20. Auristela

639 55 2
                                    

Alo semua temen-temen onlineku
Enjoy your day and happy reading guys💛

©_©

" Mengapa baru mencari yang telah pergi, setelah sekian purnama dia menghilang. Apa mungkin kamu baru menyadari berapa berartinya dia dalam hidupmu? "

•Auristela•

•••

Suara  riuh terdengar dari luar perkarangan rumahku, mengalihkan perhatianku yang semula sedang mengerjakan tugas sekolah. Aku meletakan laptop dalam pangkuanku diatas meja berniat untuk melihat siapa yang telah mengacau dirumahku pagi buta dihari minggu ini.

Aku melihat kearah gerbang rumahku, sumber kegaduhan itu tercipta. Rahangku mengeras kala melihat siapa yang datang kerumahku sekarang, disana aku melihat kedua pengawal rumahku telah berdebat dengan beberapa pria berbadan gempal sedangkan tak jauh dari mereka mobil sedan keluaran terbaru berwarna hitam mengkilap dan sebuah mobil Alhpart terparkir diluar gerbang.

A 543 NTA 

Dari plat nomer yang tertera dimobil tersebut aku bisa mengetahui siapa pemiliknya. Tiga angka dalam plat nomer itu adalah lambang keluarga Shanetta. Mungkin karena telah melihatku pemilik mobil mewah itu, turun dengan setelan formal yang melekat ditubuh kekarnya.

Aku masih tak bergeming ditempatku berdiri, menyaksikan dia Galaxsy Shaenetta yang kini kembali menginjakan kakinya dikediaman lama Shaenetta. Setelah lama pergi bersama keluarga barunya dengan membawa nama keluarga mendiang bundaku. Hingga membuat aku harus menyembunyikan margaku sendiri.

" Auris buka gerbangnya. Ayah ingin bicara denganmu! " Teriaknya.

Awalnya aku tidak ingin menghiraukan kehadiranya, tetapi situasi yang tidak tepat mengharuskan aku menghampirinya kedepan gerbang. Sebab aku tidak akan sudi dia kembali meninggalkan jejaknya dirumahku lagi.

Pria paruh bayah itu mengembangkan senyumnya, kala aku sudah berada di hadapanya.

"Beri waktu Ayah untuk bicara Auris. "

"Sepertinya anda salah alamat tuan."  Ujarku dengan manahan diri agar terlihat biasa saja. "Ayah mohon, beri waktu ayah untuk menjelaskan semuanya Auris. " Pria paruh bayah itu, memasang wajah memohon kepadaku.

Aku terkekeh. "Apa yang perlu dijelaskan tuan Galaxsy? " Tanyaku dengan raut wajah bertanya. "Ingin membuat drama lagi huh? "

"Auris dengarkan Ayah nak aya-"

"Diam! Berhenti menyebut dirimu ayah di depanku! Kau bukan ayahku. Aku tidak memiliki ayah serakah sepertimu! " Aku memotong ucapannya dengan menaikan nada bicaraku. Aku membenci sebutan ayah dari mulutnya, aku benci mengakui pria paruh bayah itu adalah orang tuaku.

"Anakmu sudah mati tuan, sepuluh tahun lalu! Anakmu sudah mati! "

"Berhenti kurang ajar padaku, aku ayahmu! " Teriaknya seolah tak terima oleh perkataanku. Aku kembali terkekeh mendengar ucapannya. "Wao, benarkah? " Sahutku seolah mencari kebenaran darinya.

"Setahuku anak kembar dari Galaxsy Shaenetta sudah meninggal. Benar begitu tuan?" Aku tersenyum kala melihat raut wajah pria paruh bayah itu yang tiba-tiba berupah pias.

AURISTELA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang