16

66K 2.9K 132
                                    

Sebelum membaca selalu diingatkan, untuk selalu mengambil hal positif dari cerita saya.. yang negatif jangan ya!!
****

Hari ini sangat tidak efektif untuk keluar rumah, panas matahari sangat menusuk di kulit. Mata menyipit, keringat membasahi dahi membuat orang selalu berdecak.

"Rafa panas banget," ucap Gea dengan keringat diseluruh wajah. Bahkan ia sudah stay tisu dan es krim ditangan kanan nya.

"Maaf ya, kita pulang aja gimana? Aku kasihan sama kamu.. atau kamu balik ke pak sopir, biar Rafa saja yang ke apartemen Daddy." Jawab Raka, ia kasiahan dan takut juga akan kemarahan dari mama Mia.

Gea menggeleng, ia membuang tangkai es krim dengan sembarang membuat Rafa berdecak lalu memungut nya.

"Jangan buang sampah sembarangan!"

Gea hanya cengengesan, ia mengelap wajah nya dengan tisu. Tadi sebelum aksi kabur-kaburan dari pak supir mereka mampir dulu ke supermarket untuk membeli es krim dan tisu.

"Nah itu tu apartemen nya om laka!" Ujar Gea dengan semangat.

Rafa hanya mengangguk, ia menggandeng tangan Gea agar anak itu tak lambat untuk berjalan.

Sesampainya di apartemen, mereka yang masih kecil dibingungkan untuk cara masuk kedalam apart. Mereka mendatangai resepsionis untuk bertanya, "kak, tau kamar om laka?" Tanya Gea polos banget, anak itu seakan sedang berbicara dengan keluarganya.

Wanita dengan balutan kebaya dan jangan lupa sanggul yang manis itu tersenyum.

"Nama lengkap nya siapa?" Tanya wanita itu sambil tersenyum, Rafa dapat melihat mata kakak itu sedang mencari sesuatu.

"Kita berdua sendiri, tidak ada yang menemani. Nama Daddy Rafa itu Alaska Aditama." Jawab Rafa, ia memandang wanita itu dengan raut wajah datar.

"Oh tuan Alaska, baik-baik ayo saya antar." Ucap sang resepsionis dengan riang.

Gea yang polos pun mengangguk, sedangkan Rafa diam memandangi kedua wanita itu. Ia masih bingung, setelah ia bertemu dengan Daddy nya apa yang ia ucapkan nanti? Apa iya harus meminta uang jajan? Oh tidak uang nya banyak, opa dan Oma nya selalu memberikan uang jajan lebih.

"Rafa! Jangan bengong, ayo." Teriak Gea menyadarkan Raka.

Dengan cepat anak itu menyusul Gea, mereka berjalan lalu menggunakan lift.

Sesampainya disebuah lorong, Raka mengeryitkan dahi. Lorong ini sangat sunyi, bahkan pintu kamar hanya satu.

"Kamar pak Alaska disana, tolong jangan berisik ya.. disini khusus wilayah pak Alaska. Beliau tidak suka kebisingan!" Terjawab sudah apa yang membuat Rafa mengeryitkan dahi tadi, ia mengangguk lalu mengatakan terima kasih kepada resepsionis itu.

Rafa menghembuskan nafas nya, jujur anak itu gugup. Sedangkan Gea, anak itu berusaha memenangkan Rafa

Tapi tunggu.. pintu nya terbuka?

Pintu apartemen itu terbuka sedikit, mungkin hanya kebetulan atau memang Daddynya yang lupa menutup pintu.

Rafa memberanikan diri untuk melangkah maju, ia memberi isyarat untuk Gea tetap dibelakangnya. Tangan mungil Rafa mendorong pintu itu, dan bayangan mommy nya berputar begitu saja.

"Shhhhhh, pelan..pelaaaan ahhhh!" Desahan itu lolos ditelinga Rafa, dengan cepat anak itu menutup pintu apartemen dengan keras menimbulkan suara.

Ia menarik Gea untuk pergi, gadis itu masih polos. Biarkan dia saja yang tau, Gea tidak perlu!

Dengan mata nya sendiri, Rafa melihat Daddy nya sedang bermesraan dengan wanita lain. Jangan salah kan Rafa anak itu walaupun masih berumur 6 tahun tapi kecerdasan dan kecepatan dalam berfikir sangat lah bagus. Ia mengerti apa yang terjadi, ia memegangi dada nya. Ia teringat mommy nya, ingin sekali mengadu dan memeluk mommy nya.

"Rafa kenapa pulang? Kan belum ketemu sama om laka!" Ucap Gea.

Langkah mereka berhenti, disana sudah ada Mia dan Ibnu sang suami.

"Papa!!!!!" Teriak Gea melengking, anak itu berlari lalu memeluk papa nya dengan erat.

"Gea tidak papa? Kenapa kabur?" Tanya Mia dengan raut wajah khawatir.

Sedangkan Gea, ia hanya cengengesan. Anak itu tidak menjawab, malah ia mengalihkan pembicaraan.

"Tadi Gea cuma beli es krim ma,"

"Terus kok sampai sini? Tadi ketemu sam om laka?" Tanya Mia, wanita itu melirik Rafa yang diam.

"Iya ma, tapi belum masuk Raka sudah tarik tangan Gea buat pergi." Adu Gea, anak itu mengalungkan tangan di leher papa nya.

Rafa hanya memandangi mereka dengan raut wajah datar, mungkin jika anak seusia nya akan menangis melihat itu. Tapi untuk Rafa.. ini sudah biasa, ia hanya bisa menangis setelah acara makan malam. Ia tidak mau terlihat menyedihkan di depan banyak orang, cukup dirinya dan kesunyian nya yang tau.

Terlihat Mia yang mengobrol serius dengan suami nya, entah apa tetapi langkah Mia terlihat akan masuk kedalam apartemen.

Raka dan Gea dituntun untuk masuk kedalam mobil, Ibnu berhasil membujuk Raka dan alhasil mereka pulang dahulu meninggal kan Mia.

Raka hanya menghembuskan nafas, ia semakin membenci Daddynya. Ia berharap tidak akan bertemu dengan lelaki seperti itu! Ia menyesal pernah mempunyai keinginan untuk bertemu lelaki brengsek seperti Daddy nya!

🦁🦁🦁🦁🦁🦁🦁
Seperti biasa jangan lupa tinggalin jejak, dan spam komen karena komen-komen kalian buat mood aku jadi bagus.

Follow juga Instagram dan akun wattpad aku.
Ig: bngaaaindh_
Wp: Bngaaaindh_

Mau lebih kenal bisa DM aja, karena aku ga terima chat wa terima kasih sayang-sayang ku!!!!


alaska & alika ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang