alaska & alika ( TAMAT)

33

Dimalam itu terlihat seorang lelaki dengan paras yang diidam-idamkan para kaum hawa menatap dalam manik sang wanita. Setelah tadi ia berbicara panjang lebar di depan semua orang, sekarang waktunya ia menyatakan cinta ke pada Alika.

"Will you marry me?"

Semua orang menatap dua insan itu dengan nafas tercekat, Geo orang berpengaruh di dunia perbisnisan sedang melamar wanita di depan banyak kolegan. Sebenarnya jika kalian ingin tahu, acara ini itu dipersembahkan untuk Alika dari Geo. Geo sengaja mengubah topik dengan alibi mengumpulkan kolegan-kolegan bisnis untuk mendapatkan suntikan dana.. kenyataan nya lelaki itu sedang mempersiapkan acara lamaran untuk Alika.

Alika menatap terkejut, tangan nya yang dingin itu digenggam manis oleh Geo. Lelaki itu mengelus punggung tangan Alika.

Geo sendiri ia menunggu reaksi dan jawaban dari Alika. "Rafa kemana?" Cicit Alika, ia maju dan berbisik menanyakan keberadaan anaknya.

Jika orang melihat itu akan beranggapan bahwa Alika akan mencium Geo dan menerima lamaran tersebut. Tapi kenyataan nya Alika malah menanyakan keberadaan sang anak.

Geo menghela nafas, ia tetap tersenyum.

"Dia aman, sama Alaska Kepantai."

"Ha? Sama Alaska? Kepantai?"

Geo mengangguk, ia sekarang tahu cinta nya tidak akan pernah terbalas..

"Ka.. Will you marry me?"

Alika diam, ia menatap mata Geo dengan dalam. Menghembuskan nafas nya, jujur ia sedang gugup. Hati dan fikiran nya tidak bisa sinkron!

"Yaa.."

Senyum yang awal nya meredup sekarang terbit lagi bak matahari yang baru muncul. Geo memeluk tubuh Alika, tepuk tangan riuh membuat Alika malu sendiri..

Mungkin ini yang dinamakan takdir. ia sendiri bingung dengan hati dan fikiran nya. Satu sisi hatinya memilih untuk menerima lamaran Geo, namun fikiran nya meminta ia menolak.

"Jangan pergi, udah lama gue nyimpen perasaan ini."

Alika mengangguk, ia memeluk tubuh Geo dengan erat. Mungkin tidak seromantis orang-orang namun bagi Alika sendiri ini adalah acara lamaran yang ia idamkan sejak dahulu. Sayang sekali ibu dan ayahnya tidak datang melihat ini, fikir Alika.

_________

Dilain tempat, Alaska mengendarai mobilnya dengan keadaan hening. Anak nya Rafa  tengah tertidur pulas di samping nya.

Entahlah kehidupan nya terlalu rumit jika dijelaskan, dan takdir tak memihak ke padanya. Ia menatap kosong hingga air mata nya lolos begitu saja.

Sebelum ia pergi dari pantai, Alaska mendapatkan notifikasi dari sekertaris nya jika acara tadi dipergunakan Geo untuk melamar Alika. Ingin sekali Alaska mencegah Alika untuk mengangguk dan menolak lelaki itu.. namun hal itu sangat mustahil ia lakukan.

Ia melirik Rafa yang masih tertidur pulas, anak itu sungguh obat ampuh untuk Alaska.

Alaska berniat akan memulangkan Rafa kerumah Alika, namun ia mengurungkan niat nya. Keberangkatan nya dipercepat oleh sang papi. 3 hari lagi ia akan pergi ke Belanda. Alaska sempat berhenti, ia seakan diperdaya waktu. Lelaki itu menendang pasir dengan kesal. Dengan sekuat tenaga ia menstabilkan emosinya dan pergi membawa Rafa pulang ke apartemen.

Sesampainya Alaska dipartemen, ia masuk dan membaringkan tubuh anaknya di kasur. Setelah itu ia menyelimuti Rafa dan mengecup lama dahi anaknya.