18

65.4K 2.8K 135
                                    

Selalu ambil hikmah dan hal positif.. yang negatif silahkan tinggalkan:)
****

Hari dimana dapet gajian itu hari yang luar biasa kan?
Hari yang selalu ditunggu dan akhirnya datang juga..

Lika tersenyum merekah kearah pemilik cafe ini, sekarang waktunya ia mendapatkan gajinya. "Lika, kamu tau saya bukan orang yang suka berbasa-basi." Ucap pemilik cafe secara tiba-tiba, entah mengapa suasana malah menjadi Canggung. Dika sudah keluar dahulu setelah mengambil jatah gajinya, dan para pelayan pun sudah mendapatkan dan sekarang giliran Lika kenapa malah serius banget?

"Iya pak, saya tau." Jawab Lika seadanya.

"Ini gaji kamu, dan pesangon atas kerja kamu selama ini. Ya walau sebenarnya kamu baru disini, tapi saya hanya bisa kasih ini. Saya menghormati kamu karena kamu telah mau berkerja sama dengan saya, jadi silahkan pergi." Ucap pemilik cafe itu dengan enteng,

"Maksudnya saya dipecat? Saya salah apa pak?"

Wanita itu hampir saja tersulut emosi, ia menatap sengit wajah songong pemilik cafe didepan nya ini.

Bukan apa-apa tapi selama ini Lika tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Ia selalu menghormati atasan nya, walaupun hanya digaji kecil sedikitpun Lika tetap membutuhkan pekerjaan ini.

"Yah kamu saya pecat, memang kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi memang ini sudah keputusan saya," ucap nya lagi.

Astaga, Lika ingin menangis. Dari mana ia akan makan jika ia tidak kerja disini?

"Saya tidak menuduh, tapi jika memang benar ini semua suruhan ibu Naumi.. saya hanya bisa tersenyum. Saya berterima kasih berberapa bulan ini bapak mau menerima saya menjadi salah satu pelayan di cafe ini. Sekali lagi terima kasih pak, saya pamit." Ucap Lika, wanita itu pasrah. Bukan sekali ia berada diposisi ini.

Dahulu saat ia melamar di salah satu toko, ia tidak melakukan kesalahan apapun tetapi ia dipecat begitu saja. Dan sang meneger memberi tahu bahwa toko yang dikelola itu sudah dibeli oleh ibu bernama Naumi.

Lika hanya mengangguk, ia tidak memiliki hak untuk marah. Bagaimana pun ia hanya bisa tersenyum, sampai sekarang bahkan ia tidak tau sebenernya wanita bernama Naumi itu punya dendam apa sampai mengusik kehidupan Lika sejauh ini.

Anak nya Rafa hilang dari pelukan nya pun karena ulah Naumi, sekarang Lika harus apa? Gaji dan uang sangonan hanya cukup untuk sebulan.

Uang kontrakan harus ia bayar setiap bulan, sedangkan pemasukan tidak ada..

"Maaf kan saya, tetapi jika tidak saya lakukan.. cafe saya akan bangkrut,"ucap pemilik cafe, Lika yang hendak pergi menoleh.

"Tidak papa pak, saya bisa mencari pekerjaan lain. Saya pamit,"

________

Brakkk

"Maksud mama nyuruh orang buat mecat Lika apa?"

Alaska tiba dimansion, lelaki dengan aura yang mencekam menggebrak meja makan dengan kesal. Semua orang menatap aneh, tapi tidak dengan Naumi. Wanita tua itu tersenyum kecil, ia meminum air nya lalu mengelap sisa air dan sedikit menggeser piring nya.

"Kenapa nak, kamu terlihat marah? Makan dulu.. sudah lama kita tidak makan malam bersama," ujar Naumi membuat Alaska tambah kesal. Ia menarik tangan Naumi menjahui meja makan.

"Ma! Yang mama lakuin itu keterlaluan, sudah berapa kali mama lakuin itu? Mama fikir Alaska ga tau? Udah ma, udah cukup! Lika menderita mama perlakuan kayak gitu, seharusnya mama sadar! Yang mama bawa kesini itu Rafa, anak dari Lika yang selalu mama perlakuin kayak binatang! Dan jangan lupa, Lika kayak gitu juga gara-gara Alaska ma.. disini Lika ga salah, yang salah laka ma.."

Perlahan lelaki itu melemah, ia bingung dengan jalan fikir sang mama. Selama ini ia selalu nurut dan jarang sekali ia membantah, tapi mama nya semakin hari melunjak.

"Kamu berani bentak mama? Bantah mama? Mau jadi anak durhaka?" Ucap Naumi, nada bicara nya sudah bergetar. Wanita tua itu, membuat laka melemah. Bagaimana pun surga di telapak kaki ibu.. ia tidak bisa seperti ini.

"Maafin laka ma, laka cuma kasihan sama Lika ma.. laka tau mama benci, tapi bukan gini caranya ma. Lika juga butuh uang untuk makan, dia udah berusaha hidup ma.. jangan dipersulit." Ucap laka, lelaki itu memeluk erat Naumi.

Sedangkan Naumi hanya tersenyum kecil, ia mengusap punggung sang anak.

"Mama maafin, tapi mama tetap ga suka kalau kamu care sama dia. Dia itu ga pantes sama kita! Kita keluarga terpandang, ngapain sih kamu selalu perhatiin dia? Apa kelebihan dia? Heran mama!"

Laka menghela nafas, ia hanya tersenyum tipis menanggapi sang mama. Awalnya ia ingin marah, tapi melihat nada bergetar sang mama serta raut wajah nya yang tak muda lagi membuat Laka mengurungkan niat nya.

"KALIAN JAHAT!" Suara melengking itu, Laka menoleh.

Ia melihat seorang anak laki-laki berlari kencang kearah tangga atas. Ia pastikan itu Rafa, dengan cepat ia menyusul.

"Rafa! Rafa i am sorry, Daddy ..." Laka menggantung kan ucapanya, apa iya ia harus menceritakan bahwa ia sudah jahat dengan Lika? Apa iya akan berbohong, tetapi anak itu sudah mendengar. Bahkan dari raut wajah Rafa, laka sudah menyimpulkan bahwa Rafa menangis.

"Ra..fa, i am sorry." Lirih laka, lelaki itu menepati janji untuk pulang.

Tapi sebelum ia sampai, ada notif dari orang suruhan nya kalau Lika dipecat. Laka marah, tetapi balik lagi. Yang melakukan itu semua Naumi, mama nya sendiri. Ia tidak bisa marah, ia sayang kepada Naumi.

"Arghhhhh brengsek!"

🦁🦁🦁🦁🦁🦁
Ayo dong spam komen!!!
40 komen bisa ga?

Kalau bisa aku up wqwq, yuk yang kangen sama Lika,laka dan Raka mana suara nya...

Vote dan spam komen

Go

Go

Go

Aku tunggu 40 komen nya ya!!!!
I love you

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang