30

49.7K 2.2K 80
                                    

Kisah ku tak semanis tulisan ku, aku ingin keluar dari zona ini.. tapi waktu membuat ku ingin tetap disini mematahkan semangat ku satu persatu.
-bungaaaindh-

*****

Sudah 2 hari Alaska di rawat dirumah sakit, pekerjaan kantor semua ia limpahkan ke sekertaris. Tubuh Alaska masih rentan, apa lagi hati nya yang terkena lemparan keras dari Naumi sang mami.

Keadaan nya pun semakin kesini semakin membaik, walaupun di deteksi jika ada kerusakan pada hati nya.

"Mia, mami masih dirumah kan?"

Mia menatap Alaska dengan raut sendu, wanita itu menggeleng. "Mami dibawa sama papi ke rumah sakit.."

"Tapi tetep pulang kan?"

"Masih tahap pemulihan, kalau mami kayak gini terus 80% bakal di rehabilitasi." Jawab Mia, wanita itu sedang mengupas buah apel untuk sang Abang.

"Nih lo makan dulu, gue mau jemput Gea."

Langkah Mia terhenti, ia membalikan tubuhnya. "Btw, Alika tadi kesini."

Alaska hanya mengangguk, ia masih asik mengunyah apel. Terlihat bodo amat, namun siapa sangka hatinya sedang ambyar mengenai permasalahan hidup.

"Gue tau lo ga punya perasaan apapun sama dia, tapi setidaknya Lo ada di setiap pertumbuhan anak Lo.. Rafa,"

Alaska menatap Mia, raut wajah nya tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Lagi gue coba, lagian Lo liat kan sekarang gue banyak berubah?"

"Maybe!"

Alaska mendengus, ia menatap kepergian adiknya. Lelaki itu menatap sebuah bingkisan yang diatasnya dihias sebuah tulisan.

"Lucu juga,"gumam Alaska

Tetapi lelaki itu tak begitu mengurusi, ia tetap mengunyah apel hingga apel di dalam mangkuk itu habis. Ia teringat Rafa anak nya, Rafa memang sudah mendapatkan fasilitas terbaik dari Geo. Secara Geo adalah miliader, ada rasa nyeri saat melihat anak kandung nya sendiri harus bahagia dengan orang lain.

"Setelah ini.. kita akan berpisah, jagoan Daddy see you." Ucap Alaska menutup matanya, ia membiarkan air mata nya keluar begitu saja..

______

Di siang hari wanita itu hanya mengaduk kopinya dengan irama pelan, ia masih memikirkan kondisi Alaska dirumah sakit tadi.

Ia menghela nafas, tadi setelah menjenguk Alaska ia sempat mendengar suara Mia dan ayahnya. Mungkin bisa dikatakan lancang, tetapi apa boleh buat suara mereka begitu kencang. Mau tak mau Alika pun mendengarkan nya!

"Apa bener kalau Alaska itu saudara nya Raksa? Tapi emang agak mirip sih, tapi masak iya?"

"Terus sekarang Raksa kemana? Apa masih kayak dulu ya? Secara setelah dia bilang kalau ga boleh berharap lebih dia hilang gitu aja.. kan aneh?"

Alika seperti orang gila, ia berbicara sendiri sambil mengaduk kopi nya dengan asal. Orang-orang didalam cafe mengamati Lika yang berbicara sendiri. Terlihat aneh, namun tetap terlihat cantik.

Alika yang menyadari bahwa ia jadi pusat perhatian mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Gue salah apa?"

Buru-buru Alika mengecek hp nya pura-pura sibuk, setelah berberapa menit ia berjalan ke arah kasir dan membayar minuman nya tadi.

"Kenapa sih gue jadi pusat perhatian? Apa make up gue menor? Ah masak sih, perasaan kemarin-kemarin juga gini make up nya." Gumam Lika sembari menata rambutnya yang sedikit berantakan.

______
Part ini ga nyampe 1000 kata, 515 kata doang. Okelah lanjut part aja, aku kasih double up

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang