Alika masih bergelayut di bawah selimut, wanita itu sangat lelah. Matanya berat untuk dibuka, badan nya seakan mau patah jika digerakan.
Geo yang menyaksikan itu menggeleng pelan, status mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
Geo memperhatikan wajah polos Alika saat tidur, ia tersenyum kecil. Tangan nya dengan jahil menyelinap kan rambut-rambut nakal Lika.
Pagi tadi sesudah mandi ia menyiapkan menu spesial nasi goreng dengan omelette diatasnya. Geo sengaja menyiapkan itu semua untuk Lika.
"Eughh, matahari nya merusak mataku!" Kesal Lika karena mataharinya sangat menusuk matanya.
"Sudah jam 10, mari bangun. Aku sudah buatkan nasi goreng plus omelette diatasnya."
Lika dengan malas membuka matanya, badan nya masih menempel dengan kasur. Pemandangan yang ia lihat, Geo dengan penampilan super ganteng dengan kaos hitam celana training berlogo Gucci membuat ia tampan sempurna.
Lika menelan ludah nya dengan susah, ingatan nya kembali ke malam itu. Dengan tampang polos Lika menatap perut sobek Geo.
"Kenapa mau lagi?"
Lika mengangguk polos, membuat Geo terkekeh.
"Beneran?"
Seketika tersadar, ia seperti orang bodoh. Lika bangkit dari tidurnya.
"Ha apa? Maksudnya mau apa?"
Geo terkekeh, ia mengecup kedua bola mata, kening,dam bibir Lika.
"Kiss nya sayang," ucap Geo karena melihat Lika yang diam membeku.
"Nih makan dulu, aku mau ke bawah bentar ya."
Lika menoleh ke Geo. Ia mengurungkan untuk mengambil makanan nya.
"Mau kemana?"
Pertanyaan itu seperti rengekan manja ditelengi Geo.
"Ck, manja nya istri Geo.. aku mau ke bawah dulu bentar ambil format penting perusahan sayang."
Lika cemberut, baru pengantin baru sudah ditinggal pergi!
"Ya sudah pergi lah!"
Geo menghela nafas, kenapa Lika berubah menjadi manja seperti ini? Jika seperti ini kan dia susah untuk meninggalkan istri tercinta nya..
"Iya-iya ga jadi pergi, kenapa sih? Kenapa jadi manja gini?" Ucap Geo, lelaki itu sedikit menggeser tubuh Lika ke ranjang.
Tangan Geo memeluk pinggang Lika dengan hangat.
"Kenapa?" Tanya Geo lembut.
"Kamu ninggalin aku!"
Geo menghela nafas pelan, ia meniup telinga Lika dengan usil.
Perlahan tapi pasti ia membalikan tubuh Lika menghadap nya.
"Kenapa nangis? Kan aku ga jadi pergi.."
Lika mengelap air matanya di baju Geo. Dengan usil juga Lika menempel ke dada Geo. Aroma mint itu membuat Lika nyaman dan betah didalam pelukan Geo.
"Kamu ga mau mandi dulu?" Tanya Geo, lelaki itu masih memeluk Alika. Dengan mengelus punggung Alika serta sesekali mengecup dahi atau pun bibir.
"Kemarin Alaska titip kado."
Alika mendongak menatap Geo.
"Kado apa?"
"Engga tau, aku juga belum buka. Gih buka, tapi mandi dulu setelah itu makan baru deh buka kadonya."
Alika menggeleng, ia masih ingin berpelukan dengan Geo. Menikmati wangi suaminya dan pemandangan pantai yang sangat sejuk.
"Terima kasih." Ucap Lika, wanita itu sudah utuh menjadi milik Geo seorang.
Wanita yang dulu tersakiti, sekarang menemukan kebahagiaan nya sendiri.
"Sama-sama my wife," bisik Geo tepat ditelinga Lika.
Geo pun menikmati pelukan hangat Lika, ia mengeratkan pelukan nya. Seakan tidak mau dipisahkan jika tidak mau yang memisahkan.
"My husband." Cicit Alika didalam pelukan Geo.
Geo terkekeh geli, wajah nya dan wajah Lika semakin mendekat. Bibir mereka bersatu namun belum ada yang mau menggerakkan. Tangan Lika sudah aktif dileher Geo. Geo yang mendapat kan lampu ijo pun tak mau ambil diam.
Adegan dewasa di skip biar ga dosa.
__________
Tawa bahagia memenuhi mansion, sudah 2 bulan pernikahan ini berjalan. Alika yang bertugas dirumah mengurus Rafa serta keperluan rumah. Geo yang bekerja, tak lupa meluangkan waktu untuk keluarga kecilnya.
"Papa! Geli ih papaaa!" Teriak Rafa dengan tawa nya, mereka sedang bermain di taman belakang rumah.
Rafa yang nampak bahagia, serta Geo yang selalu menebarkan kebahagian.
Tiba-tiba suara dari belakang membuat mereka menoleh dan memberhentikan aksinya bermain nya.
'huek-huek'
Geo dengan cepat berlari meninggalkan Rafa yang sama juga panik. Rafa berlari menuju mami nya.
"Mi!!! Mami kenapa?" Teriak Rafa menggedor-gedor pintu kamar mandi.
Geo pun sama, ia memanggil nama Alika berulang kali. Sampai sang empu membuka kan pintu.
"Kamu kenapa sayang?"
"Badan aku lemes mas, kenapa ya? Dari tadi siang aku muntah-muntah tapi cuma cairan bening yang keluar, apa jangan-jangan aku hamil ya? Soalnya gejalanya sama kayak aku pas hamil Rafa."
Geo diam sebentar, ia memandang Alika dengan tatapan serba bingung namun ada rasa bahagia menyelimuti hatinya.
"Mami hamil? Horeeee!! Mami hamil!" Teriak heboh Rafa, memang selama ini anak itu selalu meminta dibuatkan adik.
"Kita cek kedokter! Atau dokter pribadi aku aja yang kesini." Ucap Geo, Alika hanya mengangguk. Karena badan nya begitu lemas.
__________
"Gimana dok?" Tanya Geo dengan tak sabar.
Sang dokter pribadi tersenyum, "selamat ya pak, ibu Alika tengah mengandung. Usia kandungan nya 2 Minggu.. nanti saya buatkan resep agar tidak muntah-muntah ya pak, Bu."
Geo bernafas lega, ia memeluk Alika yang tengah berbaring di kasur. Rafa? Anak itu masih menunggu didepan. Karena anak-anak tidak boleh masuk! Urusan dewasa.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
S E L E S A I
KAMU SEDANG MEMBACA
alaska & alika ( TAMAT)
Teen Fictionpernah dapet berberapa rank pertama di tagar wattpad. DON'T PLAGIAT ME! Publishing 19-Mei-2020 Tamat 03-Agust-2020 "gue ngandung anak lo brengsek!.." "gugurin kalau masih mau sama gue!" seketika hati Lika seperti di timpa seribu jeruji hancur!! ba...