15

68.8K 2.7K 22
                                    

Meskipun dirimu tak mengenaliku.. kembalikan berlian ku:)
***
Gadis itu berlari dengan senyuman merekah, tangan mungil itu menggenggam hangat tangan sang pelaku yakni Rafa.

"Rafa! Rafa satu sekolah sama Gea. Teruss kata mama Mia Rafa itu kelas nya samaan sama Gea!! Asyik kan?"

Rafa mengangguk, anak itu memasang wajah datarnya. Memang kapan lagi Rafa tersenyum? Sepertinya setelah kejadian itu Rafa tak pernah tersenyum.

"Gea bekal nya jangan lupa dibawa!" Teriak Mia membuat langkah kecil itu berhenti.

Gea menoleh, tiba-tiba tangan nya terlepas.

"Bawalah, aku tak mau direpotkan dengan gadis yang pingsan karena kelaparan." Ketus Rafa dengan tampang datarnya.

Anak itu melangkah keluar dari mansion megah itu. Ia melihat supir yang tengah asik mengelap mobil.

"Den Rafa sudah siap?"

Rafa menggeleng, lalu duduk di teras. Lalu memandang kosong sekeliling manison. Ia iri dengan Gea, Gea mendapatkan kasih sayang dari mami nya. Rafa? Ia hanya tersenyum pahit.. ia rindu dengan mami nya yang berceloteh pagi-pagi, menyiapkan bekal, dan menyiapkan baju sekolah lalu mengantarkan nya sampai sekolah.

"Mami kapan kita ketemu lagi?"

"RAFA!! INi kamu tadi dipanggilin ga denger. Mama Mia bilang bekal nya dihabisin.. berangkat yu? Nanti kesiangan." Ucap Gea setelah menyodorkan satu kotak bekal.

"Untuk aku?"

"Iya, yaudh berangkat yu. Gea ga mau telat!"

Rafa mengangguk, ada rasa bahagia saat ia diperhatikan. Senyum tipis ia perlihatkan lalu dengan jahil mengacak-acak pelan rambut Gea.

"Ihh Rafa!"

Rafa menjulurkan lidahnya, lalu naik kedalam mobil. Ia menunggu reaksi Gea, tapi yang ia dapat adalah Gea yang diam disamping pintu dengan muka ditekuk siap menangis.

"Hwaaaaaaa mama Mia! Rafa nakal."

Rafa cepat-cepat turun lalu membekap mulut Gea, ia menarik Gea masuk dan menyuruh sopir segera berangkat sebelum mama Mia datang mengomeli Rafa.

"Rafa janji! 2 es krim rasa vanilla." Ucap Rafa dengan sungguh-sungguh.

Gea terlihat lebih tenang, ia menatap Rafa dengan mata berkaca-kaca siap menangis lagi namun jari Raka siap-siap menunjukan 3 dan Gea mengangguk mantap!

"Awas bohong! Gea aduin sama mama Mia."

"Iya-iya, nanti sepulang sekolah Rafa beliin buat Gea."

Gea yang mendengar itu lantas memeluk Rafa dari samping, baru kali ini ia sebahagia ini. Ia selalu meminta mama nya atau keluarga nya untuk mencarikan teman, namun permintaan nya selalu ditolak.

Disekolah pun Gea selalu diawasi oleh guru-guru agar tak bermain dengan sembarangan teman.

"Rafa selalu jadi teman Gea!"

Rafa mengangguk, ia mengelus punggung kepala Gea. Cukup ia kehilangan mami nya Lika.. jangan lagi.

Rafa akan berubah, ia bertekat untuk menjadi yang terbaik dari yang baik. Selama ini ia hanya diam, bahkan menunjukan ekspresi saja jarang. Ia akan membuktikan bahwa dia bisa bertemu dengan maminya tanpa bantuan siapa pun!

"Gea mau nemenin Rafa ketemu Daddy Alaska?"

"Om laka itu jarang pulang."

"Terus ketemunya dimana?"

Gea nampak berfikir, gadis itu mengeryit heran namun sedetik nya wajah Gea berubah ceria.

"Waktu itu Gea pernah diajakin mama Mia ke apartemen Om laka. Rafa mau kesana?"

Rafa menatap Gea, ia berfikir sejenak. Apakah akan berhasil?

"Iya. Habis beli es krim kesana yu?" Ucap Rafa dengan pelan karna nampaknya sang sopir menguping.

Gea mengangguk, mereka diam.

🖤
Thanks buat yang comen sama vote

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang