dengan sang Daddy. Namun Lika bisa apa?

Lika cuma pengusaha butik yang lumayan bagus dan dikenal dimana-mana. Namun untuk menemui CEO perusahan itu susah!! Lika tak mempunyai banyak duit, jadi ia harus bersabar dan memutar otak agar Rafa lupa akan Daddy nya.

*****
Cerita udh direvisi, Nemu typo silahkan di comen.

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang