20

67.6K 3.2K 162
                                    

Selalu diingatkan, mengetik lah dengan sopan.. hal-hal yang berbau negatif silahkan ditinggalkan, jangan pernah meniru adegan yang tidak perlu ditiru okey?
******

Pagi ini Lika sudah siap, wanita itu cantik dengan pakaian khusus yang ia beli sepulang kemarin. Walaupun tidak mahal, tapi lumayan lah untuk gonta-ganti wqwq..

"Lika! Cepet amat jam segini udah berangkat," ujar sosok lelaki menggunakan pakaian kantor siapa lagi kalau bukan Ibrahim.

"Eh pak Ibrahim, iya saya sengaja.. lagian 15 menit lagi masuk kan?" Jawab Lika,

Ibrahim hanya mengangguk, ia bahkan lupa ada meeting dadakan pagi ini. "Yaudah saya duluan ya, ada meeting. Kamu sepertinya ditunggu. Have fun okey!"

Lelaki itu pergi, Lika hanya tersenyum kecil. Ia sudah tau ruangan CEO sekaligus pemilik perusahan dimana, jadi ia tak perlu pusing untuk mencari lagi.

Tok..tok

"Masuk,"

Lika menyiapkan dirinya, ia mendadak gugup. Tapi senetral mungkin ia harus bisa.

"Perkenalkan saya, Alika Khalistha Putri. Saya yang kemarin diterima menjadi sekertaris disini," ucap Lika, ia sedikit membungkuk. Lelaki ber jas hitam itu membelakangi nya.

Lika sedikit ragu, siapa sebenarnya dia? Atau kah Alaska?

Lelaki itu membalik kan badan nya, dan oh my good!

"GEOVANI!!" teriak Lika, wanita itu sungguh syok.

Bagaimana bisa seorang Geovani yang suka bolos dipelajaran, tidak pernah absen menjadi seorang CEO dan pemilik perusahan sekaligus? Oh my good, sungguh mulia sekali kehidupan sahabatnya ini.

"Kenapa? Kaget gue jadi sukses gini?" Tanya Geo, lelaki itu terkekeh melihat wajah syok Lika.

Dari dulu sampai sekarang, Lika memang tidak pernah berubah. Wanita itu selalu feminim dan terlihat cantik.

"Kok bisa si yo? Lo kan bolos Mulu! Gue sebagai murid yang juga ikutan bolos ga terima," dengus Lika, wanita itu sungguh tak perduli jika didepan nya adalah atasannya.

Geo terkekeh geli, ia berjalan kearah Lika. Tangan nya bergerak mengacak-acak rambut Lika.

"Lo lupa gue siapa? Orang tua gue meninggal setelah kecelakaan pesawat 4 tahun lalu, alhamdulilah kekayaan nya jatuh ke tangan gue semua. Dan mau ga mau gue harus gantiin bokap, karna Lo tau sendiri bokap itu orang kaya wqwq.." jelas Geo,

"Ihhh sorry yo, jadi Tante Rissa sama Om Sam meninggal? Sumpah gue ga bermak.."

"Udah elah, engga papa. Gue juga udah enjoy sama pekerjaan gue. Dan sekarang lo harus bantuin gue, lo udah tau dari Ibrahim kan kalau gue ga pernah butuhin sekertaris? Tapi setelah gue liat lamaran lo.. ya gue terima aja Lo jadi sekertaris gue,"

Lika terharu, ia hampir memeluk Geo. Tapi ia terburu sadar, ia kembali ke Lika yang awal.

"Hm, maaf pak Geo. Saya tadi lancan," ucap Lika berlagak formal.

"Najis lo!" Umpat Geo, Lika hanya terkekeh. Ia pamit kembali ke meja nya, hari ini hari pertamanya bekerja. Jadi ia harus semangat!

_______

Lain dengan Lika yang bahagia, di mansion itu tepat nya dimansion Aditama. Seorang anak tengah termenung di pinggir balkon kamarnya.

Anak itu tidak menangis, anak itu hanya diam menatap awan yang cerah. Siang ini ia memilih untuk tidak keluar kamar, anak itu sedang libur. Eh lebih tepatnya meliburkan diri..

Ceklek..

"Rafa.."

Rafa tidak menoleh, ia tetap bergeming ditempatnya. Wajah yang damai, serta bibir pucat membuatnya seperti mayat hidup. Memang damai, tetapi jika diperhatikan lebih lama.. raut wajah itu memperlihatkan bahwa sang empu sedang ada apa-apa.

"Rafa makan dulu yu.." ajak Mia, sedari pagi anak itu belum makan sama sekali, bahkan minum air pun tidak. Air dan makanan di meja yang disiapkan Mia tidak tersentuh sama sekali.

Mia khawatir, ia ingin menyalahkan sang mama yang sama sekali tidak mau bertanggung jawab. Alaska? Orang itu pun sudah pulang ke apartemen nya. Sialan emang!

"Rafa.."

Anak itu menoleh, ia tersenyum tipis.

"Mama Mia, Rafa mau tidur ya. Nanti kalau Rafa laper, Rafa ambil sendiri."

Mia diam, wanita itu menatap wajah Rafa prihatin. Tetapi yang ia bisa lakukan sekarang hanya mengangguk.

" Yasudah, mama Mia ke luar ya? Kalau ada apa-apa Rafa bilang atau ga panggil mama ya?" Ucap Mia, Rafa hanya mengangguk.

Setelah kepergian Mia, Rafa duduk di pinggir kasur bermotif mobil-mobilan. Ia menatap asal seluruh ruangan, tatapan nya kosong. Anak itu seperti tidak ada tujuan hidup, bahkan melirik makanan saja Rafa malas.

"Mami, Rafa kangen.."

Rafa membaringkan tubuhnya di kasur, menarik selimut sampai semua tubuhnya tertutupi. Ia menangis dalam diam, ia kangen dengan Lika..

"Mami kapan kita ketemu? Rafa cape mi.."

Rafa terus menggumam nama Lika sampai ia tertidur.

"Rafa sayang mami.."

😭😭😭😭😭
Part ini kenak banget ga? Ekspresi kalian pas baca gimana? Marah? ketawa? atau malah nangis?

Jawaab dong!!

Oh iya thankyou buat komen nya, buat kalian yang spam komen HAHAHHAA!!

Jangan bosen buat spam komen yak!!!
Aku targetin 60 komen bisa? Kalau bisa aku langsung up lagi,

Sayang banget sama kaliannn!!!
KALIAN YANG BACA TAPI GA VOTE DAN COMEN AWAS AJA KALAU KETEMU, KITA GELUD YU?

😭😭😭😭

alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang