02. Auristela

1.9K 135 8
                                    

Melihat pantulan diriku di cermin, merapikan seragam yang aku kenakan, satu kata yang bisa menggambarkan diriku sekarang sempurna. Aku membiarkan rambutku tergerai dengan model ombre berwarna coklat, rok diatas lutut dan memakai Ankle boots berwarna hitam.

Aku tidak suka menggunakan make up berlebihan. Aku hanya memoles wajahku dengan bedak tabur dan ditambah lip blam, aku bersyukur kepada Tuhan karena sudah menciptakan ku dengan wujud yang begitu sempurna bak Dewi Yunani. Karena, itu aku tidak ingin merusak wajahku dengan polesan make up berlebihan. Kulitku sudah asli putih dan bibirku sudah merah alami untuk apa aku merubahnya lagi. Tunggu entah sejak kapan aku menjadi narsis seperti ini?

Setelah selesai aku menyambar tas punggung berlogo chanel berwarna hitam di atas kasurku. Aku turun kebawah untuk sarapan.

Aku melihat bi Lastri yang menatapku dengan pandangan yang sulit diartikan,aku berjalan kearah meja makan melihat wanita itu dan menaikan alisku pertanda 'ada apa.

Aku berdehem karena dia tidak mengalihkan pandanganya untuk menatapku.

"Eh maaf non, bibi pangling non cantik sekali, pasti nanti disekolah non bakal jadi primadona disekolah." Ujar Bi Lasti

"Trimakasih." Balasku singkat, aku langsung duduk dan memakan nasi goreng yang sudah disajikan oleh Bi Lastri kepadaku.

Setelah selesai sarapan aku berniat untuk segera pergi kesekolah. " Aku berangkat dulu." Ujarku kemudian memakai masker untuk menutupi wajahku.

"Non kenapa pakai begituan?" Katanya dengan wajah bingung. "Aku tidak ingin dikenali." Ucapku dan kemudian pergi meninggalkan bi Lastri yang masih bingung ditempatnya.

Saat aku sampai diteras, aku melihat seorang pria yang baru saja keluar dari rumah yang bertepatan di depan rumahku. Hingga tanpa aku sadari mata kami saling bertemu untuk beberapa saat, reflek aku langsung memutuskan pandangan ku.

"Eh non udah siap, ayo berangkat" Kata pak Supri tiba-tiba yang mengagetkanku.

"Tidak. Aku berangkat sendiri." Ucapku

"Tapi non kan belum tahu jal-" Aku langsung memotong ucapanya. "Aku berangkat!".

Aku menoleh kembali kearah pria tadi namun dia sudah memakai helem full face-nya dan melajukan motornya.

Shial! Kenapa aku memperhatikanya. Ucapku dalam hati.

Bermodalakan google maps aku melajukan mobilku dengan kecepatan rata-rata menuju sekolah baruku. Hari ini hari, hari pertamaku kembali kesekolah disekolah baruku. Oma sudah mengurus semua kepindahanku jadi aku tidak perlu pusing untuk mengurusnya.


❄❄❄

Setelah lima belas menit perjalanan akhirnya aku sampai disekolah baruku. Aku memasuki gerbang sekolah dan memarkirkan mobilku ke parkiran khusus yang ada disekolah ini.

Disinilah aku di SMA Latansa Ivander High School. Atau yang terkenal dengan singkatan LIHS. Tempat para anak-anak kolomerat, pejabat, pengusaha, dan petinggi negara berkumpul untuk menuntut ilmu. Sekolah yang terkenal karena akademik para siswanya dan sekolah terbaik di Negeri ini, tidak heran lagi jika para wali murid rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai anaknya untuk masuk kesekolah ini.

 Sekolah yang terkenal karena akademik para siswanya dan sekolah terbaik di Negeri ini, tidak heran lagi jika para wali murid rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai anaknya untuk masuk kesekolah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AURISTELA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang