part 10

84.6K 3.1K 6
                                    

Hari-hari Lika selalu memperhatikan Rafa dengan penuh, ia masih takut entah lah ia hanya takut rafa nya diambil.

"Bu, mohon maaf butik sedang dalam masa-masa kritis. Perusahan utama memutuskan kontrak secara tiba-tiba."ucap Farah membuat Lika yang tadi melamun menjadi fres

Kacamata itu ia lepaskan, menatap kosong berkas di atas mejanya. Disana tertera jika butik yang selama ini ia rintis terpaksa tutup karna perusahan awal tiba-tiba memutus kontrak dengan sepihak yang sangat-sangat merugikan Lika.

"Sudah konfirmasi?"

"Sudah Bu, pihak kita tidak merasa ada kesalahan. Bahkan semua sudah kita kumpulkan, memeriksa apa ada yang salah? Namun semua sempurna seperti apa yang ibu suruh dan klain minta.."

Lika menghembuskan nafas nya gusar, semua seperti mimpi. Dia kembali, butiknya runtuh, Rafa nya terancam hilang.

"Kita rapat, tunggu saya 15 menit lagi!"putus Lika yang diangguki mantap oleh Farah sekretarisnya.

Ia harus bisa menyelamatkan butiknya ini, jika butik ini hancur bagaimana cabang-cabangnya? Lika akan kelimpungan sendiri.. ia harus membayar gaji karyawan-karyawan nya.. membayar uang sekolah Rafa, jajan nya Rafa.. tuhan!! Lika harus bagaimana? Hidup sendiri tanpa orang tua, tanpa sosok suami harus Lika rasakan..

"Bagaimana pun Butik ini harus bangkit!"

Lika beranjak dari duduk nya, ia mengambil laptop berkas-berkas penting dan jangan lupa handphone.

Ia melangkah dengan lincah, body dan wajah yang pas membuat pasang mata berhenti memilih memuji dan mengamati garis wajah Lika.

Ceklek..

Semua terlihat sedang menunggu, yah menunggu kehadiran Lika.

"Langsung saja, keputusan yang berat. Tapi saya harus sampaikan.. saya akan turun langsung mencari celah agar perusahan awal mau memberi keringanan dan konfirmasi tentang apa kesalahan yang kita buat sampai mereka memutuskan hubungan kerja secara sepihak! Jadi saya harap kalian semua dpt menghandle butik dengan benar, cabang kita yang di Jawa atau sekitarnya bisa kalian handle.. jika ada apa-apa lagi bisa hubungi Farah sekertaris saya? Sampai sini faham?"

"Faham Bu!"jawab mereka serempak.

Lika mengangguk, ia masih mengotak-atik laptopnya. Sesekali matanya melirik satu-sama lain wajah-wajah karyawannya.

"Oh ya satu lagi, untuk masalah ini saya harap kalian bisa memaklumi dengan kinerja yang bagus agar kita dpt memicu perusahan bergabung dibutik ini. Sebelum kita akhiri ada yang ingin ditanyakan?"ucap Lika melirik mereka..

"Saya Bu!"ucap Reno salah satu karyawan dibutik Lika.

"Kenapa ren?"

"Jika butik ini tidak bisa diselamatkan nasib kita gimana Bu?"

Lika melepaskan kacamatanya, tangan nya ia lipat didada. Matanya masih setia menatap para karyawan yang setia menemaninya dari nol hingga sekarang.

"Kita lihat nanti, tapi saya pastikan butik ini tetap berjalan. Dan saya harap kerja samanya harus tetap okey?"

"Okey Bu!"

"Okey sampai sini aja, kalian bisa kembali kerja. Farah bisa ke ruangan saya?"ucap Lika yang diangguki Farah sekertaris nya.

Lika keluar dari ruangan rapat, ia melangkah sedikit gontai sebab masalah yang ia hadapi sekarang sangat lah berpengaruh besar untuk semua.

🦁🦁🦁🦁🦁🦁🦁


alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang