08. Auristela

1.2K 96 10
                                    

Hai buat kalian pembaca baru, aku cuma mau bilang sebenarnya ini part 10. Namun, karena ketidak sengajaan aku beberapa part acak sebelumnya terhapus. Tapi aku mencoba memperbaiki semampu aku semoga tidak terasa. Maaf atas ketidak nyamannya🥺💙

••••

" Kita dua insan yang awalnya tak saling mengenal. Hinga waktu, mempertemukan aku kamu dan menjadi Kita. "


•••••

Happy reading

Adelio'prov

Bintang dan bulan kini saling bersaing untuk menyinarkan cahayanya untuk malam yang gelap gulita ini. Suara bising kendaraan tak urung surut meski waktu telah menunjukan tengah malam. Angin malam yang berhembus menebus jaket yang aku kenakan. Namun, tak surut membuatku kedinginan sedikitpun seolah angin malam adalah makanan pokokku setiap hari.

Aku menghentikan laju motorku saat melihat seorang gadis duduk didepan body mobilnya. Pandangan matanya mengarah objek didepannya, jalan raya yang menunjukan hilir mudik pengendara yang tak kunjung surut. Namun dari posisiku sekarang aku bisa melihat sorot matanya yang kosong dan...kesepian?. Entah untuk apa aku perduli dengan orang lain sekarang, jelas ini bukan diriku. Sebentar apa yang aku bilang tadi Peduli? Big no! Seorang Adelio tak pernah menunjukan kepedulianya kepada orang lain kecuali, kepada keluarganya.

Namun entah sadar atau tidak gadis itu, secara tak langsung menarik ragaku untuk mendekatinya. Kakiku melangkah mendekat menyebrang jalan mendekatinya tanpa aku minta.

" Apa yang dilakukan seorang gadis tengah malam di pingir jalan, seorang diri?"

Dia menoleh kesamping kanannya tepat dimana posisiku berdiri sekarang. Aku bisa melihat keterkejutannya sesaat namun, dia langsung merubah raut wajah yang selalu menampakan eksresi yang sama. Datar.

" Kemana?" Dia tak memperdulikan perkataanku dan berjalan kearahku, bukan. Tepatnya pintu mobilnya, sebelum gadis ini benar pergi sepertinya tak asik kalau belum membuatnya marah.

" Minggir."

" Santai, kenapa buru-buru?"

Diantara banyaknya gadis didunia ini yang pernah kutemui dia gadis pertama yang menolak pesonaku. Bukan aku narsis atau apalah itu, tapi entah apa yang membuat mereka para kaum wanita selalu terpesona saat melihatku. Namun, tak ada yang berani mendekatiku secara terang-terangan mengingat siapa aku sebenarnya. Yah itu lebih baik menurutku.

Aku mencekal tanganya saat dia hendak membuka pintu mobilnya, ternyata dia berhasil melewatiku saat aku sibuk dengan fikiranku sendiri. Dan detik berikutnya dia menghempas tanganku dengan sangat kasar.

Wou. Lihat keberanian gadis ini sekarang, luar biasa.

" Don't touch me!" Dia menatapku tajam, oh ayolah, aku hanya menyentuh tanganya namun tatapannya seperti ingin mengulitku sekarang juga.

" Calm down, untuk apa marah. Lihatlah wajah lu malah semakin cantik saat marah." Aku terkekeh mendengar ucapanku sendiri. Sepertinya ini bukan diriku, yang dikenal sebagai seorang leader sebuah geng motor paling disegani, sekarang sedang berbicara manis kepada seorang wanita? Ya Tuhan, jangan sampai orang lain tau tentang ini, jika tidak harga diriku taruhanya.

AURISTELA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang